Part 3

7 1 1
                                    

"Terkadang hal yang kalian anggap sepele, justru mempunyai makna yang mendalam"

- Rose Clarisa Andrian -

Setelah bel pulang sekolah berbunyi,  tanda bahwa semua siswa dapat pulang kerumah masing - masing dan beristirahat dengan nyaman, ataupun mengerjakan kegiatan lainnya. Begitupun yang dilakukan dengan Rose,  setelah gadis itu sampai dirumahnya,  ia langsung bergegas ke kamar dan mengganti baju sekolahnya dengan pakaian santai, lalu ia pergi kemeja makan dan makan dengan lahapnya, dan setelah makanan beres, ia pergi kekamarnya kemudian langsung berbaring di tempat tidurnya untuk beristirahat sebentar, karena kelelahan saat di sekolah tadi, yang padahal tidak melakukan banyak hal. Hanya belajar sambil duduk, mendengarkan guru yang sedang menjelaskan pelajaran, ke kantin, bergosip ria dengan teman teman, dan lainnya. Tetapi entahlah,  melakukan hal itupun sudah membuatnya kelelahan,  mungkin karena kegiatan itu membosankan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari.

Rose langsung melompat berbaring ke ranjang yang tentunya sangat nyaman dimatanya. Dia tidak melaksanakan sholat ashar dirumah,  karena ia sudah melaksanakannya langsung disekolah, tepatnya dimushola sekolah,  karena jam pulang Rose sekitar jam 03.45 yang berarti mendekati waktu sholat ashar. Dan dia tidak mau menunggu karena ia pikir tidak tahu akan terjadi apa jika dia memperlambat waktunya, kan umur tidak ada yang tahu, toh jika bisa dilaksanakan sekarang mengapa harus nanti kan.

"aduhh cape banget gue" batin Rose.

Sambil berbaring di atas ranjangnya,  Rose teringat handphone yang ia letakkan di meja belajar yang tepatnya berada disamping tempat tidurnya,  kemudian dengan tetap berbaring diranjangnya Rose mengambil handphone yang terletak dimeja yang tidak begitu jauh dari jangkauannya,  dan masih dapat ia ambil dengan menyalurkan tangannya.

Setelah di dapatnya handphone tersebut,  ia berniat mengecek sosmednya dan mengecek grup WA nya. Lalu ia teringat tentang Devi yang bercerita kepadanya bahwa ia sedang menyukai seseorang,  dan ia berniat untuk bertanya lagi dengan Devi di grup WA mereka.

hilang - hilangan kaya doi

Rose : "Assalamuallaikum bor"

Renata : "wa'alaikumsalam bor"

Diana : "wa'alaikumsalam teman gue"

Devi : "wa'alaikumsalam. Ngantuk gue"

Ria : " wa'alaikumsalam"

Rose : "Dev,  gue mau tanya sama lo, cowok yang lo suka itu yang mana sih?  Sumpah penasaran gue,  tadi pas pulangan gue gak sengaja ketemu sama anak rohis yang ikhwannya lagi ngumpul gitu, trus gue jadi keingat sama cowo yang lo suka,  sumpahh penasaran gue eh"

Devi : "ya elah Rose,  harus ya lo tanya gue di grup,  sumpah malu gue ini,  gue belom cerita ma mereka ini, ihh lo mah ngeselin"

Diana : " oh jadi gitu lo Dev,  main rahasia rahasiaan berdua doang, kita lo anggap apaan? Sahabat kok gitu,  tega! "

Rose : " eh sorry sorry Dev, mana gue tau lo belom ngasih tau mereka,  hehe maapin yak :D"

Devi : "bukan gituu, gue mau cerita sama kalian,  tpi ntaran pas gue udah siap aja noh,  gue mah blom siap klo langsung ginian ceritanya,  jadi nunggu gitu,  pasti kok gue bakal cerita sama kalian,  lagian tadikan waktunya di sekolah gak pas gitu,  pada sibukan juga. @Diana"

Devi : "ah,  lo mah gitu Rose, iya gue maapin,  tpi masih mode ngambek gue sama lo. @Rose"

Rose : " eh,  jan dong perincess cuantik kesayangan mamah papah, kan gue gk sengaja dep"

Diana : "ah lo mah dep,  gue masih ngambek pokoknya"

Renata : "udah ah, kalian itu mah marahan aja,  jangan gitu,  Diana juga jangan langsung ngambil keputusan sebelum dengar penjelasan, mana tau devi mau cerita ke kita, cuman kan masih sibuk kek gitu" ucap Renata,  Renata memang terlihat paling bisa bersikap dewasa dibanding dengan ke 4 sahabat lainnya, dia biasa menjadi penengah ketika sahabat sahabatnya lagi pada judes judesan atau lagi mode  ngambek yang sering terjadi karena perbedaan pendapat.

Rose : "noh Dep, Dian... tu denger kata emak kite"

Diana : " iya deh,  gak ngambek lagi gue sama lo Dev,  tapi janji kalo ada apa apa dan kalo ada hal yang mau di ceritain,  cerita ke kita,  lo taukan kita senua sahabat,  dan wajib kudu tau apa apa tentang sahabatnya"

Devi : " iyaiya,  gue minta maap yak sama kalian klo gitu,  gue janji deh bakal cerita apapun itu,  walau gak penting wkwk"

Renata : " oke,  noh kan begitu bagus,  akur gitu,  senang emakk"

Renata : "Btw bor,  temen kita yang satunya lagi mana, si Ria, oyy Ria kemane lu?  Ngenn gue wehh"

Diana : "sidder aja dia entu"

Ria : "sidder gue,  nunggu debatnya selesai, udah kan"

Rose : " haii mbeb gue"

Ria : "apaan sih lu Rose,"

Rose : " lah gak ngen lo sama gue yah? Tega kamoh tegaa"

Ria : " enggak, baik gue kangenin si... "

Renata : " elah lu yah,  sapa lagi?  Abang inn kan? Wkwk"

Devi : " abang inn dalam mimpi doang uy, jauh noh dia di thailand lu disini"

Diana : " ho'oh,  mending lo sama yang nyata aja deh. Si Edo noh, yang masih ngejar lo,  apa kabar nya weh?  Wahahahaha"

Ria : " ihh,  dasar lo pada rese, ngambek gue"

Rose : " ngambek bilang bilang,  ck ck ck, wkwk"

Dan begitulah perdebatan kecil terjadi, dan kemudian mereka melanjutkan pembicaraan dengan hal yang tidak penting. Tetapi itulah persahabatan,  harus bisa melewati suka dan duka bersama,  itu baru yang namanya sahabat sejati.
Dan dengan hal sepele itu kebahagiaan dapat terasa.

#haii,  apakabrrree gue balik lagi nih,  sorry yak klo agak ngebosenin,  tolong dong jangan lupa komen klo yg bca cerita gue ini gitu.

rosi_thania ....

.
.
.
.
.
😊😊

Because I Love You My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang