Chapter 12

9.5K 335 1
                                    

"Amel"

"Ferdo tolong aku. Gadis sialan itu tadi mendorong aku sampai jatuh" adunya

"Khe. Dengar sialan mau kau matipun aku tidak perduli. Jika kau berani menganggu rana lagi aku tidak akan segan segan membunuh semua anggota keluargamu" desisnya dan berlalu pergi.

Amel yang mendengar kata kata ferdo hanya terisak sakit. Hatinya sakit atas perilaku ferdo kepadanya.

"Kenapa ferdo kenapa kau tidak mau melihat aku. Jika aku tidak bisa mendapatkan mu. Maka jangan salahkan aku jika aku menyingkirkan jalanv itu" kekehnya licik.

"Rana sayang" pekik okaa chan ferdo.

"Kaa chan apa yang anda lakukan disini" tanyanya

"Ish. Kita akan kebutik karna kita akan fitting gaun untuk pernikahanmu satu bulan lagi sayang" ujarnya tersenyum lembut

"Eehhh. Secepat itu ya kaa chan" cemberutnya

"Hihihi. Emangnya kamu mau dirape ferdo saat belum menikah" godanya

"Aapa sih kaa chan. Kalau gitu aku siap siap dulu ya" sahutnya malu

Sarah yang melihat tingkah calon menantunya hanya terkekeh senang.

Skip time

"Nee kaa chan apakah ferdo tidak pergi" tanya nya

"Masalah ferdo gampang sayang" tukanya dan berjalan kedalam.

"Ayo pakai baju ini sayang" suruhnya

"Haik kaa chan" jawabnya

Tak lama kemudian rana keluar dari tempat ganti dengan wajah menunduk malu. Dengan sigap sarah mengambil foto rana dan mengirimnya ke ferdo.

Ting

"Hp anda bunyi tuan ferdo" kata zero datar

Dengan mata berbinar ferdo melihat pesan yang dikirim oleh kaa chan nya.

Sayang coba lihat calon istrimu cantikkan

"Ah aku jadi tidak sabar untuk malam pertama dengan mu sayang" kekehnya senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah aku jadi tidak sabar untuk malam pertama dengan mu sayang" kekehnya senang.

Zero hanya mengelengkan kepalanya heran melihat tingkah aneh tuanya setelah melihat foto nona mudanya.

Dilain tempat terlihat seorang gadis meraung marah. Hatinya sakit atas tingkah orang yang dia cintai menolaknya hanya karna wanita miskin

"Aku tidak akan membiarkan kau bahagia ferdo. Aku janji akan melenyapkan wanita sialan itu dan barulah kita akan bersatu" katanya sambil ketawa jahat.

Tak tersa sudah tiga minggu setelah rana fitting baju pengantinya dan tiga minggu juga sudah tidak terlihat pergerakan mencurigaka dari amel dan keluarganya.

Tetapi ferdo hanya dapat berdoa agar tidak terjadi sesuatu terhadap orang yang dia cintai.

Saat ini ferdo dan rana sedang berjalan jalan ditepi taman.Terlihat wajah cemberut rana karna sikap ferdo yang selalu menempel kepadanya. Padahal pernikahan mereka tinggal satu minggu lagi. Tapi tingkahnya seperti anak anak.

"Sayang kita akan jalan kemana kali ini" tanyanya

"Ck aku mau pulang ferdo dan kenapa kau mau menikah dengan wanita miskin ini ha" pekiknya kesal

"Rana. Berapa kali aku bilang cinta tidak memandang dia miskin atau kaya. Entah tampan atau cantik. Karna cinta tumbuh dan mengembang dengan suci didalam hati kita. Seumpama seperti bayi yang didalam perut kaa chan nya. Dia tumbuk karna cinta dan kasih sayang dari orang tuanya. Dan hampir seperti itulah cinta ku kepadamu,mereka tumbuh karna aku mencintai dan menyayangimu" terangnya tegas

Rana yang mendengar kata kata ferdo hanya menunduk malu dan merona. Oh ayolah mana mungkin juga dia melepas cowok sebaik ferdo kan.

Saat mereka berdua berjalan ditepi jalan tanpa melihat sebuah mobil mewah melaju dengan cepat kearah mereka berdua.

My husband Is mafia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang