11 - Awan Putih

38 1 0
                                    


Selembut awan putih di angkasa
Melayang bebas tanpa batas
Mengarungi masa dan usia
Mengikat asa yang terlepas

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

“Huuuuuuaaaaaaaa pokoknya hari ini nggak boleh telaattttt.... huaaaaaaaaaa....” Ujar sang gadis cantik yang mengayuh sepeda biru kesayangannya dengan kecepatan maksimal itu. Siapa lagi jika bukan Aora.

Kali ini Aora bertekat untuk tidak terlambat dan berurusan dengan guru BK kiler itu. Ia harus segera bergegas.

Didepannya sudah tampak gerbang sekolahnya yang masih terbuka lebar, ia menengok sebentar kearah jam tangannya yang masih menunjukkan jam 7 kurang 10 menit. Itu berarti bel tanda masuk pelajaran masih 10 menit lagi dan kali ini dijamin Aora tidak terlambat.

“Yeeeeee...” Sorak Aora yang berhasil memasuki gerbang sekolah dan mendapati dirinya tidak terlambat.

“Wah tumben neng tidak terlambat hehe.” Ujar Pak Samsul si penjaga gerbang sekolah yang lagi-lagi memamerkan kekinclongan gigi emasnya itu.

“Hahaa iya dongg, Aora kan sekarang anak rajin hehehe...”

“Hehe yaudah neng sana buru ke tempat parkir.”

“Siyaap paakk.” Jawab Aora dengan semangat.

Aora kembali mengayuh sepedanya menuju ke tempat parkir. Ia menghirup udara dalam-dalam merasa senang karena akhirnya tidak terlambat.

Aora mengedarkan pandangannya memperhatikan murid-murid yang juga baru datang. Pandangan Aora berhenti pada atap sekolah di atas sana. Ia melihat dengan jelas Bima yang berdiri disana sedang mengobrol dengan seseorang.

“Itu Bima, mumpung bel masuk masih lama lebih baik gue samperin buat minta maaf kejadian kemarin.” Ujar Aora.

Setelah memarkirkan sepedanya, Aora menuju gedung utama dan menaiki setiap lantainya hingga tiba di tangga yang menuju atap sekolah.


“Huuhh.. huuhh capek banget.” Ujar Aora.

Kini Aora sudah sampai di atap sekolah. Ia berjalan mendekat kearah Bima dan temannya yang sedang berbicara itu.

“Gue lihat dengan jelas. Itu memang video yang kita cari.” Ujar Bima pada teman yang berdiri disampingnya itu

Deggg.... Aora mendadak menghentikan langkahnya.

“Tapi dari mana cewek itu dapat rekaman videonya?” Ucap teman Bima yang dapat Aora dengar dengan jelas

“Gue nggak tau, dia bilang videonya udah ada di tasnya sendiri. Arrghss pokoknya kita harus segera cari tau.”

Aora merasakan tiba-tiba tubuhnya membatu. Dia syok. Apa yanng Aora dengar ini sebenarnya?

“Loe bilang loe udah suruh hapus rekaman video itu?”

“Udah.”

“Loe yakin dia udah ngehapusnya?”

“Itu yang buat gue takut.”

Apa maksud percakapan mereka itu? Kini Aora mulai berspekulasi sendiri. Aora menenangkan jantungnya yang tiba-tiba berdetak lebih cepat. Ia harus bisa mengontrol dirinya. Aora memutuskan untuk disana lebih lama lagi untuk mendengar lebih jelas apa yang terjadi. Ia takut jika yang ada dipikirannya saat ini benar. Ia akan mendengarkannya dengan seksama.

“Yang gue tau dia murid kelas sebelah dan dia juga pemilik toko bunga.” Ujar Bima.

“Ada lagi?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Camellia Fix Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang