Chapter 1

1.7K 128 9
                                        

Warning: Typo, Acak-acak, Alur kecepetan, OOC dll.

Pagi hari yang cerah dengan bunga-bunga yang bermekaran ditemani semilir angin menerbangkan rambut indigo seorang gadis yang sedang mengoeskan sepedanya menuju sekolah.

Ya gadis itu adalah Hyuga Hinata.

Gadis cantik dengan kepribadian lemah lembut pemilik rambut indigo dan mata sewarna lavender itu sesekali tersenyum memandang pemandangan sekelilingnya.

Setelah beberapa lintasan, terlihatlah gedung KIHS yang megah dan terkenal akan keasriannya. Sekolah berkualitas tinggi yang bisa menampung anak-anak pengusaha kaya dari mancanegara.

Pemiliknya pun seorang pengusaha terbesar di Jepang. Sebut saja Uchiha Madara. Dia dikenal sebagai orang yang sangat jenius dan terhormat. Uchiha Madara pun seorang musisi terkenal yang multi instrumental.

Walaupun ya sekolah tempatnya menuntut ilmu itu sempurna tapi tidak seperti sifat orang-orang yang ada didalamnya.

'Oh tentu saja hidup mereka sempurna...' Pikir Hinata sinis.

Mengingat nama Uchiha membuat senyumnya hilang seketika. Pria bajingan beruntung yang memiliki kekuasan di KIHS karena nama Uchiha-nya. Pemiliki mata onxy seperti black hole dan rambut raven yang menantang gravitasi.

Pemicu segala kesengsaraan Hinata di KHIS.


Saat pertama kali Hinata mendapatkan beasiswa dan akan bersekolah di KIHS, Hinata begitu senang. Dan tidak seperti perkiraanya, hidup Hinata sudah seperti neraka. Hinata kira ia akan hidup tenang dan lulus dengan nilai memuaskan. Tapi tentu saja segala hal tidak ada yang semudah khayalan.

Dengan menghirup nafas dalam-dalam Hinata memasuki sepedanya ke gerbang dan memarkirkannya ditempat yang lebih jauh dari mobil-mobil mahal milik orang-orang kaya itu. Agar mengutamakan keselamatan sepedanya yang mungkin akan dilindas oleh orang tidak bertanggung jawab.

Hinata menggelengkan kepalanya sambil meluruskan sedikit seragamnya yang lecek.

Hinata menggelengkan kepalanya sambil meluruskan sedikit seragamnya yang lecek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Hinata berjalan dengan pelan sepanjang koridor sekolah menuju ruang loker yang biasanya sangat sepi karena orang-orang mungkin ke kantin dulu untuk sarapan bagi yang belum sarapan atau sekedar bermain di lapangan. Kalau sudah bel masuk, mereka akan terburu-buru mengambil buku. Itu sudah menjadi hal biasa setiap harinya.

Tiba-tiba terpikir olehnya tentang orang misterius yang sering memberikannya bunga lavender dan sekotak kue cinnamon roll.

Senyum Hinata mengembang dan dia mempercepat langkahnya.

Saat masih kelas 1-2 SMA Hinata tidak pernah diberikan kejutan seperti ini, tapi sampai kelas 3 SMA itu adalah awal orang misterius itu melakukannya. Biasanya orang-orang yang tidak menyukainya atau suruhan Sasuke pasti akan mengacak atau mengotori lokernya dengan daun-daun basah.

Sebagaimana pun walau orang itu tidak menujukan wajahnya ia tetap merasa senang walau rasa penasaran itu sangat kuat.

.

.

.

.

Sesampainya Hinata di ruang loker, ia dikejutkan oleh satu orang disana. Hanya mereka berdua di tempat loker sepi ini.

Sabaku Gaara sedang mengambil bukunya dan terlihat tidak peduli walaupun dia merasa ada seseorang.

Hinata terkejut karena pagi-pagi seperti ini dia sudah bertemu dengan Gaara. Salah satu orang yang di takuti di sekolah ini. Daftar terbawah orang yang ingin di temuinya sesudah Sasuke ketua gengnya.

Dengan susah payah menelan ludah, Hinata berjalan dengan hati-hati kelokernya tepat di depan loker Gaara yang berhadapan dengannya.

Saat membuka lokernya, sudah seperti yang dia duga pasti ada sebuket bunga lavender yang mirip sekali dengan ciri khas Hinata.

Senyum Hinata kembali dan melupakan keberadaan seseorang yang sedang memperhatikannya dari ekor mata dengan sudut bibir yang sedikit terangkat lalu melenggang pergi begitu saja.

Hinata mengambil bunga lavender itu dan menghirupnya. 'Wanginya' Batinnya.

Hinata mengerutkan kening saat melihat memo kecil berwarna kuning di sela-sela bunga lavendernya.

Baru pertama kalinya ia mendapatkan memo ini dari sekian kalinya.

Dengan tergesa-gesa Hinata mengambil memo itu dan membacanya dalam hati.

Isinya:

'Semoga kau menyukainya'

Ini hanya sebaris kalimat, tapi Hinata sudah senang sekali. Dia jadi tidak berpikir yang tidak-tidak.

Hinata menghela nafas dan memeluk bunga lavender itu dengan hati berbunga-bunga.

Tanpa disadarinya seseorang sedari tadi memandangnya dan Gaara dengan kaca mata berkilat.

.

.

.

.

.

Maaf kalau tulisanya salah atau ga jelas dan juga masih belum ada percakapan.

Semoga suka!

MisunderstandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang