Part 2

15.8K 521 24
                                    








"shit" hoseok menjatuhkan dirinya di atas kasur. Ia menggerutu sepanjang jalan menuju kamar. Tak habis fikir dengan sifat kedua eomma nya yang sangat kolot. Hey ini sudah jaman modern!.


"seok.. Sudah lah, ada benarnya juga eomma seperti itu. Lebih baik ayo kita lakukan perintah eomma.. " ucap jimin sambil berkaca di depan cermin.



Jimin kemudian mendekat kearah hoseok yang sedang berbaring di atas ranjang dengan kedua tangan yang menutupi matanya. Dengan perlahan jimin merangkak ke atas ranjang dan mengunci pergerakan hoseok.



"E-ehh jimin?!" hoseok terkejut karena saat ia membuka matanya jimin berada tepat di atasnya. "jim, jangan bilang kau!..."



Jimin terkekeh, ia melepaskan kancing-kancing baju yang ia kenakan di atas hoseok yang menatapnya tanpa berkedip.


Tanpa hoseok sadari jimin memperhatikan tatapan memuja hoseok terhadap tubuhnya, ia bersmirk kemudian bersiul menggoda.



"kau memuja tubuh ku hmm?..."



"apa?!... Te-tentu saja tid- mphh" jimin segera membungkam mulut hoseok yang masih saja ingin mengelak. Ia melumat kasar bibir manis kecintaannya. Satu tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya agar tak menindih hoseok, dan satu tangannya lagi ia gunakan untuk membuka kancing-kancing hoseok secara mudah.




Hoseok pun mengalungkan tangannya di leher jimin. Ia ikut melumat bibir penuh milik suaminya. Sesekali ia melengguh menggoda.


"nghh.. "


Hoseok lepaskan pangutan mereka. Tatapan mereka terkunci satu sama lain. Dengan tatapan menggoda hoseok melingkarkan kedua kakinya di pinggang jimin dan menekannya hingga akhirnya jimin ambruk di atas hoseok dengan bagian bawah mereka yang menempel.



"shhh... Kau menggoda ku ya. " jimin menggesek-gesekkan miliknya di atas milik hoseok yang keduanya masih terbalut celana jeans.


"nghhh jim...hhhh" dengan kuat hoseok menjambak rambut jimin, menarik kepala itu dan menyatukan kembali bibir mereka.


.

.

.




Dari luar, eomma jimin dan eomma hoseok sedang menempelkan masing-masing kuping mereka di depan pintu kamar pasangan suami istri tersebut. Menguping lebih tepatnya. Dengan wajah serius keduanya menantikan suara- maksudnya desahan yang mereka tunggu-tunggu.



"nghhh jim" para ibu-ibu itu melotot secara bersamaan dan segera menjauhkan kuping mereka dari pintu.



"akhirnya penantian yang kita tunggu terwujud. Anak kita memang penurut!" dengan riang keduanya pergi ke dapur untuk makan. Ehe.


.

.

.




"ohh ahh seokhh" desah jimin.

Kepala Hoseok bergerak maju mundur sambil mendongak memperhatikan wajah keenakan jimin. Dengan nakal ia memberhentikan kulumannya dan hanya menjilat-jilat milik jimin.

"shhhh baby sedikit lagihh. Kulum please.. "

Hoseok yang melihat sebegitu tersiksanya jimin tertawa lucu hingga mengalihkan atensi jimin.

"wae?. Kenapa kau tertawa?" jimin menatap polos hoseok yang sedang tertawa. Dengan pelan hoseok menggeleng dan memasukan kembali milik jimin ke mulutnya. Dengan refleks jimin mendesah keras.



Tak beberapa lama jimin keluar di mulut hoseok hingga hoseok mual karena cairan jimin begitu banyak.

"kau ingin kumanjakan juga?" jimin mengangkat tubuh ringan hoseok hingga kini hoseok di pangkuannya. Hoseok menggeleng lemah tatapannya sendu. Ia turun dari pangkuan jimin merangkak ke ranjang dan berhenti tepat di tengah.

"fuck me daddy.. Ung" dengan tampang polos hoseok menungging memperlihatkan lubangnya tepat di depan jimin.

Sialan! Apa dia sungguh istri ku?! Kenapa sangat menggoda!. Jimin mengocok miliknya yang melemas hingga tegang kembali. Menggesekan miliknya di depan lubang hoseok.

"mhh jimin jangan menggoda ku sialan" hoseok menggigit bibirnya menahan nafsu.

"kenapa baby hum...." dengan lambat jimin masukan miliknya ke dalam hoseok. Baru setengah bagian yang ia masukan langsung ia keluarkan kembali.

"akhh jimin! Kau mau balas dendam- hyaaa! Ah ahh mhh" secara tiba-tiba jimin dengan keras mendorong pinggulnya hingga miliknya masuk sempurna di dalam hoseok dan bergerak dengan cepat hingga hoseok terlonjak-lonjak.


"ahhh jim.. Jimin dadyhh" kepala hoseok bertumpu di atas tangannya yang terlipat. Matanya terpenjam dengan mulut yang terus mendesah nyaring.

"ahh seokhh... Uhhh babyh" jimin mendongak nikmat. Kedua tangannya sedang melintir-lintir nipple hoseok.


"ahhh jimin... Fast.. Fasterhh"

Mendengar desahan hoseok yang nyaring dan sambil menggumamkan namanya, jimin semakin bersemangat. Ia mempercepat tumbukannya hingga suara kulit yang saling beradu sangat mendominasi di kamar tersebut.

"ah ah ah mhh. Jim akuhh shh aku ingin".

"bersama baby"



"shhhh" dapat hoseok rasakan milik jimin keluar di dalam dengan banyak. Lubangnya ngilu tapi jimin masih menggerakan pinggulnya dengan pelan.

"uhh jim cukuphh" tangan hoseok berusaha menggapai milik jimin. Ia sangat lelah sungguh.

"AKHHH" teriak hoseok karena jimin menggerakkan kembali miliknya dengan brutal.


"hehehe maafkan aku baby" ia hanya menggoda hoseok. Dengan perlahan ia melepaskan miliknya. Membalik tubuh hoseok hingga terbaring. Mengecup semua permukaan muka hoseok.



"saranghaeyo park hoseok".










End.






.

.

.

Sampai bertemu nanti... Aku akan puasa untuk membaca NC😢.

Apa perlu wattpad aku hapus dulu agar ga kegoda untuk baca cerita nganu.

Huaaa semoga aku kuat menerima tantangan ini. Dan termasuk kalian juga para readers😄.




Oke bye love.








Hoseok And All Member (NC!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang