Mayat di Gudang bawah

126 5 7
                                    


"Ahh hentikan jauhkan pisau itu dari ku" kata laki laki yang tengah menahan sakit akibat pisau tajam.

"Ini sangat menyenangkan, ayolah jangan takut, ini nggak sakit. Aku akan mengatakan kepada semua orang bahwa aku yang mengayunkan pisau ini"

"Giila jangan main main dengan nyawa"

"Aku bukan ingin bermain nyawa, tapi aku hanya ingin bermain cairan kental ini" sambil menunjuk ke pisau yang bersinpah darah

Diambilnya sebuah kertas dan meulis sesuatu di secarik kertas itu.

"Lihat aku sudah menulis nama ku, izinkan aku bermain dengan darahmu"

Dia pun mendekat kepada kaki laki yang sudah tak berdaya lagi, dengan kejam di sayatkanya pisau ke lehernya, wajah penuh dengan kebahagian, senyum tipis jahat tersirat di wajahnya.

"Haha bahagianya melihat darah ini mengalir"

Kemudian dia menempelkan kertas yang telah dia tulisi ke tubuh laki laki itu.. dan pergi meninggalkan mayat itu.

_______________

"Apa? Lia jadi pindah" Ucap ku kegirangan.

"Horre" ucap Rahma dan Terra

Setelah pertemuan kami kemarin, akhirnya kami bisa berkumpul seperti dulu lagi.

Kegiatan hari ini tidak terlalu sibuk, karena mendengar bahwa ada mayat di gudang bawah.

Aku,Rahma dan Terra berencana melihat siapa mayat itu, akan tetapi harus menunggu bel istirahat.

Lama menunggu bel berbunyi akhirnya bel pun berbunyi, tanpa buang buang waktu kami bertiga menuju ke gudang bawah.

Ku lihat para detektif sedang menyelidiki, karena desak desakan aku tidak terlalu mengenali sang Mayat.

"Kak Rafa?" Cakap Terra sambil mengucek matanya untuk memastikan siapa mayat yang dilihat.

"Hah?" Rhma pun kaget dan menutup mulutnya

"Itu benar benar kak Rafa?" Ucapku yang menunjukan esxpresi kaget.

Kemudian petugas kepolisian mengevakuasi mayat, dan kami pun disuruh pak kepala sekolah pergi ke kantornya .

Kami bertiga pun berjalan menyusuri lorong menuju ke kantor kepala sekolah. Setelah sampai disana kami di persilahkan duduk di antara guru guru di ruangan itu.

"Ratna, Rahma, Terra"

"Iya pak" jawab kami serentak

"Siapa yang pertama kali yang mengetahui ada mayat di gudang itu" tanya pak Dwi wali kelas kak Rafa

"Adek kelas pak, namanya Dilla"

"Benarkah"

"Iya sumpah pak"

Setelah pak Dwi menanyakan hal hal yang tentu jawabanya tidak tau maka kami pun disuruh untuk kembali ke kelas.

"Aneh ya sebelumnya nggak ada kasus kasus seperti ini" ucapku sambil membenahkan bando ku.

"Iya na? Apa kita selidiki bersama" ucap Rahma

"Sejak kapan kamu suka gituan Rah?" Tanya Terra

"Sejak... tadi hihhihi.."jawabnya sambil tertawa "Emm aku penasaran aja"

"Oke kita ke gudang bawah terlebih dahulu"ajak ku.

Kami pun menuju gudang bawah. Melihat bekas darah yang bau anyir itu membuatku mual.

PSIKOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang