Tiga

71 24 1
                                    

"Ayo semangat Fina tinggal 5 soal lagi" Ucap Fina menyemangati dirinya sendiri dengan perasaan kesal karena bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu sedangkan Fina belum selesai lagi mengerjakan tugas bu Anita.

"Fina kamu gak ke kantin?" Tanya Dita yang sudah duduk samping fina sambil mengelap mulutnya dengan tisu.

"Bentar lagi Dit" Jawab Fina malas dan di anggukan oleh Dita.

"Alhamdulillah ya Allah, akhirnya selesai juga" Sambung Fina dengan teriakan girang penuh semangat.

"Ampun deh Fin, kamu itu kalo mau jerit-jerit itu di lapangan luas" Ucap Dita sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya.
"Bisa-bisa kuping aku budeg gara-gara kamu" Sambung Dita kesal dan merucutkan bibirnya kedepan.

"Hehehe, maaf deh Dita aku itu bahagia banget ini tugas selesai juga akhirnya" Balas Fina dengan penuh kebahagiaan sambil menatap kertas tugasnya yang ia pegang. "Ya udah aku mau ke kantin, kamu mau ikut gak? Aku laper" Sambung Fina dengan senyuman indahnya.

Belum Dita menjawab, Fina sudah meninggalkannya dengan senyum merekah tanpa dosa.

"Tadi ngajak bareng eh malah aku ditinggal, untung cuma satu aku punya temen kayak gitu" cerucut Dita karena kesal dengan tingkah Fina.

*****

"Bu, mie ayam sama es teh manisnya satu ya!" Ucap fina yang sedang memesan makanan, setelah mendapatkan makanannya ia menuju meja di pojok kirinya karena hanya meja itu yang sepi.

"Uhhh enak banget" Ucap Fina di sela-sela menyantap mie ayamnya.

"Maaf boleh gabung gak?" Tanya seseorang. "soalnya gak ada meja kosong lagi" Sambungnya.

"sepertinya cowok dari suara sih emang cowok" batin Fina.

Lalu Fina pun melihat sekeliling terlebih dahulu dari pada wajah seorang yang bertanya tadi.

"Iya sih gak ada meja kosong" gumam Fina, lalu menatap seorang yang masih setia berdiri menunggu jawabannya.

Deg

"Ini kan cowok tadi" Batin Fina.

"Hei, kok ngelamun?" Ucap Fino sambil mengipaskan tangannya di wajah Fina.

"Hmmm.. Gak kok gak ngelamun" Jawab Fina bohong sambil mengalihkan pandangannya kemudian menatap mie ayamnya kembali. "Iya boleh kok silakan duduk" Sambung Fina yang masih setia menatap mie ayamnya.

"Makasih" Fino duduk di depan Fina sambil memakan makanannya dengan santai. Lain dengan Fina yang sedikit gugup entah karena apa.

"Kok gak di makan? Oh iya kamu cewek yang sama bu Anita tadi kan?" Tanya Fino sambil menyeruput jus jeruknya.

"Ehh iyaa" Jawab Fina gugup sambil memakan mie ayamnya kambali yang sudah mulai dingin.

"Nama kamu siapa? kenali nama aku Refino Alvaro Putra, bisa di panggil Fino" Ucap Fino sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.

"Nama aku Alfina Dwita Putri,salam kenal ya Fino" Jawab Fina sambil tersenyum lalu menjabat tangan Fino yang terasa sangat hangat dan besar.

"Ohh,, iya salam kenal ya Fina" Jawab Fino tersenyum menatap Fina.

"Iya Fino" Balas Fina menunduk malu karena tatapan Fino dan kembali menghabiskan makanannya karena waktu istirahat sebentar lagi akan habis.

"Kok aku baru liat kamu ya Fin" batin Fino tak henti menatap Fina lalu kembali menghabiskan makanannya.

"Alhamdulillah, untung habis" Ucap Fina sambil mengelap bibirnya dengan tisu dan kemudian menatap Fino yang sedang makan.

"Aku duluan ya Fino" Ucap Fina sambil tersenyum manis.

"Ehh iya, sampai berjumpa lain waktu" Balas Fino sambil tersenyum juga.

Fina tersenyum kemudian meninggalkan Fino.

