One (1)

59 13 0
                                    

Cerita keduaku.
Just for you🌈

Gadis itu masih sibuk di depan laptopnya, padahal sudah 2 jam lebih dia berada di sana. Tugas kuliah ini, sangat mengganggu waktu istirahatnya.

Hoamm..

Gadis itu menguap pertanda dia sudah sangat mengatuk. Tetapi dia tetap melawan rasa kantuknya demi tugas yang harus ia kumpulkan besok.

Satu jam berlalu. Gadis itu selesai dengan semua tugas-tugasnya. Jam sudah menunjukan pukul 00.35 dan gadis itu langsung menuju ke ranjangnya.

"Akhirnyaaa" ucap gadis itu

...

Pagi harinya

"Alezza, kau sudah bangun nak?" tanya wanita paruh baya dari luar kamar

"Sudah Bu, sebentar lagi aku akan ke bawah" jawab Ale

Gadis itupun segera merapihkan make up naturalnya dan menuju ke ruang makan. Sesampainya di sana, ternyata sudah ada kedua orang tuanya dan kakak serta adiknya.

"Pagi Ale" sapa Abangnya, Dinar

"Pagi juga Abang" sapanya balik

Mereka sarapan dengan hikmat, hanya dentingan piring dan sendok yang menggema di ruangan itu. Setelah itu, ia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat kuliah.

Sesampainya di kampus, ia langsung menuju kelasnya yang terletak di samping aula. Dari kelas paling awal, Ale selalu menjadi pusat perhatian semua orang.

Ya!

Siapa yang tak kenal gadis yang bernama lengkap Alezza Airi Cahya Putri. Gadis berwajah cantik, berkulit putih, tinggi bak model, dan pintar ini. Walaupun begitu, Ale bukanlah wanita yang sombong, Ale sangat baik nan ramah pada semua orang.

Di saat Ale sedang berjalan dikoridor, ia tak sengaja menabrak seseorang.

Bugh!

"Aduhh!" pekik Ale kaget akibatnya ia terjatuh ke lantai

"Maaf" kata lelaki itu sambil mengulurkan tangannya kepada Ale

"Ahh, tak apa. Aku hanya kaget saja." ucap Ale sambil meraih uluran tangan laki-laki itu

"Oh" kata laki-laki itu lalu melenggang pergi

Dingin -batin Ale

------

Di sisi lain,

"Joe.. Joean!!" panggil Syara

Ck. Dia lagi -batin Joe

"Apa?" tanya Joe dingin

"Aku merindukanmu sayang" ucap wanita itu sambil merangkul tangan Joe

"Hmm"

"Nanti malam kita jalan yaa" kata Syara

"Aku ada urusan" jawab Joe

"Yahhhh.. Bagaimana jika lusa?" tanya Syara yang pantang menyerah

"Aku tak bisa. Sekarang, besok, lusa, dan selamanya" kata lelaki itu yang menekankan kata selamanya

"Kenapa?" tanya Syara

Oke Joe, sekarang -batin Joean

"Apa kau tak pernah sadar apa yang selama ini kau lakukan?" tanya Joe

"Apa maksudmu?" tanya Syara bingung

Joe menghela nafasnya gusar.

"Pikir saja sendiri" jawab Joe dan pergi meninggalkan Syara sendiri

"Joe, tunggu! Aku benar-benar tak tahu yang kau maksud. Jelaskan padaku" kata Syara

"Kau mau aku yang menjelaskan?" tanya Joe

Syara mengangguk.

"Seharusnya kau yang menjelaskan padaku. Tentang cincin yang melingkar di jarimu itu" kata Joe












































Bersambung...

Yeayyy.. Partnya pendek ya?

JanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang