Hari ini teman satu kos Tono sibuk membuat flyer berisi nomor rekening sumbangan untuk korban di Palestina. Tono tahu bahwa temannya itu memang seorang aktivis yang peduli dengan masalah-masalah kemanusiaan. Namun Tono tidak tertarik. Ketika temannya itu mengajaknya turut menyumbang, Tono hanya mengangkat bahu sambil tersenyum sopan.
"Gue bantu lewat doa aja deh," ucapnya singkat.
Setiap hari ratusan orang meninggal di seluruh belahan bumi, dan Tono juga tidak mengenal anak-anak korban perang di Palestina itu. Lagipula, masih banyak masalah lain yang lebih dekat dengannya, pikir Tono. Ia masih harus membeli kado untuk wanita yang ia sukai, dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Esok malam, Tono mendatangi wanita itu untuk memberikan kado dan mengucapkan selamat. Namun ketika sampai di halaman rumahnya, ia melihat laki-laki lain sudah tiba terlebih dahulu. Barulah saat itu ia sadar, bahwa wanita pujaannya ternyata telah menerima cinta lelaki lain.
Tono pulang dengan wajah yang kusut. Ia membanting pintu lalu menghempaskan tubuhnya di kasur. Dengan geram, ia membuka halaman internet di ponselnya, mencari-cari sesuatu.
Zionis bangsat! tulisnya di halaman jejaring sosial. Semoga Hitler hidup kembali dan membantai kalian semua!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajadah Sombong dan Seperangkat Kisah-Kisah Lainnya
SpiritualSaat tabungannya habis, Pak Ade berusaha berpikiran positif: Tuhan itu Maha Adil. Ayam yang tidak bekerja saja bisa hidup dan tidak mati kelaparan, apalagi manusia. Namun benarkah begitu?