VII: If You

1.8K 309 39
                                    

Jika kau memang saksi kunci atas kematianku, lantas mengapa aku harus merasakan perasaan aneh ini?
Apa ini pertanda aku mulai menyukaimu?

***

"Eonni!" Evelyn berseru di belakang begitu melihat Sin Bi yang tengah melintas di lorong sekolah.

Gadis bernama lengkap Hwang Sin Bi itu pun menoleh ke belakang. Tak ada semenit Evelyn melayangkan tubuhnya menghampiri Sin Bi.

"Oh, kau Eve." sapa Sin Bi ramah.

"Ingin menemui appa?"

Sin Bi mengangguk singkat. "Hm. Appa memanggilku. Menurutmu, apa aku berbuat kesalahan lagi?" raut Sin Bi berubah sedikit parno.

Evelyn yang tidak tahu menahu kontan mengedikkan bahu. "Aku tidak tahu. Tapi sepertinya ada hal penting yang appa ingin bicarakan denganmu."

Menggigit bibir bawah, Sin Bi mulai merasakan ketegangan mendera dirinya. Pasalnya jarang sekali Papa mengajaknya berbicara empat mata hanya berdua. Sin Bi mulai berpikiran macam-macam.

Apa jangan-jangan Papa ingin melanjutkan hukuman Sin Bi lantaran dia terus mengusik ketenangan atas kehidupan Jung Kook?

Evelyn menggenggam telapak Sin Bi. "Tenanglah, eonni. Kau tidak melakukan kesalahan apapun."

"Begitukah?"

"Ya." Evelyn mengangguk yakin.

Ketika Sin Bi hendak meneruskan menyusuri lorong sekolah yang panjang nan sepi itu, terdengar Evelyn kembali memanggilnya. "Tunggu, eonni!"

"Ya?" kontan Sin Bi membalikkan badan.

"Apa... Ingatanmu sudah kembali?" raut Evelyn berubah antusias.

Sin Bi menggeleng pasrah. "Sayangnya belum."

***

Sudah pernah disinggung sebelumnya bahwa bangunan sekolah tua yang 'mereka' tempati masih dijadikan tempat belajar mengajar manusia. Tapi ketika malam menjelang, sepenuhnya aktivitas tersebut digantikan oleh roh-roh yang berada di sana.

Sama seperti Sin Bi, roh-roh tersebut terjebak di dunia yang fana karena merasa kematiannya tidak adil. Sebagian besar ada yang mempunyai urusan yang belum terselesaikan di dunia. Sebagian lagi ada yang menunggu seseorang--yang dikenalnya saat masih hidup--menjemputnya. Atau ada juga yang ingin membalas dendam kepada orang tertentu.

Tapi untuk opsi membalas dendam, Kim Shin tidak mengizinkan mereka untuk melakukan hal itu. Kim Shin--Papa--tidak hanya disegani oleh hantu-hantu yang ada di sekolah. Sebagian besar hantu di Seoul berteluk lutut pada Kim Shin.

Terdapat sedikit kasus di mana roh yang sudah meninggal kehilangan ingatannya. Contohnya Sin Bi dan Evelyn. Dari sekian banyak roh di sekolah, hanya mereka berdua yang kehilangan memori semasa hidupnya. Dan Kim Shin bertanggung jawab besar untuk mengembalikan memori tersebut.

Sebelum menembus pintu, terlebih dahulu Sin Bi mengetuk pintu. Tatkala terdengar sahutan Papa dari dalam, barulah Sin Bi memasuki ruangan khusus yang biasa Papa diami.

UNSEEN ( jjk x heb )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang