5.

21 10 31
                                    

Niat dari awal,...

Hy guys maaf baru update, alasannya klasik tapi, sangat berpengaruh. Berat biar aku saja yang tau😊

Happy Reading😄

__________________________

Davin mengangkat sebelah alis, memandang Tiatsya dan Khealma penuh arti.

Setelah asar seperti biasa mereka semuah berkumpul di balai, entah apa yang akan mereka lakukan yang penting ngumpul. Sekarang mereka memilih bermain kartu uno di balai. Gersia juga ada di sana.

Kenapa Gersia ada? Sedangkan kemarin kacau? Gersia bukan tipikal gadis yang akan mengurung diri di kamar, galau karena pacar. Dia lebih memilih bermain daripada harus galau ga guna di kamar. Menurutnya itu tak penting.

Kalau di tanya Gersia masih sedih atau engga, jawabanya engga. Dia hanya kecewa, ga lebih. Sejak kemarin dia tidak menyentuh hp sama sekali. Hp nya ia biarkan lowbat. Gersia memiliki sifat tak enak hati, ia takut jika ada yang kesulitan menghubungi Gersia, karena itu hp ia selalu aktif. Mati matian ia menahan agar tidak membuka hp nya dengan membiarkan hpnya lowbat dan tidur lebih awal.

Pemain yang tersisa hanya Davin, Tiatsya, dan Khealma. Dari teratas kartu buangan terdapat kartu no. 3 biru.

Khealma dengan santai mengeluarkan tiga kartu sejenis dengan warna yang berbeda di dekapannya, yang teratas ada kartu no. 3 warna merah.

Davin mendecih, gagal membuang tiga kartu wild two biru. Dengan berat hati ia mengambil sebuah kartu dari tumpukan kartu sisa, karena tidak ada yang bisa ia buang.

Tiatsya membuang kartu reverse, Khealma yang melihat itu sedikit kecewa. Sedangkan Davin? Dia sangat senang, wajahnya penuh kemenangan

"Dih," celetuk Khealma melihat kesombongan terpancar di wajah Davin

"Kenapa sih ma ?" kata Davin dengan nada dibuat manis. Karena Tiatsya tadi membuang kartu reverse, jadilah arah main berubah dan Davin membuang kartu skip. Khealma yang melihat itu sangat geram, bagaimana tidak yang tadi harusnya ia jalan, tapi Tiatsya merubah arah jalan main dan sekarang Davin menskip Khealma.

"Aishhh kejam," geram Khealma. Sedangkan yang lain hanya cengingisan.

"Tenang May," kata Tiatsya yang menepuk pundak Khealma untuk menyakinkan bahwa Khealma bisa menang.

Tiatsya menatap Davin, lalu ia langsung membuang satu kartu merah skip. Davin sedikit kesal, karena Tiatsya membalaskan dendam Khealma. Tapi, ia berusaha untuk tetap terlihat tenang.

"Wooah makasih ti," seru khealma senang, dan sekarang Khealma membuang kartu wild two dua

"Gapapa gapapa," kata Davin dengan ekpresi super tenang.

Tiatsya membuang kartu wild two satu. Davin juga membuang satu kartu wild four, Khealma membuang juga satu wild four, dan Tiatsya melakulan hal yang sama lagi.

"Bah sadis," kata Gersia yang sedari tadi melihat permainan sahabat sahabatnya,

"Mantap jiwa," kata Yosi

Khealma yang mellihat Tiatsya melakukan hal yang sama membuat ia tersenyum. Pasalnya ia tau bahwa Davin tidak memiliki kartu Wild four lagi, hal itu membuat Davin mau tidak mau harus mengambil kartu sebanyak delapan kartu minum.

"Wuhaaa," Tiatsya tidak bisa menahan tawanya, yang lain juga sama, mereka tertawa melihat kartu Davin semakin banyak.

"Sabar ya," celetuk Zendan yang entah malah membuat mereka ingin tertawa lagi.

Sterren VerhaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang