Author's POV
Giandra menatap awas layar laptopnya. Sudah ada lima media online yang memberitakan sikapnya yang semena-mena ingin menggusur panti asuhan demi kepentingan usaha. Bahkan dua diantaranya memuat hasil wawancara dengan Keyra, yang saat ini tengah dielu-elukan sebagai wanita muda inpiratif yang berani melawan direktur utama perusahaan Angkasa Jaya untuk memperjuangkan nasib anak-anak panti. Tagar #savePantiAsuhanMatahari bergema dimana-mana, entah di facebook, twitter maupun instagram. Sebagian besar netizen memojokkan Giandra dan perusahaan Angkasa Jaya sebagai pihak yang bersalah dan tak punya perasaan. Padahal jelas, status kepemilikan tanah itu adalah milik Giandra. Bagaimana mungkin orang mengiranya egois, sedang Giandra rela meggunakan tanah pribadi untuk kepentingan perusahaan. Tanah Giandra cukup luas jika diukur dari panti dan tanah kosong di sekitarnya. Untuk membangun kompleks perumahan di situ, keberadaan panti akan sangat mengganggu dan mempersempit area perumahan. Karena itu Giandra ingin menggusur panti itu agar target membangun 30 unit rumah dapat terealisasi.
Giandra mengamati foto Keyra yang muncul di salah satu artikel. Ia menatap lekat-lekat wajah gadis itu. Gadis yang sederhana, terlihat polos dan lugu. Di mata Giandra wajah Keyra memang manis tapi tidak bisa dikatakan cantik juga, jelas sama sekali bukan tipikal ideal untuknya. Ia juga tak suka melihat perempuan berhijab. Menurutnya namanya tubuh wanita itu memang sudah seksi dari sananya. Untuk apa ditutup-tutupi? Wanita akan terlihat semakin indah dengan lekukan tubuh yang ditonjolkan bukan dengan ditutupi kain panjang. Begitupun dengan rambut wanita yang bisa mempertegas karakter si perempuan dan menambah aura kecantikannya. Kenapa harus ditutupi kain juga?
Giandra mengelus dagunya. Ia memikirkan banyak rencana untuk membungkam gadis itu agar tak berkoar-koar lagi di media. Mungkin saat ini dia harus melupakan sementara waktu mengenai rencananya untuk membangun kompleks perumahan di kawasan panti jika dia tak ingin menyulut kemarahan netizen lebih besar lagi. Dia harus membangun citra positif baik dirinya maupun perusahaan agar bisa menarik kembali para investor yang menarik diri dan agar perusahaannya kembali mendapat kepercayaan dari pelanggan.
"Danar..." Giandra memanggil asisten pribadinya yang tengah duduk di sofa. Pemuda asal kampung itu menjadi orang kepercayaan Giandra karena sifatnya jujur. Jika kebanyakan direktur memiliki sekretaris pribadi, Giandra lebih memercayakan asisten laki-laki untuk membantunya menyiapkan segala keperluan kerjanya. Ia menilai karyawan laki-laki lebih cakap, tak mudah berubah mood dan lebih giat bekerja karena sedikit halangannya, beda dengan perempuan yang kadang menghadapi masa PMS, emosi dan sensitivitasnya bisa naik seketika. Tentu hal ini akan berpengaruh pada kinerjanya.
"Ada apa pak?"
Giandra menatap pemuda 23 tahun itu dengan serius.
"Antarkan aku ke SMA Flamboyan. Aku ingin bertemu Keyra."
Danar mengangguk, "baik pak."
******
Seorang murid laki-laki duduk-duduk di teras depan kelasnya sembari mengunyah permen karet. Pandangannya menelisik sampai ujung koridor memastikan guru Biologi sekaligus wali kelasnya sudah datang atau belum.
"Woi Erlan ngapain sendirian?" Tepukan di bahu dari Fadel mengagetkannya.
"Pingin ngadem aja, sumpek di dalem. Gue berharap Bu Keyra datang, kok belum datang juga ya." Cowok yang dijuluki the most wanted boy dari segi fisik itu memasang tampang kesalnya. Semua warga SMA Flamboyan tahu, Erlan si badboy bengal memiliki wajah dengan kegantengan mendekati paripurna dan digilai banyak murid perempuan itu sebenarnya tak lebih dari murid bandel yang kerap terlambat sekolah, sering ikut balapan liar, hobi clubbing dan kabar bagusnya, status masih jomblo. Tapi tentu saja di mata cewek-cewek Rohis atau yang biasa disebut akhwat Rohis, Erlan hanyalah bakteri patogen yang wajib dijauhi. Siapa juga yang mau jadi jodoh pemuda brengsek macam Erlan? Salah satu pentolan Rohis yang antipati terhadapnya bernama Ghaza, cewek berhijab yang juga satu kelas dengannya. Permusuhan antar mereka kerap meramaikan suasana kelas. Meski SMA Flamboyan dikenal gudangnya trouble maker alias tempat ngumpulnya pelajar yang terjerat kenakalan remaja namun organisasi Rohis cukup hidup di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyra (Completed)
ChickLit18+ Beberapa part diprivate. Follow sebelum baca. Menikah dengan seseorang yang dicintai dengan kepribadian yang baik dan sholeh tentu menjadi impian banyak perempuan, termasuk juga bagi gadis berumur 25 tahun bernama Keyra Aprilia, seorang penguru...