5# Kepikiran

27 4 0
                                    

Keesokan harinya seperti biasa Nyaroo menunggu didepan rumah Shany untuk berangkat ke sekolah bersama.

"Shany.... Itu cepetan udah ditunggu Nyaroo di depan rumah" pinta mamanya  pada Shany
"Iya maaa... Aku pamit. Assalamualaikum" kata Shany sambil salaman dengan mamanya
"Waalaikumsalam" mamanya menjawab dengan nada manis

"Ayoo Nyaroo... lets go to school" seru Shany dengan girang

"Iya iya... Ayoo" jawab Nyaroo agak lesu

"Tumben kamu agak lesu hari ini, gak biasanya kayak gini,, ada apa? Cerita aja sama aku" pinta Shany keheranan

"Eee... Eeemm... Eee... Gini lohh,,, tp-" kata Nyaroo terjeda sejenak

"Tapi apa ayo cerita aja, ngapain malu - malu, kita dah temenan sejak lama lohh..." menjeda bicara Nyaroo

"Eemmm... Ya nanti aja dehh aku ceritain di sekolah, lagian udah mau sampai di sekolah" ujar Nyaroo

"Ya udah nanti beneran loh kamu cerita ke aku waktu istirahat pertama" pinta Shany penasaran

"Iya iya... Insyaallah kalo aku nggak lupa" ujar Nyaroo dengan nada lesu

Nggak penting banget sihh!!,, apalagi hukumanku kayak gitu, Shany mau bantu aku nggak ya? -batin Nyaroo

**Nyaroo pov**

Sekarang pelajaran Bu Dewi, guru fisika yang baik hati dan yang menjadi guru terbaik ku. Tapi jujur hari ini aku males sekolah gegara hukuman yang gak mutu dari Fano, membuatku kepikiran terus sama hal itu sampai-sampai aku gak konsen dengerin Bu Dewi jelasin di papan tulis.

 Tapi jujur hari ini aku males sekolah gegara hukuman yang gak mutu dari Fano, membuatku kepikiran terus sama hal itu sampai-sampai aku gak konsen dengerin Bu Dewi jelasin di papan tulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana yaa ekspresi Shany karena aku dah nerima hukuman dari Fano. Duhh... Gimana yaa? Ini semua gara-gara si Dugong itu sih... -batinku

Disaat itu tiba-tiba Bu Dewi membuyarkan kecemasanku. Seisi kelas langsung menengok ke arahku termasuk Fano. Oh ya ampun... Aku sempet malu seketika.

"Nyaroo!! Ibu lihatin dari tadi sepertinya kamu cemas, kamu sakit ya?" kata-kata Bu Dewi yang mengejutkanku

"Ee... Eeng... Enggak kok Bu, saya mau ijin ke toilet aja" aku mengangkat tangan dan buru-buru berdiri

"Ohh yaudah sana, jangan lama-lama ya !!" Bu Dewi memperbolehkan dengan sopan

"Syap bu" ujarku sambil berjalan keluar kelas

Sesampainya di toilet aku cuma bengong, menatap diriku sendiri di depan cermin toilet, begitu bodohnya aku sampai-sampai aku enggak dengerin Bu Dewi jelasin. Aku langsung mengusapkan air ke wajahku hingga aku sudah agak segar.

Oh my god... Kenapa aku sampai gak fokus sama pelajaran, malah sibuk mikirin hukuman yang gak penting itu,, huhuhuuu :'( -batinku

Aku langsung kembali ke kelas, yang penting udah agak seger dan aku gak mau mikir hukuman itu lagi.

Ternyata di kelas jam menunjukkan waktu mau istirahat pertama.

Kring... Kring... Kring...

Shany menghampiriku dan langsung menggandeng tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shany menghampiriku dan langsung menggandeng tanganku.
"Ayo kita ke kantin biasa !!" ajaknya dengan semangat
"Iya iya ayo..." jawabku dengan agak ragu-ragu

**go to canteen**

"Oh iya Nyaroo, aku pesenin. Kamu mau makan sama minum apa? Ntar aku yang tlaktirin deh..." ucap Shany dengan suka hati

"Em... Aku pesen soto sama jeruk anget aja deh" jawab Nyaroo santai

"Oke, kamu tunggu sini dulu" sambil mengode oke dengan tangannya

Beberapa menit kemudian...
"Ttaaarraa... Ini pesananmu, dah tuh dimakan dulu nanti keburu dingin" seru Shany sambil menyodorkan pesanan Nyaroo

"Oh sipp oke makasih..." sahut Nyaroo lega

Mereka berdua segera menghabiskan makan dan minumannya. Mereka berdua cukup kenyang dan sambil santai-santai setelah makan. Tiba-tiba Shany ingat sesuatu dan langsung mengagetkan si Nyaroo.

"Eh iya Roo, kan kamu tadi pagi mau cerita tapi malah udah bel masuk. Emangnya kamu mau cerita apa?" tanya Shany penasaran

"Aigoo... Ohh itu... Eeemmm... Jadi gini... Kan semalem si Fano ngechat aku, menyangkut hukumanku yang kemaren. Masaa dia ngehukum aku untuk jadi asistennya selama sebulan mendatang :'( trus jadi asisten dirumahnya lagi, huhuhuuu ngenes bingit akuhh" jelas Nyaroo panjang lebar

"Hahh apahh... Ka.. Kamu jadii asisten rumah si Fano? Oh my god..." sahut Shany kaget

"I.. Iya... Yah habis gimana lagi coba? Masaa iya aku nolak, padahal aku yang salah,, huwhuww:(" protes Nyaroo

"Yaahh kamu sii waktu itu enggak ati-ati, kan aku dah bilang jangan lari-lari kamu masih aja ngeyel" desah Shany

"Yak.. Yak maaf kali Shan, kan waktu itu aku lagi seneng-seneng nya. Maklum laahh anak baruu..." seru Nyaroo nyesel

"Yaudaa enggak papa, kamu jalanin aja hukumanmu itu sebulan mendatang, siapa tau orang sabar disayang cogan, mwehehee :v" seru Shany nyemangatin Nyaroo

"Disayang cogan disayang cogan, cogan dari korea apa :/ " timpal Nyaroo ngeluh

"Mwehheehee, kan siapa tau gitu, wkwk" ejek Shany

"Emm... Shany,, kayaknya kalo pulang sekolah aku bisa jarang-jarang ke rumahmu nih... Soalnya aku ke rumah Fano" ujar Nyaroo dengan nada gak ikhlas

"Yaudah gapapa, lagian cuma sebulan ini kok,, kita kan udah sering main bareng" jelas Shany sabar

"Cuma ya ma... Oh my god... Sebulan lama amat" keluh Nyaroo

"Yang penting kita tetep kabar-kabaran, trus kalo kamu ada masalah ceritain aja ke aku,, moga aku bisa bantu :') " ucap Shany sambil mengelus-elus kepala Nyaroo

Bersambung...

Jangan lupa komen yaa, siapa tau bisa merekomendasikan karya author 🙏
Jangan lupa juga kasi bintangnya...
Ikuti terus ceritanya yang bikin penasaran...

Not Always Perfect ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang