Taehyung POV
Tubuhnya memang tidak bergetar saat aku melingakarkan jariku di tangannya, tapi apa aku begitu menakutinya sampai-sampai dia menangis hanya karena aku memegangnya? Batinku.
Ah dia membuatku merasa bersalah. Mungkin nanti aku harus menemuinya dan meminta maaf.
***
"Yya Hyung, kau tidak asyik"
Ucap salah seorang anak panti yang dari tadi memaksaku untuk bermain bersamanya, namanya Eunwo. Aku tidak terlalu dekat dengan Eunwo seperti Leah dekat dengan Sera, hanya saja dia salah satu anak panti yang paling sering memintaku bermain bersamanya."Eunwo-ah, aku janji kita akan bermain lebih lama nanti. Tapi sekarang aku harus cepat cepat pergi untuk membelikan Eomma ku Tteokbokki, dia menyuruhku membelikannya" bujuk ku agar dia mengizinkanku pergi.
"Hyung-ie~, aaaa.. hiks, hiks"
Ah apakah aku salah, kenapa dia menangis? Apa yang aku ucapkan membuatnya sedih? Aku benar benar tidak bermaksud berbohong kepadanya, hanya saja aku harus pergi untuk menyegarkan diriku dan mencari cara untuk meminta maaf kepada Leah.
"Hyung.." ucapnya murung.
"Hm?"
"Apa aku akan mempunyai Eomma sepertimu juga? Aku juga ingin membelikan nya camilan seperti yang hyung lakukan, hiks.." katanya tersedu.
"Eunwo-ah suatu hari nanti kau pasti akan melakukan seperti yang aku lakukan , Ibu dan keluarga barumu akan menjemputmu nanti "
"Apakah seperti itu Hyung?" Katanya dengan nada sedikit riang. Sebenarnya aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, apakah Eunwo akan dapat keluarga baru atau tidak, tapi ini kulakukan semata mata hanya untuk menenangkannya.
"Nee, sekarang bermainlah dengan teman temanmu, arraseo?"
"Baiklah Hyung, sampai jumpa"katanya seraya melambaikan tangan mungil nya.
***
Pulang dari panti tadi aku tidak tahu harus pergi kemana, aku melajukan motorku, mencoba berfikir kapan waktu yang tepat untuk aku bertemu dengan Leah.
Seketika aku teringat percakapanku dengan Eunwo tadi, kalau aku akan membelikan Tteokbokki untuk Eomma.
Apa aku harus membelikan Tteokbokki untuk Eomma yang sedang bersenang senang di surga?
Sepertinya aku sudah gila.
Mungkin tidak ada salah nya jika aku membelikannya untuk bibiku, yang kerap aku kenalkan sebagai Eomma ku, dia sudah menjaga ku sejak aku umur 15 tahun, ya tepatnya saat Eomma berpamitan pergi untuk bekerja.
Dan, pergi untuk selamanya.
***
"Whoaa Oppa tumben sekali, ada apa? Apa kau salah makan? Kenapa tiba tiba membawakan Tteokbokki?"
Ucap Hye Ji riang dengan nada sedikit mengejek, dia memang selalu seperti ini. Menyebalkan."Apa kau membelinya di Myeongdong?"
Tteokbokki Myeongdong memang yang terbaik, rasanya agak pedas dan juga aroma ikannya benar benar menggiurkan, bumbunya yang meresap ke dalam Tteokbokki membuatnya semakin enak."Makanlah" jawabku sembari mengelus puncak kepalanya lalu berjalan menuju kamar.
Leah POV
Aku memandang wajahku dicermin, wajahku terlihat tidak seperti biasanya.
"Lihatlah Leah, wajahmu terlihat sangat menyedihkan" gumamku pelanBeban pikiran membuatku tidak sempat hanya untuk sekedar mengoleskan skin care pada wajahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
OWN UP
Fanfiction[ON-GOING, CHAPTERED] Malam itu menjadi padu Ketika hanya ada kesedihan dan keterpurukanku Kususun semua potongan kejadian dalam otakku Menjadikannya sebuah cerita yang tak tentu Kupikir semua akan membaik setelah itu Nyatanya hal pahit menyelimuti...