08. hitam putih

1.2K 321 74
                                    

bagai langit dan bumi
yang tak pernah sealam
bagai hitam dan putih
yang tak pernah sewarna

hanya kita yang merasakannya

hitam putih - fourtwnty

mari kita bertemu dengan senin setelah senin di minggu kemarin.

eva yang biasanya mengepang kuda rambutnya, entah kenapa gadis itu ingin saja mengurai surainya untuk hari ini.

jika di ingat-ingat, hasil rapat minggu kemarin itu menentukan senin depan adalah hari pertandingan basket sekolahnya, in which today is the day.

jadi, salahkah jika gadis itu mengubah penampilannya sehari untuk menonton ega hari ini?

walaupun ia tahu, bisa saja ega tidak akan melihat penampilannya nanti. tapi gadis itu tetap optimis.















"35 minutes before the storm. maen yang bener and knock 'em dead!"

ujar ryuna menyemangati ega yang berada dihadapannya sekarang, sembari membantu memegangi minuman isotonik pemuda itu.

kini keduanya berlokasi tepat didepan loker dekat ruang olahraga.

dan kebetulan juga ruang olahraga bersebelahan dengan ruang dance yang memungkinkan keduanya untuk mengobrol sejenak.

perlu diketahui, suasana koridor di tempat keduanya asik berbincang sekarang bisa di bilang sangat ramai akan murid-murid yang ingin menonton pertandingan.

tempat itu ramai dikarenakan koridor itu menghubungkan antara gedung utama menuju aula lapangan basket indoor sekolah.

namun, disela-sela ramainya manusia saat ini. terselip eva yang ingin menuju ke arah koridor itu sendirian.

jika saja shahee tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan, mungkin gadis itu tidak akan sendirian sekarang.















baru saja gadis yang jarang menguraikan surai panjang itu memasuki koridor.

pandangannya yang sedari tadi menyebar langsung mendapati kedua penampakan yang sama sekali tidak ingin dilihatnya.

ega dan ryuna.

ega sebenarnya tidak melihat atau tidak bisa melihat eva karena posisi pemuda itu membelakangi pandangan,

namun mata ryuna jelas bersahutan dengan eva karena posisi ryuna yang sebaliknya.

ryuna langsung memasang wajah 'sans' nya dan matanya yang tidak lepas dari eva sembari menyunggingkan kecil senyum sinisnya.

namun sayangnya, pemuda dihadapan gadis berambut sebahu itu tidak menyadari bahwa ryuna barusan menyinggung perasaan seseorang lewat tatapannya.

eva memutar bola matanya memutus pandangan mereka dan memasang wajah ketusnya sembari berjalan melewati mereka.

gadis itu berharap, semoga saja ega menyadari bahwa betapa jahatnya sahabatnya yang satu itu.

eva & egaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang