3# Jadi asisten?

44 5 2
                                    


*Kring..kring...kring*

"Waktunya pulang..." ucap shany
Ya, sekarang sudah jam 4 sore. Ini waktunya Shany dan Nyaroo untuk pulang ke rumah.
"Yey, akhirnya....bentar bentar" - Nyaroo.
Sepertinya Nyaroo teringat sesuatu, ya dia ingat jika dia disuruh ke rooftop pulsek. Siapa lagi kalau bukan Fano. Ya...Fano yang menyuruh Nyaroo untuk menemuinya di rooftop .

Fano meminta Nyaroo tanggung jawab, karena sudah mengotori bajunya. Akhirnya Nyaroo pun mengajak Shany untuk menemaninya ke rooftop, Nyaroo sebenarnya ingin tanggung jawab atas perbuatannya.
Dia memang anak yang baik sebenarnya, tapi kadang dia terkalahkan oleh gengsi nya. Nyaroo juga berfikir dengan dia bertanggung jawab, masalah ini akan selesai.

"Shany, tolong temani aku ke rooftop... Plisss" kata Nyaroo sambil merengek kepada Shany, supaya dia mau menemaninya.
"Memangnya kamu mau ngapain ke sana???" ucap Shany yang masih bingung.
"Fano yang menyuruhku ke sana...ayo cepat, aq ingin masalah ini cepat selesai!!" ucap Nyaroo sambil berlari kecil keluar kelas.
"Yaya baiklah" kata Shany dengan santai.

***Di rooftop***

Nyaroo dapat melihat sosok anak laki - laki SMA yang sedang duduk di kursi panjang , yang membelakanginya. Meskipun Nyaroo melihatnya dari belakang, dia yakin jika orang itu adalah Fano.
Nyaroo dengan teriak. Sudah lebih dari tiga kali Nyaroo memanggil Fano, tapi ia pun tak kunjung menjawabnya.

"Nyaroo, sebaiknya kamu kesana saja..mungkin dia nggak denger" Shany menatap Nyaroo dengan penuh harap, semoga Nyaroo tidak marah lagi, karena jika salah satu dari mereka marah pasti masalah ini tidak akan selesai. Yup...because mereka sama sama keras kepala.

"Huh....okey" Nyaroo menghembuskan nafas berat, dan segera menuju ke arah kursi panjang yang berada di pinggir rooftop. Jika kita duduk disana kita dapat melihat dengan jelas Kota Jogja.
Shany pun melihat Nyaroo dari jauh, dia menatap punggung Nyaroo yang menjauh.

Dia pun memutuskan untuk duduk di salah satu kursi dekat tangga.
Saat Shany mendudukkan badannya di kursi itu tiba - tiba....

Brukk....

***Shany pov***

"Aduh...ma..maaf aku tidak sengaja" ucapku dengan nada lirih. Aku menunduk karena malu, aku tidak sengaja menginjak kaki orang itu. Aku masih menunduk malu , aku tidak tahu harus berbuat apa.

"Udah nggak usah nunduk nunduk kali....lagian aku juga salah kok, aku juga nggak liat kalau kamu mau duduk. Aku cuman asal duduk aja tadi."

Suara orang itu terdengar berat, dan serak - serak basah gitu. Apa dia laki - laki ya...apa aku liat aja ya orangnya. Tapiiii aku malu....gimana ini.........
Udahlah liat aja daripada penasaran.

Setttt.....dannn dia adalahhhhh......

Laki - laki

Kok ganteng ya... -batin Shany

"Lho, kamu kelas 10 ipa 1 kan ?" tanya orang itu kepadaku. "I....iya kak" aku tahu dia adalah kakak kelasku , karena aku tidak sengaja melihat bet kelas (dia kelas 11 ipa 1) di lengan kirinya. "Nama kamu siapa ?" tanyanya lagi. "Namaku Kim Shany kak...panggil aja Shany" ucapku dengan senyum lebar. "Ow ya..kamu satu kelas sama Fano kan?" tanyanya lagi.

Kok dia kaya kenal aku ya....padahal kan aku murid baru disini. Tanya aja lah..aku penasaran bangett.

"Kok kakak tau kalau aku satu kelas sama Fano, lagian aku murid baru disini"

"Owh taulah....aku kan kakak nya Fano. Kenalin namaku Dimas Fero" sambil mengulurkan tangan, untuk berjabat tangan denganku. Deg......

"Owh gitu ya kak....nice to meet you" ucapku dengan nada maniss, sambil berjabat tangan.

Not Always Perfect ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang