Setelah bel pulang berbunyi gue segara memasukkan buku-buku yang ada di laci ke dalam tas dan bergegas untuk ke ruang musik di lantai 4.
Sebelumnya gue menyuruh selly pulang duluan karena dia udah tau kalo gue ad latihan musik atau gitar sama ketos dan dia pulang sendiri naik mobil yang di kendarainya...
Setelah sampai di ruang musik gue udh meligat axel duduk di salah datu kursi yang ada disana dan menatap gue dengan pandangan yang tajam dengan matanya yang setajam elang.
"lo terlambat 10 menit" ujarnya tegas
Aku menelan air liur ku kasar dan dengan muka yang ketakutan , tidak seperti biasanya.
"m...maaf tadi gue naik tangga nya lama jadi telat lagi pun jaug di lantai 4" ujar gue sedikit gugup."ya udah lain kali lo gak boleh telat lagi duduk di sini " ujar axel dengan menepuk kursi di sebelahnya.
Gue bergegas langsung duduk di kursi yang dia suruh, daripada harus kena tegur sama dia lagi.
"oke sekarang lo pegang gitar ini" ujar axel tegas dan memberikan gitar yang dia pegang tadi.
Gue langsung memegang gitar yang dia berikan dan dia mengajari gue .
Kadang dia marah karena gue selalu salah dengan kunci-kuncinya."salah seharusnya c bukan e " ujar nya kesal karena gue terus salah .
Dan setelah beberapa jam berlalu dia melihat jam sudah menunjukkan jam 5.30.
"astaga! Gue ingat mama hari ni pulang dan gak boleh pulang kemaleman malah gak ada yang anterin lagi supir malah pulang kampung" ujar gue dalam hati.
Ya tadi setelah megantar gue kesekolah supir bilang dia pulang kampung dan dia juga udah izin sama mama dan papa.
Gur sedikit gelisah dan axel melihat gue yang mondar-mandir sedikit bingung dan berkata."lo kenapa gelisah kayak gitu " ujarnya sambil membereskan kursi yang tadi kami duduki.
"e...eh gapapa" ujar gue sedikit gelisah .
Dan akhirnya kami sama-sama turun dari tangga menuju lantai satu . Axel menuju tempat parkiran yang biasa dia memarkirkan mobilnya.Sedangkan gue sedang menunggu di halte bus yang berada dekat sekolah kami dan berharap agar ada taksi yang lewat.
Dan tiba- tiba sebuah mobil berhenti di depan gue dia menurunkan kaca mobil nya dan ternyata itu axel dia berkata."lo gak pulang?" tanya axel.
"belum lagi nunggu taksi" ujar gue .
"mana ada taksi yang lewat malah udah sesore ini" ujar axel .
Gue melihat jam tangan gue yang benar aja ini udah menunjukkan pukul 6.10.
"ya udah lo ikut mobil gue aja anak cewek gak boleh pulang kemaleman" ujarnya
Gue sedikit takut sih karena teringet perkataan kevin yang katanya axel bad boy."lo mau naik gak kalo gak gue udah mau pulang nih" ujar axel .
Ya mau gimana lagi mau gak mau gue hafus tetep naik dari pada gue pulang kemaleman dan di omelin.
"i..iya iya gue naik " ujar gue . Dan axel kembali menaikkan kaca mobilnya....
Didalam mobil hanya kecanggungan yang ada. Gue melihat ke arah luar kaca jendela mobil dan axel fokus menyetir .
Karena tadi saat gue masuk gue udah kasih tau axel jalan rumah gue dan di ahnya memgangguk yang artinya mengerti."rumah lo yang mana? " tnya axel memecahkan keheningan.
"itu yang pagarnya cat warna putih " ujar gue sambil menunjuk pagar rumah yang berwarna putih dan axel hanya mengangguk yang artinya mengerti.
Setelah sampai di depan pagar rumah gue, gue melihat mobil papa di gerbang rumah gue."makasih ya xel udah ngantarin gue pulang " ujar gue berterima kasih dan tersenyum
"ya sama-sama" ujar axel.
Setelah itu gue masuk ke rumah dan axel pun pergu pulang setelah gua melambaikan tangan gue ke dia sambil tersenyum.Dalam perjalanan axel berkata dalam hatinya
"tu cewe kalau senyum manis juga ya"ujar gue(axel) dalam hati
"gak gak gak gue gak boleh terpengaruh sama senyuman cewe itu tadi . Karena gue gak mau kejadian selama 3 tahun lalu terjadi lagi gak gak boleh xel lo gak boleh jatuh hati sama cewe itu" ujar gue(axel) dalam hati....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bad boy and Bad girl
Teen FictionCerita ini tentang seorang perempuan yang bernama vellincia angeles pindahan dari bandung . Dia di cap sebagai badgirl di bandung karena ada sesuatu yang menjadi rahasianya. Dan setelah pindah ke jakarta dia bertemu dengan seorang badboy yang sikapn...