"Setannnn"teriak gue sambil membelalakan mata.
*******
"Eh, kok setannya pakek seragam guru ya???"dumel gue. Saat gue belum tersadar penuh.
Saat ini gue juga baru tersadar bahwa yang gue anggap setan pakai seragam guru itu ternyata Bu. Resti. Sepertinya Bu. Resti denger deh sama omongan gue yang barusan, dan kalian tahu gimana mukannya, Merah padam cuyyyy.
"Eh, ada Bu. Resti lagi apa bu??? "Tanya gue dengan muka polos.
"Ternyata kamu Dhirga, tadi kamu ngatain ibu apa????coba katakan sekali lagi!!!" bentak Bu. Resti ke gue sambil nahan amarahnya.
"Yang mana bu?? Saya tadi lupa ngomongin apa ke ibu."ucap gue ke Bu. Resti dengan tingkah seolah-olah gue lupa apa yang gue ucapin tadi.
Dengan geramnya Bu. Resti langsung menarik telinga gue,sambil berjalan menuju lapangan."Yang tadi Dhirga, masa udah lupa sih. Mau ibu bantu ingat???"
Dan sampai sudah gue sama Bu. Resti dilapangan upacara. Dan kalian tahu????gue disuruh ngomong lagi apa yang tadi gue katakan ke Bu. Resti. Jika tidak sama ama yang gue omongin tadi, gue disuruh skot jump 20x
"Cepetan kamu ngaku, tadi kamu ngomongin ibu apa??? Bentak Bu. Resti dengan suara lantangnya.
Dan kalian tahu otomatis kita berdua jadi bahan tontonan anak anak yang sedang jamkos. Dan daripada cogan kece ini skot jump mending ngaku aja.
"Iya-iya bu, Dhirga mau ngomong yang sebenernya...."jawab gue dengan malas. Karena ya sama aja ngaku sama nggak ngaku juga tetap dihukum tapi beda aja jenis hukumannya, siap-siap disuruh lari keliling koridor sekolah 20x.
"Iya udah cepetan!!!"teriak Bu. Resti sambil melotot.
Gue berdiri tegap dan menghadap Bu. Resti ,dengan kondisi telinga gue merah akibat ditarik.
"Sayaaaa Dhirgaaaaa, Tadi mengatai Bu. Resti dengan sebutan Setaaan yang memakaaaaiii seragammmm guruuuu." teriak gue dengan lantang yang sengaja setiap kata ada yang gue panjangin nadanya, dan semua siswa yang menyaksikan ini otomatis terbelalak kaget karena, ada murid yang berani mengatai setan kegurunnya. Wah-wah mukin gue orang yang pertama kali mengucapkan kalimat itu ke Bu. Resti.
Setelah Bu. Resti udah dengar semua, ya seperti dugaan awal gue pasti tetap dihukum walau jenis hukumannya beda, gue dihukum untuk lari keliling koridor sekolah sebanyak 20x.
*******
"Iya."ucap gue ke Clarissa sambil menoleh kebelakang dan berhenti
"Akhirnyaaaaa gue sampai juga ngampirin lo."gerutu Clarissa sambil ngos-ngosan karena tadi dia berlari ngampirin gue.
"Btw, Talita kok belum nyampek yaa???"tanya Clarissa ke gue.
Gue pun males jawab hanya ngangkat bahu.
Tiba-tiba.......
Ada yang nepuk bahu kita berdua dari belakang, otomatis kita kaget.
"Ehhh, San. Kayaknya bahu kita ada yang nepuk deh. Siapa yaa???? Jangan-jangan wilayah koridor sekolah ada penunggunya lagi???"Tanya Clarissa kegue dengan nada ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISA
Teen FictionPertemuan dua insan yang berbeda sifat. Seseorang yang dapat membuat hidup Cassandra menjadi lebih berwarna,seseorang yang dapat meruntuhkan benteng pertahanan hati Cassandra. Karena hidupnya dihadang oleh trauma masa lalu yang kelam hingga dia menu...