"Pin, udah fix?"
"Udah Jun. Lu tau gak kemana nanti kita sekolah?", tanya Frin.
"Gak tau juga Pin. Kak Bram tiba-tiba banget kasih tahunya." Jawabku.
.
.
.
.
"Nah ini surat-surat kalian untuk di kasih ke tata usaha." Kata kak Bram."Kak, kami nantinya mau ke sekolah mana?" Tanya Frin.
"Kalian liat aja nanti." Singkat kak Bram.
Dahiku sedikit menrenyit.
"Yaudah. Itu kalian udah di jemput." Lanjut kak Bram.
Ku lihat mobil yang menjemput kami agak sedikit... yaa aneh menurutku.
Mobil gaya 90an, yang hanya muat 4 orang.
"I-itu?"
"Iya Jun" kata kak Bram.
What the hell!!! Sekolah apaan di jemput pake mobil jaman old!?
.
.
.
.
Kira-kira tiga jam kami diperjalanan, yang aku lihat hanya pohon-pohon. Seperti ditengah hutan!"Ini sekolahnya. Selamat datang di Wuri Eajiman Indrakaya Randikha Dwiryo School." Kata supir yang mengantar kami.
"Apah?" Kata Frin.
"Atau bisa di singkat WEIRD School", timpalnya.
Apa-apaan!? WEIRD School??? Kok bisa???
"Silahkan masuk anak-anak." Kata seorang yang sepertinya salah satu guru.
Bangunan sekolah bergaya victoria. Ah tidak. Bangunan ini sama seperti Hotel Transilvenia!
"Perkenalkan saya Sutisna. Saya selaku kepala sekolah, akan mengantar kalian berkeliling." Kata seorang pria dengan gaya busana era victoria.
Kelihatannya orang ini ramah.
"Ohh baik pak." Kata kami serempak.
"Kita mulai dari bangunan depan dari sekolah ini. Di depan ada lobi, ruang resepsionis dengan parkiran pastinya." Katanya seraya melempar senyum ke arah kami dan di balas dengan senyuman kami.
"Lalu ini adalah asrama putra. Disini nanti kalian tinggal selama beberapa bulan ke depan.", lanjutnya.
"Pak, apa yang sekolah disini cuma anak asrama?", tanyaku.
"Yap. Benar. " jawabnya.
.
.
.
Setelah selesai berkeliling, kami diantar di kamar kami.Satu kamar ternyata bisa menampung 4 orang sekaligus. Beda dengan kamar asramaku yang hanya bisa 2 orang saja.
Namun kamar yang kami tempati ini sepertinya memang di khususkan untuk kami berdua saja.
"Wuuihh capeknyaa.." keluh Frin sambil melempar tubuhnya ke ranjang.
"Iya yah. Tapi.. bangunan sekolahnya old banget. Kayak abad pertengahan gitu." Timpalku.
"Tapi gapapalah.. mungkin ini keunikan sekolah ini Juney."
Aku mengangguk tanda mengerti.
Tempat ini..
Tunggu.
Ini bukannya..-
"Juney, gua laper. Lu bawa snack gak?", keluh Frin.
"Yaampun Pin!", seruku panik.
"Lu gak bawa!?"
"Ada. Hehehe..", kataku dengan nada bercanda.
"Kampr*t lu.. kirain gak.. mana sini! gua laper di jam kritis", jawabnya.
"B aja kalee"
Kriiiiingggg
"Ini bel apaan yak???", kataku pada diriku sendiri.
Aku pun berdiri untuk melihat di luar kamar. Semua anak asrama berkumpul di tengah ruangan yang sepertinya di khususkan untuk menjadi aula.
"Ayo turun semua!", seru salah satu anak asrama yang mungkin adalah ketua asramanya.
Sepertinya pertemuan (atau biasa ku sebut apel) ini untuk semua anak asrama, baik putra maupun putri.
.
.
.
.
"Hari ini kita kedatangan murid baru. Tepatnya sih murid pertukaran siswa antar sekolah. Nah kebetulan kota kedatangan murid dari SMA Eklezia Manado.", tutur pak Sutisna."Ayo, Joonie Kim dan Alfriando Ahza." Lanjutnya.
Kami berdua pun maju dengan sedikit malu, karena kami ditatap banyak mata!
Semua pasang mata memandang kami sampai kami naik (seperti) di podium.
Itu kan..-
Ah iya! Itu bidadari yang gue liat di asrama!
"Baiklah. Perkenalkan, ini Joonie Kim dan Alfriando Ahza. Silahkan.", kata pak Sutisna.
"Perkenalkan, nama saya Joonie Kim, saya dari SMA Eklezia Manado. Saya kelas XI jurusan IPA." Kataku.
"Dan saya, Alfriando Ahza, saya juga dari SMA Eklezia Manado, saya sekelas dengan Jun." Sahut Frin.
"Eh kampret, formal dong! Ini banyak orang g*bl*k!", desisku.
"Iya iya yang lebih kampret! Bawel amat sih lu!"
"Dibilangin..-"
Aku sedikit terperanjat saat melihat bidadari yang membuatku... euhm..
Aduh!
"Waw lihat siapa yang datang, Hades. Seorang succubus. Oh tidak. Dia bukan hanya succubus biasa. Dia adalah...-"
Aghh tidak suara itu lagi
"Aarrggghh kepalaku!", erangku.
"Juney!", hanya suara Frin yang terakhir ku dengar.
.
.
.
.
Argh dimana ini?! Lemari merah, kaca rias.. kamar wanita!?"Kau sudah bangun, ternyata.", kata seorang wanita yang mungkin usianya 40-an.
"Saya, Sri. Ibu Sri. Saya ibu asrama sekolah WEIRD.", kata bu Sri.
"Oh iya bu. Terima kasih banyak. Saya Ju..-"
"Saya sudah tahu, Jun." Potongnya.
Perkataannya aku balas dengan senyuman tipis dengan lesung pipi yang muncul setiap kali aku tersenyum.
But.. wait! Dia tahu dari mana?! Perasaan dia gak ada pas kita keliling-keliling tadi?!
Apa mungkin..
-------------------------------------------
Wahahahaha 😂
Ngegantung banget kaaaaann???? 😂😂😂Maaf readers updatenya gak nentu karna akhir-akhir ini author tsibuk sama yang namanya penamatan kakak kelas 12, dengan ada acala lain.
Tetap setia yaaakkk readers terlove 😚😚😚
-Yeena😉