Ugh kepalaku.
"Hay Hades. Lama tak jumpa."
Aku diam tak bergeming.
"Ayolah Hades. Aku tidak sedang main-main kali ini." Jelasnya.
"Apa kau lupa tujuan utamamu? Atau memang kau sengaja melupakannya?", tanyanya sekali lagi.
"Hades? Siapa dia? Kalau yang kau maksudkan adalah aku, namaku bukan Hades!", tegasku.
"Ohh iya.. Joonie Kim. Apa kabar sepupu?", tanyanya.
"Sepupu!? Apa maksudmu!? Hanya suaramu yang ku kenali, tapi tidak mungkin itu dia!", teriakku dalam tempat gelap itu.
Lalu dari jauh ku lihat ada setitik cahaya mendekat. Semakin dekat hingga akhirnya menyelimutiku. Silau, bahkan aku tidak dapat melihat apa-apa.
Ku buka mataku dan....
Aku sudah ada di ranjangku.
------------------------------------------------------
"Gimana si Juney, kak Fale?" Suara yang samar-samar ku dengar. Ah itu suara Frin!"Kayaknya-.."
Belum sempat kak Fale menyelesaikan kalimatnya aku mengerang berat seperti habis mimpi buruk.
Sepertinya sih.
"Junee...!! Gua kira lu bakal mati tadi, gua udah hubungin emak bapak lu-..",
"Apa!? Enak aja lu kira gua mati! Terus emak-bapak gue ngangkat telfonnya???", kataku terkejut dengan kata-kata Frin.
"Untungnya sih gak", jawab Frin sambil menundukkan kepalanya.
"Huuuh..." ku mendengus kasar tanda aku lega mendengarnya.
"Lu kenapa sih tadi? Tiba-tiba roboh. Untung pala lu gak kebentur!" Jelas Frin.
"Gak tau Pin. Yang jelas pas gua liat anak baru itu-.."
Belum selesai aku berbicara, pagar sudah dibunyikan tanda ada apel.
"Wah apel..", kataku lirih.
"Iya Jun, lu mau turun?", tanya Frin.
"Iya Pin..udah gak sakit juga kok", kataku agar dia tenang
"Ohh yaudah. Yok", ajaknya.
Apel ini sih biasanya diadain kalo ada barang hilang atau ada yang berpacaran.
Ya, asramaku memang ketat kayak leging emak-emak aerobik. :v
Aku turun dari ranjang tingkatku, lalu berjalan menyusuri lorong ke lapangan di depan asrama.
Semua sudah berkumpul ternyata.
Disana sudah terlihat kak Bram. Kak Bram adalah anak pemilik asrama sekaligus wakil kepala sekolah kami.
Dialah yang biasanya mengurus kami jika ada masalah yang terjadi di asrama kami.
"Semuanya udah lengkap gak?!", seru kak Bram.
"Udaahhh", jawab kami serentak.
Lalu aku melihat ke arah Frin yang tidak berbaris denganku, karena kami disuruh untuk berbaris sesuai kamar.
"Kalean tau gak kenapa kalean di kumpulin?!", kata kak Bram.
"Gak kak", seru kami lagi.
"Jadi gini, ini bukan apel buat ngurus yang pacaran atau apa, tapi cuma pembritahuan bahwa akan ada pertukaran pelajar"
Pertukaran pelajar? Kok di pengumumin di apel asrama? Bukan apel sekolah?
"Nah pertukaran pelajar ini diadakan selama 3 bulan. Jadi yang akan terpilih adalah Jun sama Frin! Mana mereka?", serunya.
Fyi, Frin juga termasuk anak yang berprestasi di bidang akademik maupun olahraga.
Badannya gak terlalu tinggi tapi dia jago dalam hal olahraga.
Secara spontan aku terkejut dengan mulut sedikit terbuka.
"Ha apa?", kataku dengan nada bingung.
"Iya kalian berdua, Jun. Dua hari nanti kalian akan pergi ke sekolah baru, jadi besok kalian udah bisa siap-siap.", kata kak Bram.
"Tapi kak-.."
"Gak ada tapi-tapian.", timpalnya.
Ku lihat ke arah Frin yang tampak terkejut dengan mulut ternganga.
"Yaampun orang itu.. walaupun berprestasi atau sejago apa tetap aja tingkah bodohnya gak ilang-ilang." Celetukku.
"Iya yah.. heran"
"Eh kak Fale, kaget gue."
"B aja, Jun", timpalnya.
"Jadi si Jun sama Frin besok kalian ke kantor kepsek terus mengahap sama kakak ya." Lanjutnya.
------------------------------------------------------
Mohon tinggalkan vote dan comment kalean 😁😁😁