Pengantar

7.6K 614 6
                                    

"Sajadah Sombong" adalah sebuah cerita kilat yang saya buat pada bulan Ramadan satu tahun yang lalu (2013).  Saya memang tidak sering membuat cerita bernuansa spiritual atau keagamaan, sebagian alasannya karena saya tidak ingin "berceramah" melebihi kapasitas diri saya sendiri, sebagian lagi karena membuat tulisan semacam itu memang tidak mudah. Saya tidak ingin "terjerumus" untuk membuat cerita-cerita yang terlalu menggurui, kaku, atau membosankan seperti cerita untuk anak-anak. Namun setelah membuat cerita "Sajadah Sombong" itu dan menerima reaksi dari para pembaca, saya menyadari bahwa saya telah keliru. Bukankah ada pula dongeng-dongeng legendaris seperti Nasruddin Hoja dan Abu Nawas? Cerita bertema keagamaan bisa dibuat cerdik, lucu, ironis, sarkastis, bahkan menyeramkan. Mengapa kita tak mencobanya?

Hari ini adalah hari pertama Ramadan. Saya teringat pada cerita "Sajadah Sombong" itu, lalu saya menantang diri saya sendiri untuk "melanjutkannya" selama satu bulan ini. Bukan bermaksud untuk ikut-ikutan mendadak religius (tidak perlu, karena saya bukan capres), tapi hanya ingin memanfaatkan momen ini untuk mengeksplorasi tema yang selama ini sangat jarang saya sentuh--dan juga sedikit refreshing dari cerita-cerita horor. Berhubung proyek ini adalah tantangan dan eksperimen, kualitas cerita yang saya buat mungkin akan sangat bervariasi, tergantung inspirasi yang saya dapatkan selama bulan Ramadan ini. Saya akan mencoba meng-update sesering mungkin.

Baiklah, sekian pembukaan singkat untuk proyek ini. Selanjutnya silakan membaca dan menanti kumpulan cerita ini. Apa pun yang saya tulis dalam proyek ini boleh disebarluaskan secara gratis. Mari kita berdoa dan memulai perjalanan panjang ini. 

Sajadah Sombong dan Seperangkat Kisah-Kisah LainnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang