Review.....
Jika kalian tidak tau , Soogeun adalah teman sekelas kami, dia seorang namja dengan tubuh sebesar bola. Dia sangat menyukai makanan. Segala jenis makanan. Bahkan kami sempat heran dan bingung, bagaimana bisa makanan sebanyak karung dapat habis dalam waktu hitungan menit saja. Dia benar benar namja yang aneh!!Setelah selesai makan, kami semua kembali ke kelas. Dan beberapa menit kemudian bel pulang pun berbunyi , yang menyebabkan makhluk seisi ruangan itu tersenyum sangat lebar.
Taeyeon yang sedang membereskan perlengkapan tulisnya pun dikejutkan oleh baekhyun yang menepuk bahu nya sedikit kencang dengan senyum yang lebar " Taeyeon-ah kajja kita pulang sekarang, kita akan bercerita sepanjang malam " kata baekhyun dengan senyum yang terus menghiasi wajah imutnya itu.
Taeyeon yang merasa bahwa baekhyun terlalu bahagia pun berpikir " Apa yang akan anak itu ceritakan? Apa dia akan menceritakan sosok yang ia sukai, sehingga membuat ia harus tersenyum saat mengatakannya? Tuhan! Bagaimana jika dia menceritakan gadis yang ia sukai? Akankah aku bisa menerimanya atau sebaliknya? " taeyeon melamun memikirkan semua itu.
Baekhyun yang melihat taeyeon melamun dengan wajah murung pun segera menyadarkan taeyeon dari lamunannya itu dengan berteriak di depan muka taeyeon " YAKK KIM TAEYEON!! palli kita harus pulang sekarang! Apa kau mau tertinggal bus dan harus menunggunya selama berjam jam? Sebenarnya apa yang mengganggu pikiran mu sehingga membuat mu melamun eoh" Kata baekhyun dengan wajah memerah menahan kesal, karna sedari tadi taeyeon tak kunjung juga membereskan perlengkapan tulisnya dan membuat baekhyun menunggu.
Taeyeon yang terkejut untuk kedua kalinya karna baekhyun pun sedikit merasa kesal " YAK!! BACON-AH!! Jangan berteriak! Apa kau mau membuat gendang telingaku pecah eoh? Baikah kita pulang sekarang, kajja " kata taeyeon dan segera menarik baekhyun keluar kelas untuk pulang.
TAEYEON POV.
Selama perjalan pulang di dalam bus, hatiku benar benar merasa gelisah dan tak nyaman. Aku terus memikirkan apa yang akan baekhyun katakan padaku. Apa aku akan siap dengan kata katanya itu? Tuhan.. bagaimana ini? Aku harus bersikap bagaimana setelah ini?Perjalanan yang kami tempuh sekitar 15 menit. Aku dan baekhyun segera masuk ke apartement ku. Ya aku tinggal di apartement kawasan gangnam. Aku memilih tinggal di apartement karena orang tua ku terlalu sibuk dengan bisnis mereka, sehingga aku berpikir lebih baik jika aku tinggal sendiri , daripada harus tinggal di rumah ditemani oleh maid maid yang ada. Percayalah.. itu sungguh membosankan.
Setelah menekan kode apartement , aku masuk di susul oleh baekhyun dibelakangku. Aku segera masuk ke dalam kamarku untung mengganti pakaian. Baekhyun pun juga pergi kekamar yang selalu ia tempati jika ia menginap disini untuk mengganti seragam menjadi baju rumahan yang santai.
Setelah itu, aku segera menuju ke dapur untuk mengambil cemilan dan beberapa soda yang akan kami makan untuk mendengar cerita baekhyun nanti.
Setelah semua cemilan kurasa cukup, aku segera kembali ke kamarku dan melihat baekhyun sudah bermain game psp dengan tiduran diatas ranjangku.
"Yak baekhyun-ah! Jadi tidak bercerita! Jangan hanya tiduran dan bermain game! " kata ku dengan mengganggu baekhyun yang sedang bermain game.
" yak yak yak taeyeon-ah , jangan mengganggu ku, aku bisa kalah jika kau begini, minggirlah sedikit! " kata baekhyun mencoba menghindar dari ku.
"aishh byun bacon baekhyun gilaa" umpat ku dalam hati dan segera pindah dari ranjang ku dan duduk di sofa kamarku sambil memandanginya.
TAEYEON POV END.
Taeyeon yang merasa bosan memandangi baekhyun pun beranjak pergi ke balkon kamarnya untuk melihat bintang. Dan tak lama baekhyun menyusulnya." Taeyeon-ah , aku akan mengakuinya sekarang " ujar baekhyun dengan nada serius.
Taeyeon yang mendengar kata kata baekhyun yang terdengar begitu serius, membuat jantungnya berdegup sangat kencang." Apa yang akan kau akui baekhyun-ah? " tanya taeyeon dengan lirih, karna dia takut ketakutannya akan menjadi nyata.
" Ak- aku..aku menyukai seorang yeoja taeyeon-ah, aku harus bagaimana? Apakah aku harus mengakuinya sekarang? " kata baekhyun dengan gugup dan di susul raut wajah yang bahagia.
Taeyeon yang mendengar bait demi bait perkataan baekhyun, membuatnya serasa jatuh kedalam jurang yang sangat dalam. Hatinya serasa mencelos, dan seperti ada sesuatu yang menancap begitu dalam di hatinya dan itu menimbulkan rasa sakit yang teramat dalam baginya. Taeyeon serasa ingin menangis, namun ia menahannya. Bagaimana bisa ia menangis saat sahabat tercintanya itu sedang bahagia.
" Jinjjayo baekhyun-ah, siapa gadis itu ? " tanya taeyeon dengan nada yang dibuat buat senang.
" Yeoja itu adalah Yerin, Kim yerin teman satu kelas kita. Bagaimana? Dia cantik dan baik bukan? " kata baekhyun dengan wajah yang sangat sumringah.Taeyeon yang melihat bagaimana baekhyun sangat bahagia saat menceritakan sosok yerin , semakin membuat taeyeon sakit. Dan juga membuat taeyeon sadar akan hubungannya dengan baekhyun yang hanya berstatus sebagai sahabat.
BAEKHYUN POV
Sungguh sangat lega mengutarakan segalanya. Tapi, aku melihat raut wajah taeyeon yang terlihat sendu. Bagaimana dia bisa bersedih di saat sahabatnya ini sedang bahagia? Tidak mungkin baekhyun-ah , jangan berpikir yang tidak tidak!!" nde, baekhyun-ah dia yeoja yang sangat cantik dan baik hati. Jangan sia sia kan dia, segera utarakan perasaanmu, jangan sampai menyesal " kata taeyeon dengan menepuk nepuk bahuku pelan dan juga raut wajahnya yang sulit untuk ku artikan.
" Tentu taeyeon-ah , terima kasih atas sarannya. Kau memang sahabatku yang terbaik " kataku dan segera memeluknya berusaha menyalurkan rasa bahagiaku padanya.
" Baekhyun-ah aku akan pergi keluar sebentar, jaga rumah dan jangan kemana mana ,otte? " kata taeyeon yang segera mengambil jaket dan kunci mobilnya. Aku hanya mengganguk patuh dan berbaring diranjangnya lagi untuk melanjutkan game ku yang sempat tertunda.
Don't forget to votment guys
Jadilah readers-nim yang bijaksana
gowawo~~
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD FEELING (BaekYeon)
AcakDIA terlihat begitu dekat, namun sangat SULIT untuk kugapai. DIA nyata namun seperti tak tampak. Mencoba menggapai dalam satu langkah, namun terasa begitu lama seperti satu juta langkah -kty