Langkah kita tak lagi sama,
yang tersisa hanya kenangan dikepala.
Dan kamu dalam semogaku sudah hilang.
Bersama peluknya yang kamu publikasikan.
Bersama janji yang kamu ingkarkan.
Bukan kepadaku, yang mungkin pernah kamu harapkan.
Kamu tahu? Pada kita takdir tidak bekerja untuk menyatukan.
Kita hanya dua orang dalam ketidaksengajaan.
Yang dituntun waktu untuk saling melepaskan,
Luka itu bukan lagi aku.
Aku sudah melepasmu.
Tepat saat kamu menginginkan perpisahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ever
PoetrySetiap pertemuan pasti ada perpisahan dan aku percaya semua kan indah pada waktunya,meski aku tidak tau kapan waktu itu akan tiba.