Kisah Badui Sebelum Tidur Memaafkan Orang Lain

4.5K 32 2
                                    

Publish : 22 April 2018

Suatu hari ketika di sebuah masjid Rosulullahbersama para sahabat selesai melaksanakan sholat, Beliau bersabda bahwa sebentar lagi akan datang seseorang yang dirindu surga.

Para sahabat pun menunggu-nunggu siapa yang akan datang. Tidak lama kemudian datanglah seseorang yang langsung sholat dan setelah selesai dia berlalu begitu saja.


Keesokan harinya Rosulullah mengatakan hal yang sama, lalu datanglah orang yang sama seperti kemarin. Kejadian ini berulang sampai 3 kali. Salah satu sahabat Rosulullah yang bernama Abdullah Bin Amr penasaran dengan amalan orang yang dirindu surga itu. Orang tersebut dari suku Badui, sebut saja namanya Fulan.

Rosulullah mengijinkan Abdullah Bin Amr untuk mengikuti Fulan dan mencari tau apa saja amalan Fulan sampai dia dirindu surga. Rasa penasaran yang terus menghantui Abdullah Bin Amr mengantar dia sampai ke rumah Fulan.


Setibanya dia di rumah Fulan dia mengetuk pintu dan Fulan membukakannya. Sahabat Abdullah Bin Amr mengatakan bahwa dia sedang ada masalah dengan orang tuanya sehingga dia minta ijin kepada Fulan untuk menginap di rumahnya selama 3 hari.

Si Fulan dari suku Badui ini tidak berfikir panjang dan langsung menerima Abdullah Bin Amr untuk menginap dirumahnya. Beliau menginap di rumah Fulan selama 3 hari untuk mengamati amalan yang membuat Fulan ini dirindu surga.

>>Amalan Si Fulan Dari Suku Badui

Selama 3 hari Abdullah Bin Amr mengamati semua gerak gerik Fulan, tapi dia tidak menemukan amalan khusus yang dilakukan Fulan.

Amalan yang dilakukan cenderung biasa saja, dan Abdullah Bin Amr merasa amalannya sama saja dengan dirinya.

Beliau merasa bingung kenapa dengan amalan yang biasa saja seperti itu Rosulullah sampai menyebutnya 3 kali bahwa dia akan masuk surga.

Setelah 3 hari berlalu, sebelum Abdullah Bin Amr berpamitan untuk pulang dia mengatakan yangsejujurnya kepada Fulan.

“Yaa Fulan, sebenarnya saya tidak memiliki masalah dengan orang tua ku, keluarga ku baik-baik saja,

tapi aku menginap di rumahmu karena aku penasaran dengan sabda Rosulullah yang mengatakan bahwa engkau adalah salah satu orang yang dirindu surga.

Sebenarnya apa amalan yang kau lakukan sampai engkau bisa dirindu surga?”

Si Badui menjawab pertanyaan Abdullah Bin Amr

“Aku memang tidak punya amalan atau ibadah yang istimewa, aku hanya tidak mempunyai rasa benci, iri, dengki kepada semua orang”

Yang pada intinya si Fulan ini sebelum tidur maafkan kesalahan orang orang yang ada disekitarnya, dia tidak benci dengan mereka. Sebelum tidur memaafkan orang lain. Mendengar jawaban Fulan, Abdullah Bin Amr segera pulang.

>>Hikmah Yang Bisa Diambil

Sahabat sebelumtidur.com bagaimana dengan kisah si Badui dan Abdullah Bin Amr tadi? Sudahkah kita memaafkan orang-orang yang ada di sekitar kita? Atau sekeras apa hati kita ini hingga tak mampu memaafkan kesalahan orang lain?

Dari kisah tersebut dapat diambil beberapa hikmah, diantaranya:

Rasa penasaran Abdullah Bin Amr

Rasa penasaran dari Abdullah Bin Amr yang jugamerindukan surga dan ingin mengetahui lebih dalam tentang kebaikan yang bisa membawanya ke surga. Jadi kita boleh penasaran dan memenuhi rasa penasaran itu jika itu mengarah pada kebaikan.

Umat muslim memang diwajibkan untuk terus menuntut ilmu, seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadalah: 11

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”


Fulan adalah ahli masjid

Selama 3 hari dan mungkin juga lebih si Fulan ini datang ke masjid untuk melaksanakan sholat. Ini menandakan bahwa dia sering ke masjid untuk melaksanakan sholat. Rosulullah bersabda:

Apabila kalian di masjid lalu diseru shalat maka janganlah keluar salah seorang diantara kalian sampai dia shalat” H.R. Al-Fathur-Rabbani Tartib Musnad Al-Imam no. 297


Fulan selalu ber-khusnudzon

Ketika Abdullah Bin Amr mengatakan bahwa dia sedang ada masalah dengan orang tuanya, si Fulan tidak serta merta menanyakan masalah apa yang sedang menimpanya, dia hanya ber-khusnudzon untuk memberikan tempat menginap bagi Abdullah Bin Amr. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 12

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain…”


Fulan bukan orang yang berkata sesuatu yang sia-sia

Si Fulan ini mengatakan hal-hal yang penting sajadan tidak berkata ketika tidak ada yang perlu diucapkan. Jadi lebih baik kita menjaga lisan kita, ada yang mengatakan bahwa semakin banyak kita berbicara maka semakin banyak dosa yang kita perbuat, tentu saja jika yang dikatakan adalah suatu yang tidak benar. Sabda Rosulullah

Diantara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat” H.R. Abu Hurairah


Fulan tidak memiliki rasa benci, iri, dan dengki dengan orang lain

Fulan mengatakan langsung pada Abdullah Bin Amr bahwa dia tidak memiliki rasa benci, iri, dan dengki dengan orang orang yang ada disekitarnya.

Sebelum tidur memaafkan orang lain dengan cara tidak menanamkan kebencian pada orang lain tersebut.

Sabda Rosulullah

“Maukah aku ceritakan kepadamu mengenai sesuatu yang membuat Allah memualiakan bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab; tentu.

Rasul pun bersabda; Kamu harus bersikap sabar kepada orang yang membencimu, kemudian memaafkan orang yang berbuat dzalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu dan juga menghubungi orang yang telah memutuskan silaturahmi denganmu.” H.R. Thabrani

Kisah Para Sahabat Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi WasallamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang