08.Nomor tak dikenal

11 2 0
                                    

Hari ini V sedang bersiap-siap untuk pergi kelapang basket bersama teman teman sekompleks rumahnya.

Dia menggunakan setelan baju oblong warna putih dan dipadukan dengan celana hotpans serta sepatu sneakers tak lupa bola basket yang ia beli sewaktu dia masuk SMA.

"Bi...bibi..". Teriak V sambil menuruni anak tangga dan menenteng bola basket ditangan kirinya.

Tak lama kemudian  bibi atau Art V muncul dari arah dapur.

"Ada apa Non?". Tanya Bi Darmi si pembantu.

"Oh nggak, V mau ke lapangan kompleks main basket, jadi bibi jaga rumah ya". Ujar V sambil menunjukan bola basket yang ada ditangan kirinya.

"Sip". Jawab bi Darmi.

"Yaudah, V berangkat dulu yah". Ucap V lalu melengos pergi.

********

"Wiss, lihat siapa yang dateng!". Teriak salah satu teman satu kompleks rumah V sewaktu V memasuki area lapangan multifungsi yang sedang ramai oleh orang yang sedang bermain bola besar .

"Wihh, kemana aja lo, baru nongol lagi?, udah bosen jadi orang kaya?". Tanya Vano.

"Sembarangan lo, gue kesini bukan tanpa sebab ya, jadi gue minta tolong sama kalian buat bantuin gue". Ucap V lalu duduk disebelah temanya yang bernama Vano itu.

"Bantuin apaan?".

"Besok gue diajakin tanding basket sama cowok songong yang kebetulan ketua tim basket gue jadi mau gak mau gue terima dong, lumayan hadiahnya bisa jadiin dia babu". Jelas V.

"Bukannya lo udah jago ya?".

"Ya walaupun gue udah jago tapi gue lagi pengen di bantuin aja gitu sama kalian, mau kan?".

"Tenang, kita pasti bantu kok, ya gak bro".

"Yoi". Ucap teman temannya serentak.

"Yaudah Ayok".

********

Waktu sudah sore V melihat jam tangannya yang jarum jamnya sudah menunjukan angka lima, sesekali V mengelap keringatnya dengan tangannya, mereka masih setia dilapangan yang satu persatu semua orang yang berada disana mulai berpulang kerumahnya masing-masing, kini hanya tinggal V beserta teman-teman kompleksnya saja.

"Udah mau magrib gue balik yah, takut bokap gue nyariin". Ucap V lalu berjalan kearah dimana bolanya tergeletak.

"Udah jadi anak bokap lu?". Tanya Vano.

V mengangkat satu alisnya." Dari kecil gue emang anak bokap gue". Jelas V.

"Yaudah barengan sama kita, kita juga mau balik, lu kesini naik apaan?".

"Biasa skateboard". Jawab V. " tapi gue jalan kaki ajalah bareng sama kalian". Lanjut V.

"Yoi".

*******

V baru sampai rumah sekitar pukul tujuh sore dan melihat keadan rumah yang sangat sepi bagaikan tak ada penghuninya, memang selalu begitulah rumah V.

V sudah selesai mandi dan berganti pakaian, dia berniat pergi keruang makan, dan disana terlihat pembatunya bi Darmi sedang menata makanan diatas meja.

V duduk dikursi yang berada disamping bi Darmi.

"Papah belum pulang bi?". Tanya V.

"Belum non, tuan tadi nelpon katanya hari ini dia keluar kota". Jawab bi Darmi sambil menyendok nasi untuk V dan mengambilkan lauk pauknya.

PIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang