Bagian 3. Masa Lalu

1.1K 104 10
                                    

Hari sudah senja. Warna oranye mulai menutupi sebagian besar permukaan langit diatas sana, menggiring sang mentari pulang keperaduannya di ufuk barat.

Sasuke duduk bertongkat lutut disalah satu gazebo yang ada di istana. Melamunkan banyak hal, sampai-sampai ia melupakan janjinya pada dua mahluk manusia lain-Juugo dan Suigetsu- yang mungkin saja masih menunggunya disana untuk minum bersama.

Tapi persetan dengan itu!

Suasana hatinya sedang tidak baik. Berbicara dengan Itachi ternyata adalah keputusan yang buruk. Ia menjadi bimbang saat Itachi memintanya untuk menetap di Uchiha no Oukoku. Padahal sebelumnya, untuk tinggal disini adalah pilihan terakhir yang pernah ia pikirkan kemungkinannya.

Matanya melihat segerombolan ikan koi yang sedang berenang kesana-kemari didalam kolam kecil disamping gazebo. Ini adalah musim dingin, tapi entah bagaimana kolam itu tidak membeku, bahkan ikan-ikan didalamnya masih lincah bergerak.

Sungguh, Sasuke sebenarnya tidak ingin kembali sama sekali. Ia bukannya sentimen, hanya saja kerajaan ini mengingatkan ia tentang masa lalunya yang menyedihkan.

Tentang bagaimana saat ia hanyalah seorang bocah empat tahun yang tidak mengerti apa-apa, tapi dipaksa pergi dengan hanya ditemani pengasuhnya yang saat itu baru beranjak dewasa. Pengasuhnya yang adalah seorang pria, bahkan tidak mengetahui bagaimana cara menidurkan Sasuke kecil yang masih sering merindukan ibunya.

Sasuke masih ingat, saat dulu ia membuka mata, ia telah berada dalam gendongan Hatake Kakashi yang sangat tidak nyaman. Seluruh bangunan yang ia lihat berbeda dengan Uchiha no Oukoku.

Lalu beberapa hari kemudian barulah ia tahu bahwa ia berada di Gama, tempat yang sangat jauh dari istananya.

Dahulu Kakashi sering menjelaskan, bahwa ia dibawa kesana agar lebih aman, dan Sasuke sempat percaya. Tapi setelah bertahun-tahun mereka disana, tak seorangpun dari Uchiha no Oukoku datang berkunjung. Tidak ada ayah dan ibunya, tidak ada yang lain. Satu-satunya hal yang membuatnya terhibur hanyalah surat-surat yang Itachi kirimkan sesekali.

Kesedihan Sasuke semakin menjadi saat ia mendengar kabar, bahwa Uchiha no Oukoku akan melakukan penobatan Itachi sebagai Putra Mahkota. Kenyataan pahitnya, Sasuke sama sekali tidak diundang. Dari sanalah ia merasa sudah dibuang.

Seorang pangeran buangan, yang tidak pernah tahu apa salahnya sehingga ia dibuang.

*****

Tiga jam yang lalu, Itachi bercerita panjang lebar di kamarnya. Cerita yang tidak ingin Sasuke percaya, tetapi masuk akal kebenarannya.

Semua berawal saat Kakek mereka, Uchiha Madara, meninggal karena sakit, yang kemudian kedudukan Raja digantikan oleh Putra Mahkota saat itu, Uchiha Kagami.

Sayangnya, Ratu saat itu tidak bisa memberikan keturunan sehingga Kagami terpaksa mengambil beberapa Selir. Lalu lahirlah Shishui.

Fugaku yang bergelar pangeran, kala itu juga sudah menikah. Ia memiliki Itachi saat usia Shihui menginjak tiga tahun.

Pada tahun ke-enam masa pemerintahan Kagami, penyakit aneh yang dulu diderita Madara, dialami juga olehnya. Membuat Kagami menyerah untuk bertahan hidup beberapa tahun kemudian.

Sempat terjadi selisih pendapat diantara petinggi-petinggi istana tentang siapa yang akan melanjutkan kedudukan Raja. Apakah Fugaku putra Madara? ataukah Shishui putra Kagami?

Menilik kenyataan bahwa Shishui hanyalah putra dari selir yang dianggap tidak sah secara hukum istana, maka akhirnya Fugaku naik tahta.

Tetapi orang-orang yang tidak senang akan keputusan itu, selalu berusaha menjatuhkan kebijakan-kebijakan yang Fugaku buat. Kekurangan piawaian Fugaku yang memang tidak dididik sebagai putra mahkota, menambah keuntungan mereka.

Sakura no OukokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang