Three (3)

36 9 0
                                    

Beberapa hari kemudian..

"Joean..." panggil seorang wanita yang suaranya menggema di kamar lelaki itu

"Ada apa Kak? Kau berisik sekali" jawab Joe dengan suara khas bangun tidurnya

"Apa kau akan datang di acara pertunanganku?" tanya Ivie

Sekilas info,
Ivie adalah teman kecil Joe yang sudah ia anggap sebagai kakaknya. Ivie memang sangat menyayangi Joe dan sama seperti Joe, Ivie juga sudah menganggap Joe seperti adik kandungnya sendiri. Usia mereka hanya terpaut 4 tahun. Joe selalu menceritakan semua masalahnya kepada Ivie karena menurut Joe, Ivie adalah orang yang paling mengerti tentang dirinya.

"Ah aku lupa. Tapi tenang, aku pastikan aku akan datang besok malam" kata Joe sambil menepuk jidatnya

"Kau ini.. Selalu saja begitu" kata Ivie yang hanya ditanggapi dengan cengiran Joe

"Sudahlah, mandi sana! Kau bau!" suruh Ivie

"Lalu mengapa kau masih di sini? Mau menemaniku mandi hm?" tanya Joe

"Ckckck. Singkirkan pikiran kotormu itu Joe. Aku akan menggeledah handphone mu. Sudah lama aku tak membukanya" jawab Ivie

Joean langsung pergi menuju kamar mandi. Setelah 15 menit, Joe pun keluar dari kamar mandi dan wajah lebih terlihat cool.

"Joe, mengapa di galeri handphone mu ini tak ada satupun foto kekasihmu. Mm, siapa namanya? Aha, Syara! Ya, Syara. Padahal 1 minggu yang lalu kau masih menyimpannya bukan?" kata Ivie

"Sudah ku putuskan si pengkhianat itu" ucap Joe

"Apa kau bilang? Putus? Pengkhianat? Apa maksudmu?" tanya Ivie berturut-turut

Akhirnya Joe meceritakan semuanya kepada Ivie, mulai dari Joe yang mengetahui jika Syara telah menduakannya dari satu tahun yang lalu, serta Ayahnya yang diundang ke acara pertunangan Syara dan pria itu. Ivie bisa melihat kekecewaan dalam diri adiknya. Rasa kecewa, marah, dan sakit hati berkumpul menjadi satu di hati Joe. Ivie takut rasa itu akan merubah sifat Joe menjadi sosok yang lebih dingin dari sebelumnya.

------

Di tempat lain,
Seorang gadis sedang mengubrak-abrik isi lemarinya. Ia sedang mencari gaun yang tepat untuk pergi ke acara pertunangan kakaknya. Seluruh gaun itu berserakan di ranjang dan lantai kamarnya. Dan..

Tuk! Tuk! Tuk!

Suara ketukan pintu dari arah luar membuat gadis itu terkejut. Ia pun segera membukakan pintunya. Dan terlihat seorang pria di sana dengan membawa kotak yang tak tahu isinya apa.

"Apa yang kau lakukan dengan semua gaunmu itu, Dek?" tanya Dinar

"Eh, aku sedang memilih gaun yang cocok untuk aku pakai di acara pertunanganmu dengan Kak Ivie, Bang" kata Ale

"Huftt, Jika begitu, apa kau sudah menemukan yang cocok?" tanya Dinar lagi

Gadis itu menggeleng.

"Ya sudah, kau tak perlu memilih-milihnya lagi. Aku belikan ini untukmu. Pakailah pada saat acara itu tiba." kata Dinar sambil menyerahkan kotak itu kepada adik perempuannya dan Dinar langsung pergi dari kamar itu

Ale langsung menganga saat melihat isi dari kotak tersebut. Dress panjang berwarna biru dan sepatu yang berwarna senada yang sangat bagus Perfect.

 Dress panjang berwarna biru dan sepatu yang berwarna senada yang sangat bagus Perfect

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ps: abaikan orangnya ya guys😅

💍💍💍💍

Gadis itu terus tersenyum melihat dirinya sendiri di cermin besar di dalam kamarnya. Sampai-sampai dia sadar, ia harus cepat ke bawah untuk menemani kakaknya itu.

Malam ini adalah malam pertunangan Dinar dan Ivie. Acaranya bertema Garden Party, yang bertempat di taman rumahnya yang cukup luas itu.

Acarapun di mulai pukul 19.30 dan berjalan dengan hikmat. Kini Ivie sudah resmi menjadi calon istri dari Dinar Cloudio Al Malik. Seorang CEO muda di perusahaan Wijaya Corp.

"Selamat atas pertunangannya Pak Dinar. Saya doakan, semoga acaranya lancar sampai hari H nanti" kata orang itu

"Terima kasih sudah datang ke acaranya saya Pak Handoko. Suatu kehormatan bagi saya jika anda bisa datang. Iya, doakan saja." ucap Dinar

"Hahaha, iya Pak terima kasih. Saya akan ke anak saja dulu di sana. Dia yang nantinya meneruskan perusahaan saya. Semoga dia bisa jadi CEO yang adil seperti anda. Ah iya satu lagi, jangan cemburu jika anakku itu berdekatan dengan calon istrimu karena mereka hanya bersahabat. Lebih tepatnya sejak mereka kecil" ucap Handoko sambil menunjuk anaknya

Ucapannya diangguki oleh Dinar. Setelah itu Dinar melihat adiknya, yang sedang mengambil cake di meja sana. Ia tersenyum lalu menggeleng..

"Kau tak pernah berubah Alezza. Kau tetap seperti dulu jika kau menemukan makanan. Tapi aku heran, mengapa tubuhmu itu tak gendut?" tanyanya pada diri sendiri dan terkekeh geli karea pertanyaan gilanya itu
.
.
.
.
Lope you😂😂

JanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang