4.Cafè

16 3 1
                                    

Malam ini V beserta teman-temanya sedang berkumpul di cafe mereka sedang asik makan dan bergosip tidak penting. Mereka memang sering menghabiskan waktunya untuk sekedar nongkrong bareng dicafe atau bahkan dirumah Vivo jika tidak ada acara atau kesibukan lainnya.

"Oy guys kalian tau gak kemarin??". Suara Ferren yang berhasil membuat semua pengunjung cafe menatap kearahnya. Ferren hanya memandanginya dengan acuh tak acuh."Bisa gak si lo kalo ngomong gak keras-keras kaya toa masjid liat tuh pada liat kesini semua". Ucap V lalu menjitak kepala Ferren.

"Sakit bego!!". Balas Ferren sambil mengelus elus kepalanya yang barusan dijitak oleh V. Dan V membalasnya lagi dengan pelototan.

"Sabar Fer, V emang kaya gitu, yaudah lo mau ngomong apaan tadi?". Tanya Vivo. Ferren hanya mengisyaratkan dengan gelengan kepala." Gak jadi". Lanjut Ferren kembali.

"Eh liat deh oppa Xiu gua ganteng kan". Tanya Xylum sambil memperlihatkan artis korea, pantas saja sedari tadi dia hanya diam sambil mengotak ngatik hpnya ternyata kebiasaanya sedang stalking oppa-oppanya.

"Gantengan juga ketua tim basket gue". Balas Ferren santai" yakan V". Tampa sadar V hanya mengangguk lalu kembali sadar." Hah, apa lo bilang ganteng?ketua tim basket kita?? Engga deh Fer, lo tau kan dia itu gimana,agak songong-songong gitu". Balas V dengan kesal.

"Iya sih, tapi lo liat dong dengan seksama dia itu ganteng, tinggi, kulitnya putih, ketua basket lagi udah idaman banget tau V". Jawab Ferren tak setuju."Terserah lo, yang pasti gua gak setuju dengan apa yang lo bilang barusan". Balas V kekeh.

"Udah-udah napa lo berdua diem, kalo kalian mau berantem sana pergi ke luar jangan disini malu maluin tau". Ucap Xylum yang mulai geram dengan tingkah dua sahabatnya ini.

"Tahan Xyl". Tenang Vivo kepada Xylum. Sedangkan Ferren dan V mereka saling lirik-lirikan.

****

Pio Kini sedang berada dikamarnya dia sedang asik bermain game dihpnya. Tiba-tiba hpnya berbunyi Adolfo menelponya apakah ada hal yang penting, dia pun langsung menggeser tombol hijau pada layar hpnya.

"Halo".

"Halo Yo, lo lagi gak sibukkan".

"Gak, emang ada apa?".

"Temenin gua ke cafe, gua suntuk nih dirumah ae".

"Oke, cafe mana".

"Deket rumah si Iyep, lo tau kan".

"Ya". Balas Pio lalu langsung menutup teleponnya.

Pio pun langsung berganti pakaian dan berangkan dengan menggunakan motor ninjanya yang berwarna biru muda dengan perpaduan warna hitam, tidak lupa dengan helmnya yang berwarna biru juga menyamai dengan motornya.

****

Sesampainya di cafe Pio memarkirkan motornya dan langsung menuju kearah pintu masuknya cafe itu. Ketika diambang pintu Pio bukannya menemukan Adolfo tapi dia malah menemukan cewek itu, cewek berambut lurus dengan sedikit poni, berkulit putih dan dia tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek, ya dia adalah cewek mesum yang dia temui di toilet dan yang menabraknya waktu diacaran pertemuan basket.

Pio tidak menghiraukannya dia lanjut mencari tempat dimana Adolfo berada dan ya dia menemukan Adolfo dia sedang duduk sendiri di pojokan cafe. Tapi sebelum dia melangkahkan kakinya untuk bertemu Adolfo tiba-tiba ada orang yang memanggilnya dari belakang dengan agak ragu dia pun menoleh kebelakang.

"Yo".

"Eh lo rupanya gua kira siapa". Ucap Pio yang baru saja mensejajarkan penglihatannya. Pria itu hanya menaikan sebelah alisnya.

Pio kini merangkul pria itu untuk berjalan bersama menuju meja yang di tempati Adolfo.

"Ngapain?". Tanyanya kepada Pio.

"Ah elo Yep kaya kaga tua gua aja, tuh liat dipojokan". Balas Pio dengan santai sambil melangkah bersama Iyep, ya pria itu adalah Iyep."Tau bukan tua". Ucap Iyep kembali sambil melihat kearah pojok cafe. Pio hanya menatapnya lalu berkata." Sama aja". Kini Iyep tidak meladeninya lagi.

****

"Xyl  balik yuk udah larut malam nih". Ucap V, lalu Xylum yang sedang asik dengan ponselnya pun menoleh."Bentar lagi gua lagi download MV oppa gua". Balas Xylum lanjut bermain dengan hpnya."Dirumahkan bisa". Balas V kembali."Kalo dirumah gua gak punya kuota, mending disini enak dapet wifian gratis". Jelas Xylum."Ah serah lo deh, tapi benerkan bentar lagi?". Tanya V lagi." Iya bawel".

Vivo yang sedari celingak celinguk ntah sedang mencari apa dan kelihatanya dia sangat serius mencarinya.

"Vo lo cari apaan?". Tanya Ferren lalu Vivo menoleh kepadanya lalu berkata."Oh itu nggak, emm gua ke pojok sana dulu yak". Balas Vivo agak gugup lalu melangkah kearah pojokan.

"Tuh bocah aneh banget sih". Gerutu Ferren.

"Udah Fer gak usah ngurusin si Vivo dia udah gede". Balas V.

"Apanya yang gede V?". Tanya Ferren.

"Anjirr Ambigu bego". Kini Xylum yang berbicara.

"Ya semuanya lah Fer, kan gak mungkin kalo body dia gede tapi anunya kecil". Balas V kembali.

"Anunya apaan?ah lo bikin gua ambigu tau gak". Balas Ferren mulai galham alias gagal paham.

"Pikiran lo kotor terus bego makannya sering-sering bersihin tu otak mesum lo, maksud gua anunya itu otaknya, jadi cetek pikiran si Vivo". Jelas V penuh penekanan.

Ferren hanya ber o ria sambil mengangguk anggukan kepalanya.

****

Vivo kini sedang berada dimeja cafe paling pojok dia sedang mencari seorang cowok yang baru saja dia lihat diambang pintu cafe sewaktu dia bersama teman temanya tadi.

Dan ah itu dia, dia menemukan orang yang dia cari sejak tadi, cowok itu kelihatannya sedang asik mengobrol dengan temannya, Vivo berniat ingin menghampirinya tapi dia takut keadaannya malah mengganggunya dengan memberanikan diri dia pun menghampiri cowok itu.

Sesampainya dimeja cowok itu Vivo pun langsung duduk disamping cowok itu, dan cowok itu bersama teman temanya memandanginya dengan agak aneh. Apakah ada yang salah denganya? Ah mungkin itu hanya perasaannya saja.

"Siapa lo?". Tanya temen cowok si cowoknya itu.

"Oh gue? Kenalin nama gue Vivo gue calon pacar kak Iyep". Ucap Vivo dengan percaya diri lalu menjaba tangan teman cowok si cowoknya itu."Yakan kak".

Yang disebut namanya hanya diam tak merespon, lalu dia berkata"Pergi!!, lo ganggu gue". Jeda sebentar lalu Iyep berkata lagi,"Atau mau gue seret".Vivo hanya bisa diam dengan apa yang dibilang Iyep dia sudah menduga bahwa Iyep tidak suka jika dia mengganggunya, kata-katanya memang biasa saja tapi cara mengucapkannya membuat nyali orang menciut.

Vivo tidak menyangka bahwa Iyep akan ngelakuin itu didepan teman temannya dia bangkit dari duduknya lalu pergi dan kembali lagi ke tempat dimana teman temanya berada.

Selepas kepergian Vivo, Iyep dan teman temannya melanjutkan obrolannya yang sempat tertunda tadi."Yep apa yang lo lakuin tadi itu jahat". Ucap Adolfo dengan mengikuti gaya bicara AADC untuk mengejek Iyep.

"Lebay anjirr". Balas Pio. Kemudian Pio dan Adolfo tertawa bersama sama sedangkan Iyep hanya memandangi dua temanya itu.




Please Vote💙 Untuk lanjut?






















PIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang