| t i g a|

5K 770 85
                                    

Dua minggu terhitung semenjak sesi curhatan alay, dua minggu pula terhitung semenjak Renjun menjadi rajin menghabiskan waktu istirahat di kantin. Dirinya yang selama ini hanya membeli pocari sweat beserta soyjoy lalu secepat mungkin kembali ke kelas, kini selalu menetap hingga bel berbunyi.


Sebuah perubahan signifikan.


Bukan tanpa alasan Renjun menetap di kantin, ia menunggu kehadiran gadis yang disebut sebagai mantannya itu. Semenjak curhat kala itu, ketiga temannya meminta renjun untuk menujukkan sosok mantanya kembali, namun nahas hingga saat ini gadis itu tak pernah terlihat kembali batang hidungnya.

--

"Jun lama lama lo jadi burung hantu kalo gitu." Haechan sudah tak tahan melihat temannya ini yang selalu memutar kepala hingga belakang setiap kali siswi melewati meja mereka.

Jaemin dihadapannya terkekeh, "Gila ya, Renjun yang selalu istiqomah makan di kelas gara gara cewe bisa langsung berubah gini."

"Haha iyaya, dah berapa hari jun? 10 hari? Sekarang istiqomahnya nyari cewe, min." Ujar Haechan seraya menggigiti es batu.

Renjun mendengus kesal dan kembali memfokuskan dirinya untuk menjawab rangkaian soal fisika. Jangan salah, walau ke kantin Renjun tetap setia membawa anak-anaknya itu.

"Tapi masih istiqomah chan sama fisika." Jaemin kembali menggoda Renjun.

"Tunggu aja nanti luntur tuh istiqomahnya."

Dugg

"Bisa gak sih kalian die-

"KAKKK!!"

Baru saja ingin memprotes, namun seseorang dengan suara berat khasnya tiba-tiba berteriak seraya menghampiri meja mereka lengkap dengan senyuman kikuk miliknya.

"Eh Jisung?? Haloo!! Dah lama gak ketemu!" Sapa Jaemin yang langsung saja menarik Jisung ke dalam mejanya itu dan tentu mengguyel-guyel pipinya.

"Ya ampun makin imut aja sih, lo!!"

"Aaahhhaa sakit!!!"

"Sung, tumben ke kantin." Kini Jeno yang buka suara.

"Ahaha Chenle gak masuk kak, ga ada go-food jadinya makan makanan kantin."

Haechan tersedak, "gaya banget bangsat masih utas udah go-food terus."

"Kalau punya duit mah gapapa, kak."

"HAHAHA MAMPUS LU CHAN DI SKAK MAT BAYI GUA." Malahan Jaemin yang bangga melihat Haechan kicep.

Sementara Renjun hanya cengo menatap ketiga teman mereka yang nampaknya sangat akrab dengan anak baru ini. Benar-benar anak baru karena tahun ajaran baru memang baru dimulai 3 minggu yang lalu. Bagaimana mereka bisa sekenal ini?

"Jen, itu siapa?" Lirih Renjun pelan menanyakan perihal sosok Jisung.

"Oh eh iya, Sung ini kenalin, Kak Renjun!!"

"Ehh? Halo kak, Saya Jisung."

"Saya Renjun."

Mereka saling bersalaman, sementara Haechan disini tertawa, "Lah iya jadi lupa ada Renjun disini."

"Renjun kebanyakan istiqomah di kelas makanya kita lupa, chan." Lagi-lagi jaemin tak jenuh membahas perihal keistiqamahan Renjun.

"Kalian saling kenal, ya?" Renjun berusaha membaur agar lebih akrab.

"Haha iya, kak. Mereka kakak kelas aku semua waktu SMP."

Ahh Renjun mengerti, memang ketiga temannya ini berasal dari SMP yang sama, hanya dia sendiri yang berbeda. Wajar saja bilamana ada satu dua hal yang hanya tak dimengerti oleh Renjun.

Rajut Rasa ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang