6.Pukulan

28 4 4
                                    

"Heh, lo katanya masih ada hukuman yang lain sama bu Bk kenapa lo keparkiran Yo?". Tanya Adolfo.

Memang Pio sudah bercerita kepada teman temannya bahwa habis pulang sekolah dia harus menyelesaikan hukuman yang belum ia selesaikan.

"Bodo amat gue males, lagian siapa suruh ngasih hukuman habis pulang sekolah yakan gue gak bisa kumpul bareng kalian". Balas Pio Santai

"Lo gak takut apa nanti kalo lo dikasih hukuman yang lebih berat dari hukuman lo yang sekarang". Jelas Adolfo.

Sebelum Pio menjawab perkataan Adolfo, dia terlebih dulu dipanggil oleh cewek yang sedang berjalan menuju kearahnya.

"Heh Pio lo gue cariin kemana-mana malah mangkal diparkiran, dipanggil noh sama bu Bk". Ucap cewek itu dengan nafas ngos-ngosan.

"Yelah ada apaan lagi sih tu guru manggil gue gak tau gue mau pulang apa". Jawab Pio agak kesal.

"Mana gue tau tapi yang pasti tadi bu Bk keliatannya marah banget deh kayaknya, udah lo cepet kesana nanti gue kena omel lagi". Balas Cewek Itu kemudian pergi dari hadapan Pio.

Dengan berat hati Pio pun memutuskan untuk pergi menemui bu Bk sialan itu.

"Gue Ke Bk dulu, kalian duluan aja kalo mau pulang, mungkin nanti malam gue baru bisa kumpul". Ucap Pio.

"Yoi". Ucap teman teman Pio secara bersamaan.

****

"Pio kemana saja kamu, dan kenapa kamu sendiri mana cewek kamu". Ucap guru Bk itu ketika Pio baru saja membuka pintu ruangannya.

"Kok cewek saya si bu, dia bukan cewek saya bu, dia itu cewek mesum ibu gimana si". Balas Pio tak mau menerima apa kata guru Bk itu.

"Ya terserah pokoknya kamu mau bilang dia cewek kamu ke bukan ke pokoknya kamu harus panggil cewek itu siapa namanya?". Tanya guru Bk itu .

"Mana gue tau ibu cari aja sendiri".

"Ya itu si terserah kamu kalo kamu sanggup ngerjain hukumanya sendiri yaudah silakan, berarti cewek itu enak gak dapet hukuman apa-apa dari saya".

"Oke-oke bu bakal saya panggil tuh cewek mesum sialan". Ucap Pio pasrah.

****

Pio sudah mencari cewek mesum itu kesana kemari,kesetiap kelas,kesetiap tempat, sorog meja, lubang semut atau bahkan terlipat dikantong celana. Pio sudah mencarinya namun satu tempat yang belum dia cari kantin sekolah ya dia belum kesana mungkin cewek mesum itu sedang asik makan atau gosip bersama temannya sedangkan dirinya mencarinya.

Ternyata benarkan apa yang dibilang Pio dia sedang asik bergosip sambil makan lagi, dia tidak tau apa Pio mencarinya kemana mana ternyata dia sedang asik makan dasar cewek mesuk sialan.

"Heh lo enak banget makan, gosip, lo gak inget apa sama hukuman lo hah?". Ucap Pio to the poin.

"Astaga gue lupa, iya gue masih punya utang hukuman, guys gue pergi dulu ya jangan lupa bayarin makanan punya gue, ayok pergi". Balas V lalu menarik tangan Pio untuk segera pergi dari tempatnya.

"Eh apaan si maen tarik-tarik aja gue mau minum dulu, cape gue nyari lo taunya ada disini". Ucap Pio lalu melepaskan tangan V yang menariknya.

"Kelamaan". Jawab lalu menarik tangan Pio kembali.

****

Diruang Bk kini Pio bersama V sedang membereskan Berkas-berkas ntah apa setelah guru Bk itu menceramahinya tadi.

"Capek gue Istirahat dulu, lo lanjutin aja sendiri". Keluh Pio lalu duduk dikursi yang ada disebelahnya itu.

"Ogah, gue juga capek". V pun mengikuti Pio duduk di kursi.

"Heh lu gak mau apa nih hukuman cepet selesai, buruan lanjutin". Suruh Pio kepada V.

"Gila ya lo, gue lanjutin ni hukuman terus lo ngapain hah enak-enakan duduk manis gitu". Jawab V dengan kesal.

"Ya terserah gue dong".

"Ya gue juga terserah gue dong".

Tiba-tiba ada suara pintu ruangan terbuka dan itu adalah guru Bk.

"Kenapa kalian malah enak-enakan duduk, saya suruh kalian untuk membereskan berkas saya bukan untuk duduk". Ucap guru Bk itu dengan mata melotot.

Dengan ogah-ogahan V dan Pio pun terpaksa harus melanjutkan hukumannya."iya bu". Jawab mereka berdua.

****

Pio dan V sudah menyelesaikan hukumannya sekarang jam menunjukan pukul enam sore, V sedang berjalan dengan sepedanya menuju gerbang sedangkan Pio dia sedang menstarter motor ninja birunya itu.

Pio melesatkan motornya dengan sangan cepat ketika melewati gerbang sekolah.

SREERRRTTT!!!

"Aw".

Motor Pio tak sengaja menyerempet kaki mulus V, otomatis Pio pun langsung memberhentikan motornya.
V pun terduduk dipinggir sepedanya itu.

"Makannya kalo jalan tuh dipinggir".

"Ini gue udah dipinggir, elonya aja yang gak liat-liat, udah tau ada orang lagi jalan sengaja ya lo!".

"Bodo amat gak mikir". Balas Pio yang hendak ingin melanjutkan perjalanannya untuk pulang namun terhenti lagi saat mengatakan." Dasar cowok gak bertanggung jawab".

"Apa lo bilang?, gue gak bertanggung jawab?". Ucap Pio dengan menaikan satu alisnya keatas lalu maju kehadapan V.

"Iya, apa? Hah, lo mau mukul gue sini pukul,gue gak takut". Balas V lalu bangkit dari duduknya.

"Untung lo cewek, kalo bukan udah abis lo ditangan gue".

"Kenapa emang kalo cewek hah, lo pikir gue gak bisa berantem apa, sini maju lo, lo pikir gue takut sama cowok kaya lo".

"lo nantangin gue hah".

"Kalo iya kenapa, lo takut?".

"Hhaha, lu pikir aja diri, masa gue harus berantem sama cewek gak guna". Ucap Pio melangkah pergi namun tanpa disangkan V langsung meninjukan tangannya tepat dihidungnya Pio.

"Kenapa?, sakit?, rasain itu balasan dari gue". V mengambil sepedanya lalu segera pergi dari tempatnya itu.

"Sialan, cewek itu, harus gue kasih pelajaran,kuat juga pukulannya untung gak berdarah,". Gerutu Pio dengan menaiki motornya sambil mengusap-usap hidungnya lalu melesat pergi.

Jangan lupa vote and coment please.

Update nya lama, sedikit lagi otaknya lagi gak bisa mikir.









PIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang