"melihatnya beberapa detik saja aku tidak bisa, apalagi berdiri lama di hadapan nya"
***
Perasaan Alexa benar benar kacau setelah bertemu seseorang yang tak ingin ia temui untuk saat ini. Tapi waktu ternyata tak ingin berlama lama untuk mempertemukannya dengan pria itu. Saat melihat pria itu ia seperti orang yang memiliki gangguan jiwa dan berlari pergi. Butuh waktu yang lama membuat dirinya menjadi tenang, lagi lagi ia harus mengingat luka luka yang dulu ada. Jika waktu saja mempercepat mempertemukan ia dengan pria itu? Mengapa waktu tidak pula mempertemukan ia dengan kakaknya.
Alexa beberapa waktu lalu sudah pergi ke tempat rumah sakit tempat Alicia di rawat. Tapi tidak ada. Bahkan data tentang kakanya pun tidak ada. Entah infomasinya yang salah. Atau ada seseorang yang sengaja menyembunyikan kakaknya. Sekarang alexa sedang menyewa dektektif untuk mencari kakaknya.
Memikirkan semua hal itu membuat alexa tiba tiba pusing, Lalu ia mengambil handphone nya lalu menelepon seseorang.
"halo" sapa alexa di awal percakapan.
"halo alexa. Apa kau baik baik saja?" tanya seseorang dengan nada cemas di dalam telpon.
"tentu saja, apa maksudmu bertanya seperti itu? "
"ohh, syukur lah. Tidak, hanya tidak biasa kau telpon aku lebih dulu"
"tidak, aku hanya ingin saja"
"benarkah? Ku kira kau merindukan ku. Padahal baru seminggu kita tidak beryemu"
"maaf tuan percaya diri, aku tidak pernah sekalipun merindukan mu"
"ohh. Benarkah? Tapi tindakan mu yg menelepon ku, sdh menjelaskan semuanya. Jika kau merindukan ku"
"yaa sudah, terserah mu lah"
"jangan marah. Ohh, iya. Aku baru saja kontrak kerja dengan salah satu perusahaan besar di Indonesia jadi 2 hari lagi mungkin aku ada di Indonesia. Sampai bertemu honey"
Alexa hanya bisa mendengus kecewa, padahal ia baru saja ia merasakan hidup sendiri tanpa adanya pria itu. Tapi alexa harus akui ia tidak bisa sendiri tanpa crist, crist sudah menjadi tameng dalam hidupnya sejak dulu.
"baiklah" ucap alexa singkat lalu 'teet' ia mematikan ponsel nya tiba tiba.
Lalu menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya.
***
Kesal! Yaa alexa benar benar kesal dengan pria yg bernama crist. Bagaimana tidak? Pria itu menelepon nya terus hanya untuk mengingatkan alexa untuk menjemputnya. 'Ohh, ayolah. Dia pikir, dia itu anak sd apa? Sial' maki alexa setelah menutup telpon nya.
Ia mendapatkan telpon dari asisten nya di butik.
"yaa, halo. Ada apa? " ucapnya.
"ada seorang ibu yang marah marah di butik. Memaksa ingin bertemu dengan anda" jelasnya.
"ohh, katakan padanya aku akan ke butik 2 jam lagi, karena sekarang aku harus menjemput kekasih ku ariport. Kau urus saja" ucap nya kepada asisten nya itu.
"baiklah" ucap nya.
Lalu ia matikan ponsel nya, dan bergegas ariport untuk menjemput tuan raja terhormat.
Akhirnya alexa sampai di bandara, dan menunggu crist.
Telpon nya berdering lalu ia mengangkat telpon itu, nama crist tertera di layar ponsel nya.
"yaa, halo. Pesawat mu sdh landing?" tanya alexa.
"yaa, tunggu jemput aku jangan sampai lambat" perintah nya penuh paksaan alexa mendengus kesal lagi.
"hey! Kau pikir aku sedang apa dari setengah jam lalu menunggu mu" marah alexa dan kesal kepadanya, pria itu selalu tahu cara membuat alexa marah. Benar benar menyebalkan.
"teettt" dimatikan! Pria itu benar benar membuat nya naik pitam, tunggu saja ia akan memarahi crist nanti.
Alexa menggunakan tangannya mengangkat dagunya. Bosan menunggu pria itu. Tapi belum keliatan juga. Ahh, menunggu adalah hal yang paling membosankan dan menyebalkan.
Hingga akhirnya, pria itu muncul juga dengan menyeret koper hitam ya, pria itu menggunakan tuxedo hitam, dengan kacamata hitamnya, benar benar mempesona tapi sayangnya alexa sudah kebal dengan pesona itu karena telah terbiasa dengan crist. Semua orang melihat crist dengan tatapan mengagumi sampai tatapan takjub.
Tapi sayangnya pria yang mereka tatap takjub dan kagum itu sudah memiliki kekasih cantik, seperti alexa.
Crist langsung menemukan sosok alexa, diantara orang orang yang sedang menunggu kerabat nya. Kulit putih bersih dan rambut perang nya membuatnya menjadi cepat di temukan. Gadis itu bahkan manatap crist dengan kesal.
Ketika crist sampai di hadapan alexa, alexa langsung cemberut memasang wajah kesalnya. Berbanding terbalik dengan crist yang menatap nya penuh rindu, dan langsung memeluk alexa, alexa tidak membalas pelukan itu. Lalu melepaskan peluk sesaat dan Sepihak itu.
"wanna one kiss" ucap crist sambil memajukan wajahnya dan memajukan bibirnya kedepan.
Bukannya mendapat ciuman, bibirnya malah di tarik dan di remas oleh alexa, hingga merah dan berdenyut sakit.
Bukannya marah crist malah tertawa terbahak bahak. "ayolah, lex.itu sangat konyol, hahaha. Astaga kau membuat martabat ku jatuh seketika" ucap nya terpingkal pingkal tertawa.
Yang awalnya balas dendam, kini alexa yang kena imbas nya di tatap oleh banyak orang. Ia paling tidak tahan di tatap oleh orang banyak seperti ini, crist berhasil menjebak dan mempermainkannya.
Maaf, dikit. Mulai sekarang aku bakalan aktif up date.tapi yaa gitu pendek pendek, aku gak mood kalo nulis banyak dalam satu part. Ohh, ia makasih buat fhadilah yang semangatin aku buat lanjutin cerita ini😂😂. Tapi aku gitu orang nya ngak bisa fokus ke satu cerita
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories Of Love
RomanceAda yang bilang masa lalu adalah kenangan Tapi bagaimana jika kenangan itu menyulitkan langkah mu menuju ke masa depan. Terjebak? Yaa terjebak masa lalu yang menyakitkan dan menyedihkan. Tersiksa? Sungguh tersiksa dalam kenangan yang kelam dan pahit...