"Aku bahagia bisa kenal kamu" batinnya sambil tersenyum dan masih setia menatap punggung Fina yang semakin jauh semakin menghilang.

*****

Karena guru B.indonesia yang mengajar di kelas Fina sedang tidak masuk karena ada suatu halangan alhasil kelas itu menjadi surga dadakan bagi mereka. Semua bersorak ria ada sebagian yang membuat sekelompok lingkaran agar bisa bercerita, sebagian sibuk dengan ponsel masing-masing, dan sebagian sibuk bernyanyi yang tidak jelas,yang membuat kelas itu sangat berisik yaitu kelas mereka jauh dari kantor guru dan membuat mereka tidak takut jika ada guru yang marah.

"Bosan" Gumam Fina sambil menangkupkan wajahnya dengan tangannya.
"Oh iya ponsel aku mana udah berapa hari aku gak buka ponsel" Fina membuka tas dan mencari benda pipih itu,setelah mendapatkannya ia langsung membuka ponselnya dengan semangat berharap ada kejutan,Setelah mengecek ternyata gak ada satu pun notip yang masuk membuat Fina kembali menaruh ponselnya kedalam tas dan merucutkan bibirnya.

"Aku mau apa ya biar gak bosan gini?" Tanya Fina pada diri sendiri sambil melirik ke jam tangan yang berwarna biru. "Udah waktu zuhur, aku sholat aja" ucapnya penuh semangat dan beranjak keluar kelas.

***

"Sepi banget, ini sekolah mayoritas islam tapi sedikit banget yang sholat" batin Fina sambil mengambil mukena.

Setelah menyelesaikan kewajibannya Fina masih setia duduk di dalam mushollah dengan tatapan sendu.

"Aku harus kuat gak boleh lemah" batin Fina entah mengapa setiap sedang sendiri ia selalu terlihat lemah. "Fina walaupun kamu perempuan kamu gak boleh lemah" Ucapan itu selalu terlintas di kepalanya disaat ia rapuh.

Fina ingin berbagi cerita tapi harus berbagi dengan siapa. Dita? Tidak, Fina tidak ingin membebani teman terbaiknya itu, walaupun Dita tidak keberatan jika Fina ingin menceritakan semuanya.

"Jangan cengeng Fina" Ucap Fina menyemangati dirinya sambil menghapus kasar air matanya lalu beranjak keluar musollah, ia tidak ingin larut dalam kesedihannya.

"Hai Fina" Sapa seseorang dengan suara lembut. "Kita ketemu lagi ya" Sambungnya sambil duduk di samping Fina.

"Eh Fino, kok kamu ada disini?" Tanya Fina sambil memasang sepatunya.

"Emang gak boleh ya?" Jawab Fino dengan nada yang di buat-buat sedih.

"Bukan gitu Fino, kamu mah baperan" Ledek Fina sambil tertawa untuk menyembunyikan raut sedihnya tadi.

Fino tersenyum melihat Fina tertawa.Di sela-sela memandangi Fina, Fino melihat mata Fina sedikit memerah.

"Kok mata kamu merah?" Selidik Fino, "kamu nangis ya Fina?" Sambungnya lagi.

"Hahaha, kamu lucu Fino, mata merah itu bukan cuma karena nangis, tadi pas ngambil air wudhu, gak sengaja airnya masuk mata aku, jadi gini deh merah" Ucap Fina sambil tersenyum manis dan bertingkah sesantai mungkin agar Fino tidak curiga.

"Iya iya, hehehe aku gak tau"Ucap Fino sambil membalas senyuman Fina.

"Ya udah aku mau ke kelas ya, udah mau ganti pelajaran" Pamit Fina sambil melambaikan tangan ke Fino.

"Iya semangat ya belajarnya" Jawab Fino sambil tersenyum dan di anggukan oleh Fina.

"Aku tau kamu pasti ada masalah yang membuat kamu sakit Fin, Walaupun kamu tersenyum ria tapi aku tau didalam hati kamu berlarut kepedihan yang mendalam. Aku akan menghapus kepedihan itu secara perlahan dan membuat kamu bahagia tanpa beban, aku janji" batin Fino sambil berjalan menuju kelasnya.

Tbc

Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang