13(ii). Screw You!

2K 171 22
                                    

WARN = TERLALU BANYAK FANTASI SCENE DI BAGIAN KERUA DARI CHAPTER 13 INI. THX.

Nicole sudah sungguh kelelahan dan tak sanggup lagi menggenjot sepedanya-sepeda yang dicurinya-dan memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Hari sudah berubah menjadi gelap dan jalanan sekitar ikut menjadi gelap karena memang kurangnya perhatian pemerintah setempat untuk jalan menuju desa mati.

Nicole membuka ponselnya dan menepuk kepalanya bodoh. "Kenapa aku tidak menggunakan benda kotak ini, astaga!" katanya. "Aku harus sege-"

SRRK, SRRK, SRRK

Nicole segera menghidupkan lampu senter dari ponselnya dan mengarahkannya ke arah semak-semak yang bergerak dan berbunyi gelisah. "Oh, jika kau adalah hantu, atau monster, aku akan membunuhmu," katanya, turun dari sepeda.

Tiba-tiba terdapat Chasey keluar dari semak dengan badan penuh tanah dan daun-daun. "Nicole?!" katanya sambil membersihkan badannya. "Apa yang kau lakukan di sini?! Dengan sepeda?!" lanjutnya bertanya dan berjalan mendekat.

"Dan kau?!" balas Nicole lebih kaget. "Apa yang kau lakukan di semak dalam malam yang gelap?! Dan di mana Silver?!"

"Aku ... berlari dan terjatuh, yeah ... as you can see," jawab Chasey. "Dan sepertinya, aku akan mengajakmu berlari," katanya.

"Apa yang terjadi?" tanya Nicole. "Apa yang dilakukan Silver?!" Nicole menjatuhkan sepedanya dan ikut mendekat.

"Tidak, bukan," jawab Chasey. "Silver tak melakukan apa pun. Dan, kau harus percaya padaku. Ayo ikut aku," katanya sambil menggaet tangan gempal Nicole dan masuk ke dalam semak seberang.

Nicole berhenti mendadak di dalam gelap dan menghempaskan tangan Chasey dengan keras. "Aku sudah bersepeda dari bawah ke atas sini dengan segenap kekuatanku," katanya. "Aku ingin setidaknya sebuah penjelasan."

"Nicole," kata Chasey. "Satu hal yang perlu kau lakukan sekarang adalah percaya kepadaku. Dan jika memang kau tidak mau mempercayaiku sekarang, setidaknya ikuti aku!"

"Memangnya akan ke mana kau akan membawaku pergi?!" tanya Nicole. "Di tengah hutan gelap dan tanpa penerangan, apa yang akan kau lakukan?!"

"Dan apa yang akan kau lakukan jika kau mendengar-"

"AAAAAAIIHHK!!!" teriak salah satu ghoul yang terlepas dari perhatian para manusia serigala dan berusaha menyusul Chasey.

"What the hell was that?!" tanya Nicole kepada Chasey yang sedang masang wajah panik.

"The only reason why I was ran," jawab Chasey dengan datar namun dengan air muka panik. "Only reason why we have to run right now."

"Apa pun itu, Chasey," kata Nicole. "Jika sampai membunuhku, aku akan menuntutmu."

"JUST START RUN!!!" teriak Chasey yang mengundang ghoul yang lolos itu mendekat.

"Oke, oke," kata Nicole mulai berlari menyusul Chasey sambil melompati berbagai akar yang menyembul dari tanah.

"Astaga, makhluk itu cepat sekali," kata Chasey sesekali menengok ke belakang. "Oh, astaga. Muncullah, Nymph!"

Masih belum lelah berlari mengejar, ghoul itu terlihat semakin dekat dengan Nicole yang kurang bisa berlari tentunya. Ini gelap dan berakar.

Chasey yang berada di depan semakin cepat saja napasnya dan kata-katanya. Saat hampir menyerah berlari, akar yang ia coba lompati bergerak berancang-ancang, lalu menyambar ghoul yang tepat sekali berada di belakang Nicole. Hanya jika Nicole berteriak dan menunduk dengan panik melihat akar gemuk itu melayang.

Dengan mulut membulat, Chasey menarik Nicole mendekat, bersembunyi di samping semak rimbun, menyaksikan pohon yang tiba-tiba saja bangkit menjadi makhluk berpostur dan kokoh.

Titik-titik menyala mulai terlihat menghiasi badan makhluk itu. Akar gemuk tadi kemudian mencekik ghoul dengan super duper erat dan berakhir dengan abu yang tidak melahirkan ghoul baru lagi.

Selesai bertarung, makhluk yang Chasey duga sebagai Nymph itu berbalik, lalu mengangguk pada Chasey, memberi tanda bahwa keadaan sudah aman.

Mengenai cara bagaimana Nicole akan ia jelaskan, ia akan pikirkan itu nanti.

"Beri tahu aku apa yang terjadi, maka aku akan puas," kata Nicole, menggenggam lengan Chasey. "Ini masih menjadi hal yang paling aneh dalam hidupku setelah kau, Chasey."

"Diam dan lihatlah," jawab Chasey berbisik pelan. "Um, hai, Paman Pohon, um, Nymph, ini aku Chasey, manusia biasa yan---"

"Hmm, hmm, aku tahu, Budak, aku tahu. Mereka membutuhkan kami lagi, bukan?" potong Nymph tersebut. Rambut daunnya bersinar di sisi-sisinya, berkelap-kelip, hingga kelipan lain terlihat di sekitar situ. "Kita pergi sekarang, Nak?" tanyanya.

"Yah, itu yang kutakutkan," gumam Chasey, menggandeng Nicole.

Nymph tidak sebesar yang Chasey duga, rupanya. Hanya, sekitar 30 senti lebih tinggi darinya. Mungkin, 15 senti jika dibandingkan dengan Silver. Tapi, mereka sangat unik.

Dengan kelip-kelip hijau dan tampang tenang ala peri, mereka berjalan tanpa meninggalkan jejak dan tanpa suara. Mereka ada banyak, terlihat seperti lelaki semua. Tanpa senjata dan tanpa aura permusuhan. Tanpa harus dituntun oleh Chasey, mereka berjalan dengan sendirinya menuju tempat di mana Chasey sebelumnya berada.

"Aku mendengarnya dari Aze dan Red," kata Nymph itu. "Oh, aku Hugo dan aku mendengar kabar bahwa ... yah, kau seharusnya belum boleh tahu. Kau dan teman wanitamu itu," tunjuknya ke Nicole."

"Ya, ya, kupikir, apa yang belum siap kami ketahui setelah melihatmu, zombi tadi dan apa yang akan muncul nanti," balas Nicole, sarkastik.

"Nic!" sergah Chasey. "Yeah, maafkan dia, ya. Dia baru saja mengalami hari yang buruk," aku Chasey, menggaruk rambutnya.

Hugo hanya terkekeh kecil.

"Um, Hugo," kata Chasey lagi.

"Um, apa, Manusia?" jawab Hugo masih sambil berjalan dengan tenang. Kalian tahu, inilah yang membuat Chasey geram pun menjadi tidak sabar.

"Sepertinya, apakah akan lebih baik untuk kita pun mereka di sana jika kita sedikit mempercepat langkah kita?" keluh Chasey. "Maksudku, mereka hanya memintaku mencari para Nymph dengan cepat. Jadi kupikir akan baik jika kita juga dengan cepat menuju sana. Ck, apa, sih yang kuomongkan," decak Chasey.

"Benar, tapi, santai ...," jawab Hugo. "Bukankah mereka masih berada di bawah naungan pepohonan? Hm?"

"Aahh," desah Chasey mengerti.

Akhirnya, setelah perjalanan yang sangat lama---menurut Chasey---dan sedikit geraman tak sabar dari Chasey, mereka tiba di tempat Chasey dan Silver bermesraan sebelumnya. Hanya ada Silver dan si Elder Aze yang menunggu para Nymph, selain itu, mereka sudah pulang.

"Oh, Chasey," kata Silver, berjalan untuk memeluknya. "Aku sempat hampir menyusulmu hingga aku melihat banyak pohon yang bergerak membantu kami di sini. Jadi kupikir kau berhasil dan kamu memang, Chasey."

"Hanya ada kau di sini?" tanya Chasey.

"Tidak. Aku bersama Aze. Dia hanya sedang mengumpulkan abu-abu dari sisa para ghoul," jawabnya. "Dan ... ada apa denggan Nicole?"

"Oh, yah, dia bertemu denganku tadi. Sedikit terkejut juga, sih, namun itu bukan masalah besar."

Sekembalinya Aze dengan botol kaca penuh dengan abu, hanya satu hal yabg ia tahu dan rasakan, yang belum pernah ia rasa-rasakan sebelumnya.

"Screw you, Aze, that's our mate," kata serigalanya, sambil menatap tajam Nicole.
.
.
.
°__°
Maap, yak
Hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Werewolf Seeker [MXB] [LGBT] [R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang