Prolog

90 20 25
                                    


Aku Gersia Anovta Hafzai,


"nee, iranai nanimo
kotta ajitsuke mo,"

Ketika Davin melewati dapur, ia mendengar suara Khealma sedang bernyanyi di kamar mandi. Itu adalah salah satu hobi Khealma. Dengan sigap ia,...


Tek

"shareta moritsuke mo,
iranai ka--, eh ko mati?"

Mempunyai lima
sahabat


Senyum tersungging di wajah tanpa dosanya. Lalu ia jalan ke ruang tamu membiarkan Khealma mandi tanpa air mengalir.

Ini rumah Khealma dan Yosi, karena ini hari libur mereka menikmati dengan main, lebih tepatnya sih ngumpul-ngumpul.

Sejak kecil selalu
bersama


Di ruang tamu ada Tiatsya yang lagi nulis, Gersia yang lagi ngemil, Yosi dan Zendan menikmati acara kartun Upin dan Ipin kesukaan mereka.

Srekhh

"Bagi," kata Davin yang langsung duduk di samping Gersia, matanya terfokus ke arah tv, sedangkan tangannya memasukan snack kedalam mulut.

"Ga balikin," tegas Gersia

"Ga mau,aku minta,"

"Balikin,"

"Jangan pelit,"

"Nyebelin," Gerutu Gersia sebal. Gersia sangat tidak suka jika di bilang 'pelit,' itu adalah kata yang sangat di benci ia.

Selalu ada
pertengkaran


Davin dengan tenangnya menikmati snack dan matanya fokus ke arah TV. Tapi, tangannya ga bisa diem.

"Zen," kata Yosi

"Hem," sebenarnya Zendan ga paham, tapi dia iyain aja, biar cepet.

Mata mereka tetap fokus ke arah tv.
Diam diam menghanyutkan, itu julukan yang cocok untuk Davin.

"Zen diem apa," kesal Yosi,

"Dari tadi aku udah diem,"

"Bohong aja,"

Hanya pertengkaran
kecil

Ulah siapa? Ya itu dah. Davin yang melihat itu cuma senyum-senyum dalem hati. Matanya melirik lirik, dan didapati Tiatsya lagi asik nulis.

"Ti, pinjem," kata Davin yang langsung merebut buku dari Tiatsya

"Balikin vin,"

"Pinjem gerah," ucap Davin tenang

"Aku belum selesai, masih banyak. Jangan buat kipasan, nanti lecek ih," kesal Tiatsya sambil berusaha mengambil buku di tangan Davin

Tiatsya, bukan semuah cewek rata-rata paling tidak suka jika sejenis kertas apa saja milik mereka itu lecek timbang sedikit saja. Jika tidak begitu darurat dan ada hal yang benar-benar kertas itu tidak boleh dibuang, mereka lebih memilih ganti yang baru. Walaupun harus mengulang sebanyak apapun.

Tidak pernah serius


"Gerah Ti," Davin yang lebih tinggi sedikit dari Tiatsya mencoba nyinjit agar lebih tinggi. Bukunya ia pindahkan ke tangan kiri, terus ke kanan, kiri lagi, dan begitu terus sambil sesekali mengipas jika ada kesempatan.

"Daviiin!" Teriak seseoarang dari arah belakang


Dan selalu
karena ulah
ia


Semuah menengok kesumber suara, dan didapati Khealma yang sudah selesai mandi dan udah pakai baju.

Wajahnya sangat gemas membayangkan Davin, bahkan tadi ia buru-buru menyelesaikan mandinya, hatinya gondok, kesal, pengen makan tuh orang secepatnya.

Khealma berdiri di ambang pintu dapur dengan mendacak pinggang, nafasnya memburu, pandangannya menyapu  sejauh mata memandang, mencari dimana Davin.

"Hemha Davin mana?" Tanya Khealma pada semuah

Mereka semuah menunjuk ke arah kebelakang tanpa menengok, tepatnya ke arah Tiatsya yang sedang berdiri.

"Mana?"

"He?" Serentak semuah heran karena tidak didapati makhluk bernama Davin.Hening seketika,

"DAAVIIINNN!" Suara Khealma menggelegar diseluruh ruangan memecah keheningan.

Sang Raja Iseng

















Tapi,

















Karena dia juga













Kita















Selalu aman

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Bersambung

Vote and comment

Sterren VerhaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang