Part 19

623 112 13
                                    

Gemerisik tirai yang dibuka adalah hal pertama yang ia dengar, berikutnya aroma terapi perlahan menyergap penciumannya. Krystal enggan membuka mata, tadi adalah tidur paling nyaman yang pernah ia alami. Bahkan krystal kini mulai menghitung dalam hati berharap kantuk akan mendatanginya kembali.

 Bahkan krystal kini mulai menghitung dalam hati berharap kantuk akan mendatanginya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bagaimana keadaannya?”

Dihitungan ke dua puluh lima suara itu memecah konsentrasi Krystal.

Hwang Mi Young batin Krystal mengenali pemilik suara tadi.

“Tinggal menunggu ia bangun, ia kehilangan banyak tenaga setelah mengeluarkan seluruh isi perutnya”

“Apa yang dokter katakan?”

“Sianida.” Bisik Amber.

Krystal menegang dalam tidurnya. Racun Sianida bukan kata asing baginya. Krystal mengetahui Sianida melalui buku-buku misteri yang ia baca. Salah satu racun pembunuh nomor satu di dunia, keberadaannya sulit untuk dideteksi, target pertama yang Sianida serang adalah organ pernafasan. Dalam benaknya terputar kembali ingatan sebelum ia kehilangan kesadaran. Krystal mengingat jelas setelah Amber membanting pintu kamar hotel, ia beranjak bangun meninggalkan tempat tidur dan meraih botol sampanye. Sesak nafas, seolah-olah seluruh udara di sekitarnya tercerabut begitu saja, dan hal terakhir yang Krystal ingat hanyalah derit pintu dan derap kaki yang mendekat.

“Ya Tuhan, seandainya kau telat datang beberapa detik saja,” Pekik Mi Young,

“Aku tak ingin membayangkan hal itu sama sekali.”

“Tapi siapa yang tega mencampur racun dalam gelas sampanye itu? Ia pasti memiliki dendam yang besar sehingga berani melakukan tindakan keji.”

“Polisi masih menyelidikinya, dugaan sementara ini tindakan sasaeng fans Choi Siwon.” Sejenak Amber berhenti menjelaskan karena pekikan tertahan Mi Young, “Rekaman CCTV hotel menguatkan dugaan itu. Seorang gadis remaja terekam mengendap-endap memasuki kamar kami satu jam sebelum kami pulang. Dan kalau kau melihat SNS Krystal yang dipenuhi hujatan serta cacian yang mereka tujukan bagi Krystal, dugaan ini semakin kuat.”

“Aku tak percaya, sangat tak masuk akal! Mereka berani menjadi pembunuh hanya karena skandal itu! Ya Tuhan….apa mereka tak berpikir mungkin saja mereka salah sasaran, bisa saja yang menggunakan gelas itu bukan Krystal, tapi—“ Mi Young membiarkan kalimatnya menggantung di udara,

“Justru itu yang kuharapkan terjadi, seandainya akulah yang meminum racun itu dan bukan Krystal.” Lirih Amber,

Krystal merasa seseorang menggenggam jemarinya, ingin sekali krystal membuka mata dan memastikan dugaanya bahwa Amber-lah yang tengah menggenggam tangannya kini dan air mata Amber yang membasahi punggung tangannya. Tapi matanya tetap menutup, tak dapat diajak kompromi.

“Mi Young-ah, aku takut. Aku takut sedetik saja aku terlambat, Krystal akan pergi meninggalkanku.” Isak Amber teredam punggung tangan Krystal.

” Isak Amber teredam punggung tangan Krystal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Breakable HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang