empat

77 23 4
                                    

Aku yakin, dibalik semua kesedihan ini, ada kebahagiaan yang udah menunggu di depan sana. Dan aku sangat yakin bahwa di balik kesedihan ini tuhan telah mempersiapkan kebahagiaan yang luar biasa buat aku.

🍃🍃🍃🍃


"Belajar yang rajin, terus belajar belajar belajar" Fina bernyanyi dengan gembira.

Fina mencatat tugas-tugasnya sambil menompang pipinya dengan satu tangan di meja belajarnya. Entah syair apa yang ia gunakan, ia terus saja mengulangnya seperti pemutar lagu yang rusak.

"Akhirnya selesai selesai selesai, Hore Hore Horeeeee" Sambung Fina dengan nada yang sama hanya berubah liriknya.

Ia pun merapikan lagi buku-bukunya dengan rapi, kemudian langsung naik ke atas kasur yang terbalut bad cover coklat teddy bear.

Ia pun merapikan lagi buku-bukunya dengan rapi, kemudian langsung naik ke atas kasur yang terbalut bad cover coklat teddy bear

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini hari selasa, selasa, selasa" Fina mulai meloncat-loncat sambil bernyanyi seperti nada yang sebelumnya. "Kok aku libur ya?" Sambung Fina dengan heran dan berhenti dari gerakan loncatnya tadi. "iyaa kan ada rapat dadakan Fina, Fina kok kamu lemot ya" Ucap Fina untuk menjawab pertanyaannya tadi. "Heheh iya iya kalo gak libur aku udah pergi sekolah dari tadi" Jawabnya kembali sambil ketawa-tawa sendiri dan meloncat-loncat lagi.

"Aku lelah" Ucapnya setelah berapa lama meloncat-loncat dan menyanyikan lagu buatan dirinya sendiri kemudian menjatuhkan tubuhnya di kasur kesayangannya dan merentangkan tangannya seolah-olah sedang berada di atas salju sambil menatap langit-langit kamarnya yang terdapat cat biru langit di malam hari dan bintang-bintang seakan nyata saat kita melihat bintang di malam hari.

****

Flashback On

"Bintang kecil dilangit yang biru, amat banyak menghias angkasa, aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi ketempat kau berada" suara merdu yang membuat Fina kecil memejamkan matanya.

"Kamu liat bintangnya indah Fina seperti kamu sayang" Ucapnya sambil mengelus rambut Fina kecil dengan penuh kasih sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu liat bintangnya indah Fina seperti kamu sayang" Ucapnya sambil mengelus rambut Fina kecil dengan penuh kasih sayang.

"Iya ma, bintangnya indah" Ucap Fina kecil yang kemudian menatap bintang-bintang itu. "Tapi Fina gak mau jadi bintang" Sambungnya lagi dan langsung menatap wajah mamanya dari bawah.

"Loh kenapa? bintang itu cantik indah sayang, kenapa kamu gak mau?" Jawab mama Fina sambil mengelus rambut Fina kecil dengan penuh kasih sayang.

"Kalo Fina jadi bintang, nanti Fina gak ketemu mama, gak bisa peluk mama, jauh dari mama karena itu Fina gak mau" Ucap Fina kecil dengan manja dan langsung memeluk erat tubuh mamanya.

"Kamu lucu sayang" Mengecup puncak kepala Fina. "Mama gak bakal tinggalin Fina kok, Mama sayang Fina bintang kecilnya mama" Sambung mama fina dan memeluk gadis kecilnya dengan penuh kasih sayang.

Flashback Off

****

"Mama gak bakal tinggalin Fina?" Gumam Fina seakan bertanya entah kepada siapa.

Fina tersenyum ketika mengingat kejadian 10 tahun silam itu, walaupun sudah sangat lama tetapi Fina tidak lupa dengan hal itu. Bagi Fina peristiwa itu sangat indah dan jika bisa diulang Fina ingin mengulang masa-masa itu.

"Aku rindu mama papa!" ucapnya lirih karena menangis. "Apa mama gak rindu aku? Apa mama lupa sama bintang kecilnya mama?" Tanya Fina seakan ia memberitahu isi hatinya ke mamanya. "Apa mama udah gak sayang ya sama Fina? Fina selalu berharap mama datang, peluk Fina kaya mama teman-temannya Fina" Sambungnya dengan tangis yang mulai pecah.

Tapi sia-sia, semua pertanyaan Fina seakan angin yang berlalu, Fina selalu tidak mendapat jawaban untuk pertanyaannya. Selalu seperti ini jika Fina sedang sendiri ia selalu rapuh ia tidak bisa memendam rasa rindu yang mendalam kepada mamanya yang kira-kira sudah 5 tahun berpisah atas kehendak mamanya karena suatu hal yang menurut Fina tidak tepat.

"Mungkin ini takdir ya? Ya allah, kenapa hidup itu seolah tidak adil? Aku hanya ingin sebuah kasih sayang, aku ingin berada di pelukan mama sama papa, aku ingin bahagia sama mama papa, aku ingin seperti mereka yang bahagia, hidup sempurna karena memiliki orang tua, aku ingin seperti....." Ucap Fina terhenti karena tangisnya semakin jadi.

Fina menatap bintang-bintang dikamarnya sambil menangis mungkin menangis bisa melepaskan beban yang Fina rasakan. Tetapi tidak, Fina seolah terlihat semakin rapuh jika ia menangis,ia benci karena setiap air mata yang keluar dari matanya seolah ia orang yang paling lemah.

"Tidak, Fina kamu harus kuat, kamu sudah melewati beban ini sendiri,kamu bisa hidup mandiri sendiri tanpa kasih sayang mama papa" Ucap Fina sambil menghapus air matanya dengan kasar. "Walaupun mama udah gak ingat dengan Fina, tapi mama tetap mamanya Fina, Fina selalu sayang mama" Sambung Fina lalu terlelap sambil memeluk boneka teddy bear yang ukurannya cukup besar pemberian mamanya saat di hari ulang tahunnya yang ke 10 tahun.

*****

"Kamu siapa? Jangan ngaku-ngaku deh, aku itu gak pernah punya anak kaya kamu!" Ucap perempuan yang masih terbilang muda dan cantik dengan rambut sepunggung tergerai.

"Sudah sayang gak usah di layani deh,mungkin dia salah orang, atau jangan-jangan dia orang gila yang lepas" Tawa seorang laki-laki yang berada di samping perempuan itu.

"Enggak ma, ini Fina ma, anak mama,bintang kecilnya mama, liat! Fina udah besar ma, Fina rindu mama!" Ucap gadis itu sambil merentangkan tangan untuk memeluk perempuan yang dibilang mamanya, tetapi tangan gadis itu langsung di tepis kasar olehnya. "Mama kenapa gak mau peluk Fina, Fina rindu mama" Ucapnya lirih karena menangis.

*****

"Ma, ma, ma, Fina rindu maa" Parau Fina. Ia pun terbangun dari tidurnya dengan penuh keringat di wajah cantiknya.

"Ya ampun ini mimpi" Ucapnya sambil duduk dan menangkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. "Tapi kenapa seakan nyata? Siapa laki-laki yang bersama mama? Kenapa mama gak kenal aku? Atau memang benar mama udah lupa sama aku" Fina bertanya kepada diri sendiri dan kembali menangis karena mimpi buruk itu.

Tbc

Miss YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang