chap 3

16K 336 9
                                    

Pernikahan ini hanyalah palsu

-Raka Prasetya-

Suara deruan mobil terdengar kencang. Aku mengintip dari balik jendela ku dapati sosok pria tinggi dan rapi itu telah pergi dengan mobil Pajero nya.

"Anna sayang ayok turun", sumber suara itu terdengar dari lantai 1 rumah ini.

"Iya", dengan tergesa-gesa aku turun ke bawah menghampiri sumber suara tadi.

"Tante, Om, maaf Anna bangun siang", Aku menggaruk belakang kepala ku yang tidak gatal.

"Panggil kita berdua Ayah dan Bunda nak, kamu kan sekarang sudah jadi mantu kita", kata seorang pria paruh baya yang sudah duduk manis di meja makan. Pria itu adalah Ayah Raka.

"Sini nak, duduk ikut kita sarapan", wanita di sebelahnya menepuk kursi di sebelahnya yang menandakan aku diminta duduk di sampingnya. Wanita itu adalah ibu tiri Raka.

Aku mengampiri mereka dan duduk di kursi samping Ibunya Raka.

Seorang pelayan melayani ku dengan mengambil piring berisi sepotong roti tawar yang sudah dikasih selai cokelat dan beserta gelas yang telah dituangka susu segar.

"Makasih bi"

"Iya non", bibi itu tersenyum dan mengundurkan diri ke belakang.

"Silahkan dimakan nak", Ayah raka memulai pembincaraan.

"Ah iya yah", balas ku dengan disertai senyuman.

Keheningan tercipta di ruang makan, hanya ada suara sendok dan garpu yang saling beradu yang terdengar.

"Oh ya kamu hari ini ada acara Ann?" Tanya Ayah raka menghentikan keheningan.

"Gak ada yah" kata ku sambil memandang ayah raka.

"Kenapa emangnya yah?" lanjut ku lagi.

"Ayah sama ibu mau ke rumah orang tua mu untuk berkunjung setelah kalian menikah, Raka nanti menyusul dari rumah sakit, gimana kamu bisa nak?"

"Iya yah bisa", aku menganggukan kepala dan dibalas senyum kedua orang tua Raka.

***

Raka keluar dari pintu pengemudi dan bergegas menelusuri lorong demi lorong rumah sakit. Tiba di depan pintu yang bertuliskan namanya. "Ruang dr.Raka Prasetya, Bedah syaraf"

Dia memasuki ruangan dan menaruh tas kerja nya. Raka duduk di atas kursinya dan menyandarkan punggungnya. Suara ketukan pintu dari balik pintu membuat dia bangkit dan duduk tegap.

 Suara ketukan pintu dari balik pintu membuat dia bangkit dan duduk tegap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk"

"Permisi Dok, sekarang ada jadwal operasi, tim operasi sudah siap"

"Ok baiklah, tunggu saya sebentar, nanti saya ke sana".

"Baik dok", perempuan muda memakai seragam warna putih memutar badannya kembali ke luar pintu. Dia adalah seorang perawat.

Raka sudah mengganti pakaiannya dengan jubah operasi. Berwarnaa hijau dan memakai masker. Perawat di ruang operasi yang membantu Raka sudah menyiapkan peralatan operasi. Pasien pun sudah disuntik anastesi oleh dokter mika. Dokter Raka masuk ke ruang operasi dan seorang perawat membantunya memakai sarung tangan.

"Kita mulai sekarang!", perintahnya kepada semua tim. Pasien tersebut sudah tak sadarkan diri karena bius sudah bereaksi. Dengan cekatan dokter Raka mem bor kepala pasien, dan mengangkat tumor yang menyumbat di syaraf kepala dengan tenang dan hati-hati. Setelah selesai terangkat tumornya dia meminta suster untuk menjahitnya kembali.

Dokter Raka mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya yang menandakan operasi telah berjalan lancar. Dia ke luar ruangan untuk memberi tahu keluar pasien yang sudah cemas menunggunya.

"Dokter dokter gimana keadaan suami saya?", raut wajah wanita paruh baya itu sangat gelisah dan khawatir. Raka memperhatikan tangan wanita itu meremas-remas roknya, bahunya pun gemetaran.

"Alhamdulillah bu, operasinya berjalan lancar, habis operasi suami ibu bisa langsung dipindahkan ke ruang rawat", raka memegang bahu wanita itu erat dan tersenyum.

"Makasih dok", wajah yang tadinya khawatir berubah menjadi cerah.

"Iya sama-sama, saya permisi dulu bu", raka pun berlalu pergi sambil meregangkan otot-otot kepala dan tangannya.

Dia merogoh hp yang ada di saku celananya, ada sms dari ayahnya

Ayah
Nak, Anna nanti juga ikut ke rumah orang tuanya, jadi kami menunggu kamu di rumah Anna.

Raka mengatur napas membaca pesan itu dan sesaat kemudian dia membalas dengan singkat

Raka
OK

"Harus sampai kapan pernikahan palsu ini berakhir", lirihnya dalam hati.

***

Ekslusif foto babang tamvan
Kyyaaa... 😍😍😍

 😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Devil Husband Is DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang