9. Kebohongan

205 7 0
                                    

AKU TAHU...

" Teman perempuanmu tidak hanya satu, yang menyukaimu juga bukan hanya aku. "
≈ °•Author•° ≈

Author Pov.

Perlahan-lahan mata indahnya itu mengerjap dan mulai menyusuri ruangan tersebut. Kemudian dia langsung bangun dan mendudukkan bokongnya kembali dan menatap jam dinding yang menunjukkan pukul setengah lima.

" ternyata dia belum
pulang " gumaman Haura lirih

Tidak ada yang memindahkannya ke kamar itu berarti Rizkynya belum pulang. Diapun mulai beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar tidurnya yang terletak dilantai dua untuk membersihkan badannya.

Usai membersihkan badannya dan melaksanakan shalat dia kembali ke bawah untuk memasak makanan berjaga-jaga bila sewaktu-waktu Rizky pulang maka makanan sudah ada.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh tetapi Rizky masih belum juga nampak. Hati Haura dibuat ketar-ketir. ia semakin khawatir dengan keadaan Rizky. setelah memasak Haura langsung menyambar ponselnya yang tergeletak di kasur lalu berusaha menghubunginya, tetapi sudah tiga kali yang menjawabnya bukan Rizky melainkan mbak-mbak operator.

Haura Pov

Saat panggilan ke lima barulah panggilanku di angkat di angkat oleh Rizky.
" assalamu'alaikum M..Mas "
aku mencoba untuk mengubah nama panggilannya terhadap Rizky agar terdengar lebih sopan. Lagipula bunda sudah menyuruhku.

" wa'alaikum salam ada apa Haura ? " tanyanya

" aku– "

" kumohon menikahlah denganku " ucapan ku terpotong karena aku mendengar suara lirih seorang wanita.

" Aku tidak bisa,  mengertilah "
ucapan Rizky kembali terdengar, walaupun sedikit samar.

" nanti aku telpon lagi " ucapnya kembali lalu mematikan sambungannya dengan sepihak.

Aku tak tahu mengapa tiba-tiba saja air mataku mengalir dan membasahi pipiku. Mungkin aku salah faham. 'Ok haura berpositif thinking dulu saja. Siapa tau dia sedang menemani temanya yang sedang bermasalah' batinku.

Akupun beranjak untuk ketaman belakang. aku belum pernah bercerita. Bahwa di belakang apartemen kami di belakangnya terdapat banyak bunga yang mengelilingi danau buatan dan di tengah-tengahnya terdapat 'saung' dan di sebelah barat terdapat satu ayunan gantung yang sangat indah. Di sini juga terdapat tembok yang tinggi di sekelilingnya jadi aku tidak perlu hkawatir ada orang yang melihat diriku yang tidak memakai kerudung.

Aku melangkahkan kakiku kesana dan menduduki ayunannya. Kakiku mulai berayun, rasa kantuk mulai menyerangku pandangaku mulai membayang hingga kini pandanganku mulai menghitam.

Rizky Pov

Aku tidak tahu apa yang aku lakukan saat ini benar atau salah. Semalam aku mendapat telepon dari pihak rumah sakit mereka mengatakan bahwa Diraa kecelakaan tapi hanya kecelakaan kecil.

Tanpa pikir panjang aku langsung berangkat tanpa menghiraukan perkataan Haura. Dan hari ini dia menelepon ku. Tetapi saat itu aku sedang berada dikamar rawat Diraa. Aku tidak tahu apakah dia mendengar sepotong percakapanku dengan Diraa.

Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah lima. Sebenarnya aku merasa tidak enak karena telah meninggalkan Haura seharian hanya demi Diraa apalagi dia tidak memiliki keluarga sama sekali. Dan dia juga sudah menceritakan kepadaku saat kejadian tragis itu terjadi. Saat itu...

flash back on...

Author Pov

" Maaf kan aku. aku harus meninggalkanmu kak. " ucap gadis berkerudung abu abu dengan sendu.

Izinkan aku mencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang