Warning: Typo, acak-acak, boring
"Hana wa kagayaki, tsuyo sa o shimeshi, jikan o tan sa se, kozan o modoshi, kizu o chiyu sa se, unmei o kae, subete o kaesu."
Suara pemilik permata lavender itu terus mengalun dengan merdu. Lagu dengan makna tersirat permohonan dan terkabul sebuah keajaiban dengan sedikit sihir. Dengan suaranya yang lembut Hinata sangat menghayati nyanyian-nya.Dia juga merasa senang hari ini. Ini pertama kalinya ia bisa berkomunikasi secara lansung atau dekat (?) pada seseorang di KIHS. Selama ini dia hanya sendiri dan tidak memiliki teman. Dan kini, doanya terkabul. Ia memiliki dua teman yang secara tulus mau menerimanya.
Hinata juga merasakan sebuah semangat yang mengebu-ngebu. Ia memang tidak suka cari perhatian atau menjadi pusat perhatian tapi kali ini, ia akan tunjukan bahwa dia bisa dan sederajat, walau tanpa harta dan segalanya.
.
.
.
.
Hinata berjalan sendirian untuk ke ruang loker sementara Duo pirang itu punya urusan lain. Ino ingin bertemu dengan Sai, dan Shion tidak tahu kemana. Hinata tertawa kecil ketika pipi Ino memerah karena digoda olehnya dan Shion. Saiino juga salah satu best couple di KIHS.
Hinata terdiam saat dia mulai mengingat kejadian tentang pria misterius yang sekarang sudah ia ketahui. Karena saking senangnya bertema dengan Duo pirang itu, Hinata jadi melupakan segalanya.
Tapi Hinata sudah memutuskan. Walau terdengar jahat, Hinata ingin mengabaikan apa yang diberikan Gaara padanya. Karena semua ini demi kebaikan dirinya juga Gaara. Kebaikan Hinata agar tidak semakin di benci, dan kebaikan Gaara agar tidak dibenci Sasuke.
Dia tahu ini egois dan sangat tidak berterima kasih. Hinata tahu ini tidaklah mudah. Apalagi Gaara adalah orang pertama yang mengakuinya. Tapi Hinata tidak bisa lebih jauh melanjutkan ini. Jadi dengan alih-alih Hinata tidak peduli, maka Gaara tidak akan melakukannya lagi.
Ah! Semuanya membuat Hinata pusing sampai-sampai ia tidak memperhatikan jalan dan terpeleset genangan air di ruang... Loker? Lagi-lagi. Kenapa sih ruang loker ini selalu menjadi awal dari masalahnya.
Juga kenapa ada genangan air disini. Apa pembersih sekolah habis mengepel dan tidak tahu ada genangan air? Tapi tidak terasa seperti genangan air biasa. Ini minyak.
Hinata mencoba bangkit walau lututnya perih karena tergores lantai. Kalau ada orang lewat mungkin akan di sangka hantu. Lihat saja, Hinata sudah seperti Sadako ala Suster ngesot dengan rambut panjang menutupi wajahnya.
Tidak sadar akan langkah kaki yang terdengar Hinata hampir memekik ketika merasakan tarikan di rambutnya. Kepalanya yang menunduk ikut terdongkak karena tarikan dari rambutnya.
Matanya menangkap seorang perempuan dengan mata abu-abu dan rambutnya merah. Takahasi Saara. Di depan perempuan itu ada empat orang yang tertawa dan salah satunya adalah Karin. 5 dari jutaan fans Sasuke.
"Si jalang Hyuga." Dengus Karin sambil berjalan kearahnya, berhati-hati agar tidak jatuh karena minyak.
"Hmm. Punya teman baru ya? Merasa hebat, huh?" Karin pun mengambil alih jambakan Saara dari rambut Hinata.
"Saara pegang tangannya!" Saara mengangguk dan memelintir tangan Hinata ke belakang dengan kasar. Hinata merintih pelan.
"Nah... kau tidak bisa melawan lagi Hyuga."
"Lepaskan!" Teriak Hinata.
PLAK!
Karin melayangkan tamparan keras ke pipi putih Hinata, meninggalkan bekas tamparan dan luka kecil di sudut bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
FanfictionHyuga Hinata anak yatim piatu miskin yang bersekolah di KIHS selalu ditindas. Apalagi Uchiha Sasuke yang membully-nya tanpa alasan. Tapi ada seseorang yang begitu misterius sering meletakan cinnamon roll dan bunga lavender di lokernya. Siapakah oran...