Berani tengok belakang??

71 7 3
                                    


"Ahh Hanni? "

"Tenang aku ada di belakang mu" Jawabnya sabil tersenyum..

"Ih cepet minggir!! "

"Apaan sih jalan masih luas itu!!"  Jawabku teriak

Cowok baru itu pergi meninggalkan kami..

"Hani thanks ya kalau nggak ada kamu aku pasti jatuh tadi"

"Emm nggak masalah aku senang membantu mu.. " Jawanya dengan senyuman manisnya.

"Aku duluan ya na? "

"Ha a silahkan.. "

Hani pun berlari meninggal kan ku..  Dan tak sengaja menjatuhkan amplop..

"What it is? "

"Wah wah sok Inggris aku" Aku malah berbincang bincang sendiri..

Perlahan aku buka amplop itu..

"Dari kepala sekolah.. Ha ini ajian Olimpiade matematika.. "

"Kok aku nggak di beritahu ya? ,Padahal kemarin aku yang maju lomba"

Perasaanku kecewa..  Aku sangat marah..  Akupun berlari menuju kelas..

"Hei nenek"  Lia menyapa dan Rahma tertawa..  Tapi aku tidak meresponnya..  Aku begitu kecewa..

"Nenek kenapa? " Lia bertanya kepadaku..

"Huhh brizikkk aku tuh lagi badmood"

"Yeyyyy" Mereka pun kembali duduk...

-------------------------------

"Anak anak..  Sekolah kita akan menjadi tuan rumah dalam Olimpiade matematika besok.. Kata pak harsono

" Wah rata maju lomba lagi" Cakap friska..

"Benar na? " Tanya Rahma

"Enggak..  Hani yang maju lomba"

"What? " Rahma pun kaget dan menengok Hani..

"Dan calon pesertanya Ratna dan Hani..  Nanti saya seleksi..  Yang nilainya bagus akan maju besok"

"Baiklah."

Saat istirahat aku melakukan seleksi bersama Hani..  Tapi sayangnya Hani lah yang akan manjur lomba..  Aku dan dia imbang..  Hanya saja aku salah dalam mengerjakan barisan geometri...

Aku hanya pasrah menerima..  Mungkin ini yang terbaik..

"Hani selamat ya semoga kamu menang "

"Iya aku pasti menang"

Aku hanya sedikit menyesal tapi sudahlah tidak ada gunanya..

-------------------------

Ke e sokan harinya aku tidak berangkat sekolah..  Aku sedikit malu karena aku adalah pemenang Olimpiade taun lalu.  Sedangkan kini aku tidak mewakili sekolah..

Entah apa yang terjadi di sekolahan..  Aku tidak peduli. Aku rencananya akan masuk sekolah besok pagi..

Aku dirumah sendirian aku hanya membuka buku novel kesukaanku yang berjudul "Hujan"

Dan mata ku semakin lama semakin berat,  berat dan tidur

___di sekolah__

"Ratna kemana Li?  Tanya ahmad.

" Belum berangkat kali"

"Ughh masa bel masuk tinggal 5 menit lagi..  Acara hampir di mulai dan semuanya belum siap. "

"Tunggu aja.. " Rahma menambahkan

"Dasar Ratna OSIS nggak bertanggung jawab"

"Coba ku telfon? "  Kemudian Rahma menelfon..

"Gimana? " Tanyaku

"Nggak di angkat"

"Aku boleh minta tolong nggak? "

"Apa" Jawab Rahma semagat sekali

Rahma dan lia membantuku menata peralatan lomba seperti kursi dan lainya..

Lomba pun di mulai.. 
Aku mencari Ratna kemana mana tapi tidak ketemu

"Masa Ratna membolos? "

"Enggak mungkin Friska menyambung"

"Kalau enggak kemana dia? "

"Mungkin dia sakit!  Positif aja mas"

"Oke baiklah.. "

Lomba pun akan segera berakhir..  Sekor sekolah masih tertinggal jauh..
Akankah Hani bisa menyusul..  Tapi sayangnya tidak..  Dan sekolah pun kalah..

Hani di bully di atas panggung dengan siswa memalingkan kertas dan a**a ke padanya..

Semua berhenti karena pak kepala sekolah melerai nya...

"Aku ber firasat besok akan terjadi sesuatu yang menyedihkan"

Aku mencari Rahma dan Lia..  Mereka malah asyik nonton film dengan billa.. 

"Kalian kok tidak menyaksikan Olimpiade tadi? "

"Enggak..  Nonton anime lebih asyik" Jawab mereka..

Aku pun meninggalkan mereka..

"Kenapa kamu tega Na sama aku..  Kamu seharusnya masuk sekolah..  Aku butuh teman".

Aku pun segera pergi...

---------next day--------

"I will be...all.." aku menyanyi saat aku menyusuri koridor sekolah...

"Hei na!!!" Menepuk pundak...

"Astagfirullah.. kamu ngagetin aja mad..."

"Hh maaf habisnya kamu nyanyi2 nggak jelas.. lagian biasanya kamu nyanyi lagu jepang.. sekarang nyanyi lagu barat.."

"Ahh biarkan napa.. aku bahasa inggris tuh goblok.. jadi belajar neh dari lagu.."

"Oh gitu"

"Ho oh..Btw bagaimana pertandingan kemaren?"

"Sekolah kita kalah na... oh iya kamu kemaren kemana Osis membolos.. payah"

"Gomen ne " (Maaf)

"Uhh sok jepang"

"Lu gimana sih tadi inggris ga boleh, sekarang jepang juga gak boleh tempe kau mad.."

"Haha bercanda na... , oh iya aku duluan ya, aku mau miting sama Rahma"

"He? Lu mau kencan?.. gimana ya Rahma plus Ahmad nanti anaknya namanya Rahmad  wkwkwk..."

"Sembarangan. Oke aku duluan ya"

"He em.. jaa mata nee..." (daa sampai jumpa)

"Lah kumatt"

Ahmad pun meninggalkan ku.. aku pun berbelok menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku.

-----------------ruang miting---------------

"Assalamualaikum" suara Ahmad di balik pintu

"Waalaikumsallam" jawabku. "Masuk mad"

Ahmad pun masuk..

"Anu.. ini mau ngapain?"

"Pembunuhan ini apakah sudah berhenti?"

"Semoga aja begitu."

Ku liriknya dia yang berdiri melendeti almari sambil menyilangkan tangan.

"Ahmad keren juga" tersirat senyum di wajahku "ahhh apaan sihh.  Enggak enggakk"

"Rah? Ma? Lah kok diem?" Aku sontak kaget

"I... ik.. iya?" ("Kok gagab sih?")

"Ada bukti baru?.. "

"Belum"

Tak lama bel pun berbunyi.. kami pun beranjak meninggalkam ruang miting itu..


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PSIKOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang