Chapter 3 Part 1: Duke-sama Merupakan Orang Baik

112 3 0
                                    

Di dalam kereta kencana yang sedikit berguncang, aku bahkan tidak bisa memikirkan kesan pertamaku menaiki kereta kencana, dan yang hanya bisa aku lakukan ialah khawatir.

Omong-omong, kami sekarang bergerak menuju rumah Lilia-san, dan anggota yang menerima penjelasan sebelumnya berada di dalam kereta kencana.

Sepertinya Mitsunaga-kun menerima untuk berpartisipasi pada Hero Festival, dan akan pergi ke istana sebagai tamu negara. Setelah dia menyapa Kusunoki-san dan Yuzuki-san dan mengucapkan selamat tinggal, dia pergi menggunakan kereta kencana yang sangat luar biasa. Aku hanya ingin dia membawaku bersamanya.

"...... uhm , Kaito-san ? Apa kamu baik-baik saja? Jika kamu tidak merasa kurang baik, kita bisa istirahat ......" (Lilia)

"Tidak, aku tidak apa-apa?" (Miyama)

"Ojo-sama, saya percaya bahwa Miyama-sama masih kebingungan." (Luna)

Maid ini, tidak tahu malu ...... dia tahu kenapa, tapi dia tidak mengatakannya!

"Jadi begitu, dia tidak bisa disalahkan. Meskipun ini mungkin tidak pantas bagi yang menyebabkannya untuk mengatakan, dan bahkan tidak bisa meminta maaf dengan baik ...... tolong jangan terlalu khawatir. Silahkan beritahu aku jika ada yang bisa aku bantu. Tentu saja, Aoi-san dan Hina-san juga." (Lilia)

"Ya." (Miyama)

"Terima kasih banyak." (Kouhai)

Kebaikan Lilia-san sangat menusuk hati. Apa yang sebenarnya aku rasakan―― mengapa menjadi seperti ini? Rumah Lilia-san dipenuhi perempuan. Aku sangat merasa aneh. Belum lagi duniaku yang sebelumnya, aku akan sendirian bahkan setelah pergi ke dunia lain. Lingkungan seperti ini terlalu berlebihan untukku.

Apa ini sebuah hukuman karena telah meragukan kebaikan Lilia-san? Uu , hanya saja kalau siswa yang tadi aku lihat terseret juga...... Maksudku, bukankah aku merebut haknya? Aku akan minta maaf, jadi bisakah kau menggantikanku di tempat ini sekarang?

Pada akhirnya, mengkhawatirkannya saja tidak akan mengubah apapun, dan setelah 30 menit di kereta kencana ...... kami sampai di tujuan, rumah Lilia-san.

Besarnya sudah jelas bukan sesuatu yang orang biasa tempati, dengan jelas menunjukkan betapa tinggi statusnya. Terdapat ksatria wanita memakai baju besi di depan gerbang yang secara luas terbuka, dan bahkan terlihat seperti seni.

Kami melewati halaman yang terawat indah―― sesampainya di pintu masuk yang strukturnya layak dikatakan villa, dan diikuti oleh Lilia-san yang turun dari kereta kencana. Di dalam imajinasi orang biasaku, aku pikir akan ada pelayan yang menyambutnya pulang dan berbaris di samping, tapi aku tidak melihat adegan seperti itu selagi kami dengan biasanya berjalan melalui koridor.

Seperti yang Lunamaria-san katakan, sepertinya memang hanya ada perempuan di rumah ini, dan semua orang kami lewati, sangat jelas perempuan. Aku merasa sama sekali tidak cocok di sini. Maksudku, mereka melihat ke arahku dengan tatapan sangat dingin sampai hampir menyakitiku secara fisik!

"......" (Lilia)

"Ojo-sama?" (Luna)

"Luna , sudah saatnya makan siang ...... kalian pasti sudah lelah sekarang. Mari makan siang terlebih dahulu. Seharusnya sudah ada?" (Lilia)

"Ya, saya percaya itu akan segera disajikan." (Luna)

"Baiklah kalau begitu, aku akan menyerahkannya kepadamu." (Lilia)

Kata Lilia-san, dan kami dibimbing ke ruang ...... besar lainnya yang bisa digunakan oleh puluhan orang. Memang benar sebelum waktu makan siang ketika kami dipanggil ke dunia ini, dan aku tidak ada kuliah siang, jadi aku cukup lapar. Karena Kusunoki-san dan Yuzuki-san sedang dalam perjalanan pulang ke rumah saat itu, mereka mungkin hanya memiliki setengah hari jam pelajaran, jadi aku pikir mereka juga belum makan siang.

Ketika kami ingin duduk di kursi, para pelayan menggunakan baju maid menarik kursi untuk kami seperti itu hal yang alami. Entah kenapa, aku merasa kursiku ditarik dengan cara yang tidak baik, tapi mungkin itu hanya perasaanku saja.

"U-Uhm , Lilia-san ...... a-aku tidak baik dalam etika di atas meja ...... " (Yuzuki)

"Ahh , tidak apa-apa. Ini tidak seperti kita sedang berada di perjamuan resmi, jadi silahkan makan dengan nyaman sesuka kalian." (Lilia)

Lilia-san memberikan senyuman lembut kepada Yuzuki-san yang menanyakan kecemasannya. Jujur saja, aku tidak mengerti tentang hal tersebut juga. Aku hanya mengetahui cara menggunakan garpu dan pisau dimulai dari luar. Pengetahuanku hanya sampai situ aja, dan sebenarnya, aku tidak pernah mencoba untuk makan seperti itu.

Tidak lama setelahnya, muncul pelayan wanita yang aku pikir aku mirip dengan yang berada di tv, membawa nampan stainless dengan penutup. Dan ketika ingin disajikan di depan kami, sebuah suara terdengar.

"........ Tukar makananku dengan Kaito-san―― dengan pria yang di sana." (Lilia)

"Eh? O,ojo-sama?" (Pelayan A)

"Apakah kamu tidak mendengarku?" (Lilia)

"Bu-bukan, tapi ......" (Pelayan A)

Nada suaranya tidak sebaik yang aku dengar barusan, tapi keanggunan nada suara yang terasa tajam.

Mendengar ucapan Lilia-san, sang pelayan menunjukkan ekspresi ragu-ragu.

"...... Aku akan mengatakan ini agar kamu tidak salah paham. Aku bukan 'meminta'-mu. Aku 'memerintah'-mu ...... apa kamu mengerti maksudnya?" (Lilia)

"Y-Ya . Sesuai yang Ojo-sama inginkan ......" (Pelayan A)

Menerima tatapan dingin dan nada suara yang lebih tajam dari sebelumnya, wajah pelawan perempuan tersebut menjadi pucat dan segera mengikuti perintah Lilia-san dan menukar makanannya.

Dan setelah semua makanan disajikan, Lilia-san tersenyum lembut kembali dan memanggil kami sekali lagi.

"Silakan, nikmati makannya. Aku harap akan sesuai dengan selera kalian." (Lilia)

"Ah, ya." (Miyama)

"Itadakimasu." (...)

"Ayo makan." (Lilia)

Aku memiliki gambaran disajikan makanan lengkap ketika kau membicarakan makanan untuk para bangsawan, tapi yang muncul roti, sup, salad, dan hidangan utama terlihat sangat mewah, meskipun aku tidak memahami apa artinya. Ini seperti makanan gaya luar negri, dan itu sangatlah lezat.

Banyak sekali makanan isekai yang digambarkan tidak enak pada light novel, yang paling populer ialah roti dan sup yang terlalu banyak garam, dan aku juga membayangkan seperti itu, tapi―― makanan yang sedang makan sekarang sangatlah lezat.

Rotinya cukup lembut, supnya seperti consommé, dan setidaknya aku bisa mengatakan kalau ini jauh lebih enak daripada bento yang berada di supermarket.

Oh, tiba-tiba aku secara naluriah memandang ke arah Lilia-san. Lilia-san mengambil sesendok, tapi setelah makannya, dia menghela napas.

"...... Luna, sebelumnya makan siang berakhir ......" (Lilia)

"...... sesuai keinginan anda." (Luna)

Setelah dia memberi Lunamaria-san perintah dengan nada suara yang tenang, dia menyadari pandanganku dan membalasnya dengan senyuman lembut.

"Bagaimana makanannya?" (Lilia)

"Eh? Ah, ini sangat lezat." (Miyama)

"Aku merasa lega jika itu sesuai dengan seleramu." (Luna)

Lunamaria-san yang menerima perintah mengatakannya kepadaku sambil dia melewatiku, selagi aku tersipu melihat senyuman yang tampak seperti sebuah bunga yang mekar.

"...... Miyama-sama, meski saya mengatakan sesuatu yang mengejutkanmu sebelumnya ...... yah, jangan khawatir. Tidak apa-apa." (Luna)

"Eh?" (Miyama)

"Meski Ojo-sama terkadang ceroboh, dia sangat bijaksana ......" (Luna)

Dia tersenyum setelah mengatakannya, Lunamaria-san meninggalkan ruangan. Aku bertanya-tanya apa yang dia bicarakan? Apa ada hubungan dengan pertukaran makanan tadi?

Isekai at PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang