| e n a m |

3.7K 705 78
                                    

"Ah anjing lo!"

"Sekali lagi lo ngomong anjing, gua ga bakal ngasih contekan fisika."

Haechan langsung terdiam dan menyender manja pada pundak temannya ini, tentu saja dibalas toyoran risih penuh misah-misuh.

"Jauh-jauh lo!"

"Aihhh injunaaa."




"Lo berdua berantem mulu, pusing gue, njing." Sahut Jeno yang baru saja datang bersama Jaemin dengan lengan yang sibuk memeluk berbagai bungkus snack dan juga aqua 1.5 liter.

Haechan segera menarik salah satu snack, "bagi satu yang ini!" pintannya spontan, Jeno pasrah aja.

Sudah kebiasaan.

Kini Jeno dan Jaemin menarik kursi kosong yang berada di sebrang lalu menaruhnya tepat di depan meja Renjun untuk mereka duduki.

Iya, hari ini Renjun menduduki kursi paling depan, maka dari itu mereka harus menarik kursi tambahan untuk berkumpul seperti ini. Sebenarnya bisa saja berkumpul di meja Jaemin Jeno yang terletak paling ujung, tapi sudah pasti Renjun tidak akan ikut nimbrung, ia akan lebih memilih diam di mejanya dengan puluhan soal fisika.

Maka dari itu, ketiga manusia ini selalu berkumpul di meja yang Renjun duduki. Istilah singkatnya, mengalah.
"Ada masalah apa lagi, sih?" Jaemin nampaknya kepo dengan siluman tom & jerry ini.

Haechan mendengus seraya menampilkan mimik jengkel nan songong, "nih anggota padus gatau diri, udah gratis, banyak privillege, disuruh ikut 17-an kemarin gak mau ikut."

"Yaudah, gue keluar dari padus."

"YA JANGAN DONG!"

"lagian mulut lo rese,"

"Heh njun!" Haechan mulai bertolak pinggang, "padus tuh ada 40 orang, Bu Wendy nyuruh minimal 60% ikut, lu tAu yang Ikut BeraPa?! 23 Njun!!"

"Terus?"

"yA TERUS GUA DIMARAHIN, HARUSNYA 24, NJIR KURANG SATU DOANGG. KALO LU DATENG GUE GABAKAL DIMARAHIN, ANJING!"

"Anjing lagi, oke lo ga gue kasih contek fisika."

"Bodo amat, ada Jeno. Marah gue sama lu!" Dengus Haechan, Renjun nampaknya tak memerdulikan temannya ini.

Jaemin yang sedang sibuk menyuapkan nasi, ikut andil berbicara. "Ewh twoapi bwener Twa-

"Telen dulu, min," Jeno menoyor kepala Jaemin, yang dj toyor hanya cengengesan seraya menelan nasinya itu.

"Nah dah. Gue mau ngomong." Jaemin sudah ancang-ancang,

"Tapi bener tau, Haechan kasian. Kemarin abis upacara gue mau samperin Haechan dia langsung ditarik Bu Wendy, njir. Mukanya horor banget lagi." Jelasnya.









"60% dari 40 itu 24 orang, sisanya 16 orang. Kenapa lo nyalahin gue aja? Kemana 15 lainnya?"

"Gausah geer lo! Ga hanya lo, yang lain juga gue marahin. Kebetulan aja disini lo doang anak padus!"

Rajut Rasa ; RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang