AUTHOR POV
Mario yang seharusnya sudah terbang kembali ke Seoul pun harus membatalkan penerbangannya karena sepupunya yang batal membantunya untuk menangani clientnya. Ia terpaksa datang ke rumah sakit untuk mengambil kembali dokumen yang sudah ia serahkan pada Nickhun tadi malam. Ntah apa yang dialami sepupunya itu, sehingga berada di rumah sakit.
"Kamu sungguh tidak bisa diharapkan" ujar Mario setelah bertemu dengan Nickhun
"Sorry bro, ini diluar dugaan. Sesuatu terjadi dan istriku tidak bisa mengabaikannya begitu saja" ujar Nickhun dan Mario mengangguk, ia tidak mengerti dengan sepupunya ini. Mereka dulu itu sama, tapi Nickhun berubah menjadi begini sejak bertemu dengan Yuri. Sejak itu mereka tidak pernah menghabiskan waktu bersama di club lagi, Nickhun tidak pernah menyentuh minuman lagi karena Yuri tidak menyukainya mengonsumsi alkohol. Menurut Mario cinta itu begitu mengerikan, itu alasan mengapa ia tidak ingin terikat dalam sebuah hubungan, ia tidak suka dikekang.
"Yoong, jangan begitu" kedua pria itu mengalihkan pandangannya ke arah datangnya suara itu. Yuri mengejar Yoona yang berusaha melarikan diri.
"Jangan peduli padaku" ujar Yoona, "Aku dan kalian tidak memiliki hubungan apapun lagi, biarkan aku pergi"
"Walaupun begitu kamu tidak bisa memungkiri kenyataan di dalam perutmu itu ada keturunan Choi" ujar Yuri "Aku berjanji padamu akan membawanya kembali padamu, kalian hanya salah paham, jangan seperti ini"
Mario menatap Yoona, untuk pertama kalinya jantungnya berdetak begitu cepat. Dan untuk pertama kalinya ia ingin tau masalah orang lain.
"Dia tidak menginginkan aku lagi," akhirnya Yoona menjatuhkan dirinya duduk di lantai rumah sakit yang dingin dan ia menangis. Ia menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya dan menangisi nasibnya. Pria itu memberinya begitu banyak harapan dan saat ini, setelah ia bosan ia mencampakkannya begitu saja. Yoona terluka karena ia terlalu banyak berharap darinya. Saat ia begitu mencintai, tapi orang yang ia cintai memilih untuk melepaskannya.
"Aku mengenal adikku Yoong, dia bukan pria yang akan melepaskan begitu saja perasaannya. Dia tidak akan bertindak sampai seperti hari ini jika ia tidak memiliki perasaan apa pun padamu. Aku yakin dia mencintaimu"
"Siapa dia?" bisik Mario pada Nickhun, mereka berdua sedang melihat Yuri membujuk Yoona
"Istri Siwon" ujar Nickhun dan Mario mengenal Siwon. Mereka berdua bekerja sama beberapa waktu ini dan tadi pagi Siwon baru mengabarinya untuk tidak melanjutkan kerja sama mereka lagi.
Mario masih diam di tempat dan tatapannya tertuju pada Yoona. Wanita itu begitu lugu, itu alasan mengapa ia begitu terluka.
"Tidak jadi pergi?" tanya Nickhun saat melihat Mario masih saja diam di tempat dan menatap Yoona. Mario tidak bergerak sedikit pun, ia juga tidak menjawab "Kamu tidak memiliki kesempatan lagi, melihatnya menangis seperti ini membuatku sadar betapa ia mencintai adik iparku ini"
"Aku tidak tertarik menjalin hubungan dengan wanita mana pun"
"Are you gay?" pertanyaan Nickhun membuat Mario menatapnya dengan tatapan mematikan, lalu keduanya tersenyum.
***
Yoona akhirnya setuju untuk tinggal bersama Yuri dan nickhun setelah Nickhun menawarinya pekerjaan. Ia akan bekerja di perusahaan milik Mario. Ia meminta Yuri untuk tidak pernah menceritakan kehamilannya pada Siwon, ia tidak ingin pria itu kembali hanya karena ia mengandung. Ia ingin tau apakah pria itu mencintainya? jika pria itu mencintainya maka ia akan kembali mencarinya.
"Kamu hadir di saat yang tidak tepat, tapi mommy akan selalu memperjuangkanmu" bisiknya sambil membelai perutnya yang masih rata, dokter mengatakan kehamilannya sudah memasuki minggu ke enam.
***
Tifanny Hwang berteriak kesenangan saat ayahnya mengatakan jika Choi Siwon bersedia menikahinya. Ia masih mencintai mantan kekasihnya itu, dulu ia melakukan kesalahan sehingga pria itu meninggalkannya dan saat ini kesempatan untuk memiliki pria itu berada di depan mata, ia tidak akan menyia-nyia kan kesempatan.
"Appa yakin Siwon oppa setuju?" tanya Tifanny lagi
"Ne, hanya saja appa mendengar kabar jika dia pernah menikahi seorang wanita. Tuan Choi tidak setuju dan mereka kabur untuk menikah"
"Aku tidak peduli, saat ini ia setuju menikahiku itu artinya wanita itu tidak memiliki arti apa pun baginya lagi"
"Baiklah" ujar Tuan Hwang
Walaupun ia mengatakan tidak peduli tapi hatinya berkata lain. Ia hanya tidak ingin appanya membatalkan restunya. Ia meminta seseorang untuk mencari tau siapa wanita itu.
***
Mario lebih sering menghabiskan waktu di jeju sejak Yoona bekerja di perusahaannya. Ia merasa tertarik untuk mengetahui lebih banyak dari wanita itu, tapi wanita itu begitu dingin. Semakin dingin Yoona, ia semakin tertarik untuk mendekatinya. Ia tidak peduli status wanita itu.
"Boss, ini data yang boss minta" sekretaris pria itu menyerahkan sebuah map berisi latar belakang karyawannya. "Aku memperhatikan beberapa karyawan disini, aku rasa latar belakang pendidikan itu tidak penting boss"
"Maksudmu?"
"Lihatlah aku dan Mingyu, kami memiliki latar belakang pendidikan yang bagus. Tapi boss menjadikan kami pengawal pribadi" ujar pria berbibir sexy itu. Mario tersenyum sekilas, dua asistennya itu yang paling bisa ia andalkan. Mereka tidak banyak bicara tapi aksi mereka lebih banyak.
"Siapa yang menurutmu pas untuk aku jadikan arsitek utamaku?" tanya Mario
"Aku rasa Im Yoona cocok, dia masih muda, berbakat dan berambisi" ujarnya dan Mario mengangguk, ia sependapat dengan asistennya itu. Ia juga sudah memikirkan itu beberapa waktu ini, "Dia hanya butuh sedikit pelatihan maka ia akan menjadi seseorang yang hebat boss"
"Baik"
"Aku akan meminta HRD untuk mengurus kepindahannya" ia berjalan meninggalkan ruangan Mario
"Kai, biarkan aku bicara dengannya lebih dulu" ujar Mario dan membuat Kai menatapnya terkejut, sejak kapan seorang big boss sepertinya memiliki waktu untuk berbicara dengan bawahan. Biasanya ia hanya memerintah.
"Baiklah"
***
Yuri mendapat telepon dari eommanya, kebetulan Yoona baru pulang dan berjalan di belakang Yuri, ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Yuri,
"Aku akan membunuhnya jika ia berani menikahi wanita lain" ujar Yuri "Eomma, kenapa eomma biarkan Siwon, dia masih terikat hubungan dengan Yoona. Bagaimana ia bisa begitu kejam?"
"Eomma tidak bicara dengannya sejak ia kembali dari Seoul, dia begitu dingin. Kemarin dia hanya mengatakan pada eomma dia akan menikah dengan putri dari perusahaan Lyncon"
"Jika dia berani mengirimkan undangannya kesini aku akan membakarnya" ujar Yuri
Yoona menangis, pria itu sudah memiliki penggantinya. Apa ia masih pantas berharap? Ia tidak akan melakukannya lagi,
Yuri berbalik dan ia melihat Yoona berada disana, kemungkinan Yoona sudah mendengar apa yang Yuri katakan.
"Yoong,," Yuri memanggilnya setelah memutuskan panggilan dari eommanya
"Ada apa eonni?"
"Kamu mendengarnya?"
"Oh ne, mianhae. Aku bukan sengaja mencuri dengar pembicaraan eonni"
"Aku akan menemuinya besok, aku akan memberitahunya kehamilanmu"
"Aku mohon jangan,,"
"Yoong,"
"Aku mohon jangan katakan apa pun eonni, aku dan Siwon oppa sudah berakhir. Dia akan menikah, aku berharap dia bahagia" ujar Yoona "Dan untuk anak ini, dia tidak perlu tahu. Dia tidak akan pernah tahu jika eonni juga tidak memberitahunya, aku akan pergi ke tempat dimana orang tidak akan peduli dengan status orang lain"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
Romance"Aku mencoba mengertimu selama ini. Aku berusaha memendam kekecewaanku saat melihat obat ini. Aku terus menyakini diriku kalau kamu belum siap mengandung anakku, nyatanya aku salah. Saat melihatmu tadi, aku sadar semua ini karena kamu seorang jalang...