Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berulang kali Yoo jung menghela nafas, berusaha membuang resah dan melempar pandang ke ramainya lalu lalang pejalan kaki di trotoar yang bersisian dengan ruang terbuka restoran tempatnya duduk.
Demi mengalihkan atensi nya dari dua orang yang kini tengah duduk dan bercanda mesra seolah dunia milik berdua.
Bolehkah Yoo jung iri? Si perempuan begitu cantik, bahkan bisa dikatakan sempurna untuk menggambarkan seorang Irene, seseorang yang selalu dikagumi Yoo jung, perempuan itu sungguh cantik luar dalam, cantik fisik dan hati.
Sungguh sepadan dengan si Pria yang menjadi tunangannya, pria dengan wajah tampan, postur tinggi atletis, sukses dalam karier, dan selalu sopan ,juga ramah pada siapapun. Sungguh satu sosok yang merupakan idaman bagi wanita manapun, tidak terkecuali Yoo jung.
Tak lama kemudian si perempuan berdiri begitu juga si pria , "Yoo jung , maaf sepertinya kami membuat mu bosan, sungguh maaf" kata Irene ke gadis dihadapan nya. Sementara si gadis hanya tersenyum kecut dan dengan suara serak nya menjawab.
"Tidak apa Eonnie ..aku bahkan tidak menyadari waktu yang terlewat" gadis itu berbohong, padahal untuk waktu tiga puluh lima menit , betapa terasa menunggu sepanjang hidup nya.
"Ah, begitu yaa...tetap saja aku tidak enak karena membuat mu merasa sendirian"
"Sekali lagi mohon maafkan aku, sekarang aku harus pergi, sebentar lagi aku harus bertemu dengan klien ku di butik, kalian bisa lanjutkan membahas pekerjaan yang tertunda gara gara aku" kata Irene.
"Dan kau harus sering sering datang ke butik ku, aku kesepian, belakangan ini kau jadi jarang mengunjungi ku" rengut Irene.
Yoo jung terkekeh "baiklah Eonnie, aku usahakan mampir"
"Yoo jung itu sibuk , sayang... kau lihat kan kami bahkan harus membawa pekerjaan kami saat makan siang seperti sekarang" kata si pria yang menjadi tunangannya Irene itu, Yoo jung hanya melirik sinis sekilas ke pria itu.
"Iyaa...iyaa...aku mengerti, tapi kau juga jangan seperti itu pada Yoo jung, kasihan jika dia terus kau jejali pekerjaan, sampai sampai tidak ada waktu untuk dirinya sendiri"
"Yoo jung, bilang padaku kalau dia terus seperti ini padamu"
"Jangan khawatir, Eonnie... aku tak apa" lagi lagi Yoo jung tersenyum padahal dihatinya terasa getir.
"Baiklah...aku pergi dulu, Yoo jung... "
"Dah sayang..." kedua pasangan itu berciuman singkat dan berpisah di depan Yoo jung.
Dengan segala ketidak nyamanan nya Gadis itu duduk kembali ke bangku nya. Membuka file file pekerjaan di laptop nya, mengusir kembali pikiran pikiran yang membuat otaknya terasa kacau.
Sesosok tubuh menjatuhkan diri di bangku yang tepat berada disisi nya.
Yoo jung mengacuhkan nya. Matanya masih tertuju ke layar laptop di hadapan nya.