Zara Afsheen Afaf Adibah

144 82 54
                                    

"Ra, kamu mau pergi jam berapa, Sayang? Kasian Agra udah pengin cepet-cepet pergi loh, "seru Bunda dari luar kamarku

Aku membuka pintu dan menemui Bunda dan Agra yang dari tadi sudah menunggu.

"Ayo, berangkat Gra, "

"Lama banget si, Ka! Ngapain aja? Dandan enggak tapi lama, " seru Agra sedikit kesal

"Mau tau aja si, "

"Sebelum pergi,sarapan dulu, ya! Bunda udah bikinin sarapan tuh! "

"Iya, Bun, " balas kami berbarengan

Namaku Zara Afsheen Afaf Adibah, aku anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak laki-lakiku yang sudah menikah bernama Aslan Afsheen Giovani Althaff, dan adikku juga laki-laki yang bernama Agrata Afsheen Radian Shagufta. Kami berasal dari keluarga yang beragama islam.

Namanya cukup panjang ya? ya entahlah aku juga belum mengerti mengapa ayah dan bunda menamai anak-anaknya panjang.

Aku baru saja menyelesaikan kuliahku dua tahun lalu. Sekarang aku bekerja di salah satu perusahaan besar yang berada di Kota Jakarta. Aku juga menjadi seorang penulis, dan hari ini aku akan datang untuk acara launching buku pertamaku yang berjudul Story in a my School.

"Ayo,Gra, berangkat sekarang takut kena macet dijalan nanti, " Agra mengiyakan dan kamu segera pamit kepada Ayah dan Bunda

"Assalamuallaikum,"

"Waalaikumsallam, Agra jagain kakak ya!" seru Ayah.

"Siap,Ayah!"

Tiba ditempat tujuan,kami segera menuju ke the lounge. Sebenarnya acara dimulai pukul sepuluh pagi tetapi kami berangkat lebih pagi pukul sembilan karena kami takut dijalan macet,jadilah kami datang kepagian.

"Aku sholat dhuha dulu ya ,Ka. Kaka lagi enggak kan?"

Aku mengangguk.

"Jangan godain cewe dulu,Gra," godaku

"Kalo ada perempuan cantik mana bisa Agra lewatin gitu aja," balasnya

Aku hanya menggelengkan kepala.

🎈🎈🎈

Tim penerbit memberitahu bahwa tempat launching buku pertamaku sudah sangat ramai sekali. Alhamdullilah, aku senang melihatnya sebanyak ini.

Kami segera menuju tempat tersebut dan memang benar temp at tersebut sang at ramai oleh orang orang. Ada anak-anak, remaja, dan pasangan suami istri.
Bagaimana aku bisa tau kalau mereka suami istri? ya karena kesini nggaboleh bawa pasangan yang bukan makhrom.

Agra tidak ikut ketempat itu karena ia hanya mau menonton saja dan mencari perempuan yang menurutnya cantik. Ada ada saja kelakukan anak ini. Dibalik kelakuannya aku bersyukur di umur Agra yang sudah 20 tahun ini ia belum pernah pacaran.

Aku dan keluargaku percaya walaupun Agra sering menggoda cewe tapi ia tidak akan menyentuh mereka apa lagi memacari mereka. Itu bukan Agra banget katanyaa.

Acara ini dimulai pukul sepuluh pagi . Acara ini dimulai dari perkenalan, lalu berlanjut aku menceritakan proses pembuatan dan dilanjutkan proes tanya jawab.

Tiba-tiba salah seorang ada yang bertanya.

"Kak,kenapa si ceritanya ada unsur cintanya?"

"Sekali-kali aku pengin bikin cerita seperti itu,tapi bukan cinta remaja yang berubah-ubah aku pengin kisah cinta orang yang menuju proses dewasa,"

"Dikisah cinta itu ada kisah cintanya kakak?"

"Kalau itu ada sedikit dan lainya ada yang kakak imajinasi sendiri,"

"Berarti kakak pernah ngerasain jatuh cinta ya?"

"Setiap orang pasti akan merasakan yang namanya cinta ,cinta itu fitrah dan kita akan mengalaminya,"

"Kisah cinta kakak gimana si kak?"

Aku menarik nafas panjang dan menghembuskanya.

"Kisah cinta kakak ya seperti di buku tetapi hanya sedikit yang teteh ceritakan,sebenarnya kisah cinta itu bermacam-macam,"

Tiba-tiba salah seorang pengunjung bertanya.

"Coba! Kakak,ceritain kisah cintanya, Kakak dong! "

Degg

Aku hanya tersenyum dan kembali menarik napas panjang.

Love in a lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang