Part 4

890 129 5
                                    


“Nyonya, Tuan menunggu anda untuk makan malam di bawah.”

Krystal berbalik memunggungi cermin dan tersenyum pada perempuan paruh baya yang beberapa jam lalu mengenalkan diri sebagai Lee Ahjumma, kepala pelayan rumah ini. Hujan kembali turun sore ini, dan Krystal lupa menutup pintu kaca yang memisahkan kamar dengan beranda. Lee Ahjumma menghampiri pintu itu dan menutupnya tanpa suara, Krystal memperhatikan gerak-gerik Lee Ahjumma, ada pertanyaan besar yang bersarang di benaknya sejak menginjakan kaki di sini, Krystal tengah mempertimbangkan untuk menanyakannya pada Lee Ahjumma.

“Ahjumma ada yang ingin kutanyakan—“

“Maaf Nyonya, kenapa anda belum berganti pakaian? Apakah perlu saya bantu?” Potong Lee Ahjumma segera, merujuk pada Krystal yang masih mengenakan hanbok.

“Ah, tidak-tidak perlu. Aku hanya terlalu lelah hingga lupa mengganti pakaian, sebentar lagi aku akan bersiap-siap dan turun. Tapi, apakah—“

“Kalau begitu, saya mohon diri kembali bekerja Nyonya.”

Sangat jelas Lee Ahjumma sedang menghindar dari pertanyannya, Krystal yakin itu. Setiap kali Krystal hendak bertanya, Lee Ahjumma segera memotong kalimat Krystal, seakan Lee ahjumma tahu jelas apa yang akan Krystal tanyakan dan membuat ia yakin, Lee Ahjumma mengetahui jawabannya. Atau mungkin di rumah ini hanya Aku yang tak mengetahui siapa gadis yang menghadang mobil mereka di gerbang tadi? Bahkan gadis itu nampak akrab dengan penghuni rumah ini, menandakan gadis itu sering datang ke sini. Apakah ia kerabat Amber? Atau mungkin…

Apapun itu, aku harus mencari tahu sendiri. Jika Lee Ahjumma atau orang-orang di sini tak ingin memberitahuku maka aku akan mencari tahu sendiri.

****

Suara tawa menyambut kedatangan Krystal di ruang makan, bahkan derai tawa itu terus berlanjut hingga Krystal duduk di kursi dan mulai menyantap makanannya. Bagus, Krystal merasa menjadi makhluk astral, tak terlihat sama sekali. Baik Amber maupun gadis itu larut dalam perbincangan mereka, perbincangan yang tak dapat ia tangkap sama sekali karena mereka menggunakan bahasa inggris dan mungkin sedikit Perancis. Melalui sudut matanya, Krystal meneliti gadis itu. Demi apapun, jika Krystal menjadi seorang pria ia pasti sudah jatuh bertekuk lutut di depan perempuan ini. Tak perlu disebutkan bagaimana sempurna fisiknya karena tanpa fisik yang sesempurna itu, ia memiliki senyum memikat, membuat orang yang melihat tanpa sadar ikut tersenyum ketika ia tersenyum.

“Mi Young-ah, kuharap kau tak benar-benar melakukannya.” Kata Amber akhirnya dengan bahasa korea.

Ah, akhirnya Krystal tahu nama gadis itu Mi Young, cantik secantik orangnya. Krystal mengaduk sup dengan sedikit kasar, entah kenapa panas dari sup itu menular ke dalam hatinya sekarang. Krystal tak ingin makan lagi, ia meraih jeruk dan berharap dapat meredakan rasa panas itu.

“Tentu tidak Oppa, aku tak mungkin sekejam itu.”

Oppa? Usia Amber dan Mi Young nampaknya tak terpaut jauh, tapi kenapa ia memanggil si Stupid itu dengan sebutan Oppa?

Trang!

Tak tahu bagaimana caranya, jeruk yang tengah Krystal kupas meloncat dan jatuh di tepi mangkuk sup Amber mengakibatkan isinya tumpah.

“Oppa!” Teriak Mi Young panic, beberapa pelayan segera membantu Amber membersihkan diri

Sementara Krystal, ia masih kaget dan tetap pada posisinya, “Aneh sekali, kenapa tiba-tiba jeruk ini meloncat?” Krystal menoleh ke samping, “Kau tak apa? Maafkan aku.”

“Maaf? Setelah menumpahkan kuah panas kau hanya mengatakan maaf?” Tanya Mi Young berang, mukanya merah padam.

Krystal mengerutkan alisnya, kenapa perempuan ini yang marah?

Breakable HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang