9# Kecy(duck)

21 2 0
                                    

"Eehh... Eehh... Eehh... kalian ngapain di kamar berdua? Hayooo pada ngapain..." tiba tiba kakaknya Fano datang
Ternyata Fero datang tepat waktu.. Dia kaget sekaligus penasaran, akhir akhir ini Fano deket sama Nyaroo..

Mereka berdua langsung speechless dan kaget langsung buru buru berdiri dan saling menjauh. Ternyata benar dugaan Nyaroo, tadinya sang kakak yang di depan pintu kamar Fano jalan mendekati mereka berdua..

Yaampun.. Gawat.. Kak Fero beneran pulang huh..-batin Nyaroo
Yah mampus nih..-batin Fano

"Heyy... Kalian belum menjawab pertanyaan ku..!!" kata Fero sambil memandang bergantian ke arah Fano dan Nyaroo

Mereka berdua bingung dan saling tatap untuk siapa yang menjawab pertanyaan dari Fero..

Fano pun angkat bicara dan menetralkan raut wajahnya..

"Ehemm.. Jadi gini kak, tadi Nyaroo sama aku ada tugas, jadi aku kira lebih baik dikerjakan di rumahku aja, dan soal ini tadi Nyaroo cuma aku suruh buat mengobati punggungku yang sakit kemarin karena ulah dia" kata Fano sambil menunjuk Nyaroo

Ngapain coba nunjuk nunjuk, jadi salah ku semua nih..-batin Nyaroo

"Benar begitu Nyaroo..?" Fero memastikan pada Nyaroo

Sebenarnya Nyaroo menahan emosinya karena semua tertuduh padanya..

"Ee... Ii.. Ya kak.. Maafin aku" kata Nyaroo nunduk dan memasang muka malu paksa

"Eemm.. Tapi kenapa kalian di tempat tidur? Kenapa enggak di ruang tamu aja?" tanya Fero penasaran

"Em.. Soalnya aku malu kalo disana, lagian kalo ada yang ngintip dikira aku ngapa ngapain lagi.. Ya kan?" jelas Fano sambil menoleh menghadap Nyaroo

"Tapi kalian nggak ngapa ngapain kan?" tanya Fero memastikan sekali lagi

"Oh aigoo.. Iya bener kak.." jawab Fano santai
Kok jadi ngikutin logatnya Nyaroo sih..- batin Fano

"Hmm.. Kalo enggak.. Bakal aku bilangin sama mama papa lohh.." kata Fero santai sambil meninggalkan mereka berdua

"Iyaa, lagian mama papa juga lagi kerja di Paris, walaupun dibilangin juga nggak bakal tau kejadiannya.. Apalagi kalo kakak bohong, bakal nggak percaya..'' kata Fano santai

"Hhmm.. Yeahh.. Kakak ngalah.." kata Fero angkat tangan

"Yaudah tu si Nyaroo anter pulang lagian ini udah mau magrib" suruh Fero sambil lalu

"Yahh.. Kok aku.. Lagian bisa kan dia pulang sendiri kan.." kata Fano mengelak

"Emm.. Kak,, daripada ribut disini aku pulang sendiri aja" kata Nyaroo melerai

"Nggak ada penolakan!! Fano cepet anterin.!!" suruh Fero

"Hh.. Iya iyaa.." kata Fano mendengus
"Oh ya.. Pake motor aja ya.." jelasnya

"Kalo aku sih terserah.." kata Nyaroo sambil mengambil tasnya
.
"Buruan udah mau magrib nih..!!" seru Nyaroo

"Iya.. Sabar napa.. Butuh tenaga buat ngeluarin motor dari garasi tau.." celetuk Fano

"Hhh.. Dasar siput_-" kata Nyaroo sambil melirik jam tangannya

"Ayo naik!! Pegangan.." kata Fano santai

"Ngapain pegangan.. Kaya nggak ada kerjaan lain.." tolak Nyaroo

"Cepet.. Aku mai ngebut nih.. Enggak pegangan ya terserah, kalo jatuh bukan urusanku" kata Fano dan tancap gas

"Aduuhh.. Giillaakk.. Mau ngajak mati kamu!!" Nyaroo berteriak histeris

"Kalo namanya penumpang ya ikutin aja sama yang ngendarain, gak usah protes.. Brisik tau gak!!!" kata Fano mengegas lebih cepat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Always Perfect ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang