Because I Love You My Prince

Part 5

"seseorang mempunyai alasan ketika dia memilih untuk menjadi yang lain dari dirinya, dan itu pasti! "

- Because ILY My Prince -

Rafa POV

Sebenernya apa sih alasan papah mindahin gue ke sini, heran gue, coba ke sekolah yang lebih elit sedikit kek,  ini enggak, malah sepanjang koridor gue diliatin, tau sih gue ganteng,  tapi kan gak gitu juga, gak suka gue liat muka muka cabe begitu. Malah bedaknya tebel gitu. Ih, ogah!, batinnya.

Ya, dia adalah Rafa Demian Putra. si cowok dingin yang gak pernah suka dengan cewek yang terang terangan nyari perhatian ke dia, gimana gak gitu, secara, cewe cewe banyak yang sengaja deketin dia untuk morotin kekayaan yang dia punya atau cuman naruh harapan yang endingnya pastinya tidak menyenangkan. Dan terlebih lagi sikap dinginnya pastinya mempunyai alasan yang kuat.

Author POV

Saat ini Rafa tengah dipindahkan ke salah satu sekolah yang berada di Jakarta, mengapa dia dipindahkan ke sana, karena dia harus ikut dengan kedua orang tuanya, sebab ayahnya di pindah tugaskan di Jakarta untuk waktu yang lama, dan tentunya dia dan mamanya harus ikut pindah juga. Sekarang, ia sedang berada di salah satu SMA yang lumayan terkenal di Jakarta. Karena ia dipindahkan di SMA tersebut.

"Biasa aja nih sekolah" ucap Rafa cuek sambil melihat lihat keadaan sekolah yang akan di tempatinya sekarang.

Diapun masuk dengan motor ninja berwarna hitam yang dia kendarai, kemudian tidak lupa ia memarkirkan motor ninjanya tersebut ke parkiran sekolah yang berada tidak jauh dari gerbang sekolah saat dia masuk tadi. Dan tentunya, setiap mata yang melihatnya dengan tatapan memuja,  seakan ingin menjadikan Rafa pacar mereka atau ingin dijadikan pangeran oleh mereka, dan walau sebenarnya itu hanya dalam (mimpi)  :D

Lalu Rafa pun mulai mencari ruang kepala sekolah, walau yang sebenarnya dia tidak mengetahuinya, dan itu membuat dia harus bertanya dengan salah seorang yang juga berpakaian seragam sekolah sama dengannya, tetapi lelaki itu memakai kacamata yang jelas terlihat seperti kutu buku.  Dan mungkin memang dia seorang kutu buku,  yang sangat jelas terlihat dari dirinya.

"eh,  lo,  permisi" ucap Rafa dengan datar.

Cowo yang lewat itupun menengok kearah Rafa, dan tidak lama kemudian menengok ke kiri dan ke kanan, yang saat itu tidak ada orang lain selain dirinya yang lewat.

"elo,  manggil gue?? " ucap salah seorang cowok tersebut.

"iya, elo,  gue mau tanya ruang kepsek dimana? " ucapnya masih dengan nada datar dan cuek bebek.

"oh,  ruang kepsek,  itu elo lurus aja dari sini, ntar belok kanan, nah pintu pertama itu ruang kepsek,  ntar ada kok bacaannya, pasti lo tau" ucap cowok itu seraya menunjuk kearah ruang kepsek berada.

"oh gitu,  yau dah,  makasih" ucap Rafa.  Kemudian langsung meluncur ke arah yang di beritahu oleh salah satu siswa tersebut.

Lalu Rafa pun mulai mencari ruangan kepsek berada, saat ia berjalan dengan santai lalu...

Brukk..

"aww, allahu akbar,  nabrak gue elah" ucap gadis itu, seraya mengambil buku yang dia bawa tadi berserakan  di lantai.

"makanya,  lo kalo jalan pake mata! " ucap cowok itu.

"eh, gue jalan pake mata, emang lo kira gue gak punya mata apa?  Hah!!" ucap gadis itu tak mau mengalah.

"eh, jelas lo yang.sa.lahh.!!!" ucap cowok itu dengan nada yang ketus tapi tidak luput dengan aura dingin yang bermusuh tersebut.  Dan ia juga meninggalkan gadis itu yang sibuk mengambil buku buku yang jatuh berserakan di lantai.