Bab 1 "My First Kiss"

7.8K 110 3
                                    

"Halo semua!!"

Perkenalkan aku adalah Meldy Santra Kania, aku biasa dipanggil Meldy, aku adalah murid kelas dua SMA di daerah Jakarta Selatan. Aku adalah seorang gadis yang biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa pada diriku.

Aku mempunyai tubuh yang tinggi menurut versiku sekitar sekitar 165 cm dengan berat 55 kg, tapi itu timbangan badan yang dulu sih saat aku masih kelas satu SMA, karena aku takut kalau harus menimbang berat badan ku lagi dan melihat hasilnya yang ada aku malah kepikiran terus, he..he...he.., yang penting aku sehat dan bahagia dengan keadaanku sekarang, ya karena bersyukur itu adalah hal yang baik dan memang harus kita miliki dalam hati kita. Kulit ku juga tidak terlalu putih yahh agak sedikit gelap, khas kulit wanita Indonesia.

Disekolah Aku mempunyai dua orang sahabat, kami berteman sejak kelas satu SMA saat masuk sekolah, mereka adalah Intan Lestari yang biasa dipanggil Intan, dan satu lagi Dania. Sejak kami kelas satu sampai kami kelas dua sekarang Intan, Dania, dan Aku berada di kelas yang sama. Yah itu sekilas tentang diriku yang bisa ku ceritakan.

Saat itu kira-kira pukul tiga siang, aku keluar dari kelasku yang memang jam pelajaran sekolah yang telah selesai. Aku pun bergegas pulang sendiri saat itu karena Intan dan Dania mereka pulang bersama pacar-pacar mereka. Intan yang sejak SMP berpacaran dengan Raditya atau biasa dipanggil Radit. Sebenarnya aku kagum dengan Intan yang bisa begitu lama berpacaran dengan Radit yang satu tahun lebih tua darinya, bayangkan saja mereka sudah berpacaran selama 5 tahun, kalau kredit motor udah pasti lunas itu hehehe...., tapi aku juga tak heran karena memang Radit adalah cowok yang baik dan dewasa, Ia juga mencintai Intan dan itu terlihat dari cara Radit memperlakukan Intan dengan penuh kasih sayang begitu juga sebaliknya cara Intan memperlakukan Radit, huffttt...jadi iri kalau melihat mereka. Sementara Dania yang tidak jauh berbeda dengan Intan, Ia berpacaran dengan Erza sejak satu tahun yang lalu, walaupun Erza merupakan cowok yang cuek dan dingin pada wanita, tetapi sejak berpacaran dengan Dania sifat cuek dan dinginnya sedikit demi sedikit mulai menghilang, dulu saat bertemu dengan ku dan Intan, Erza sama sekali tidak mau menyapa kami, namun setelah mengenal kami dan kami pun juga mulai mengobrol bersama, Erza sudah berani menyapa dan mengobrol dengan kami, bahkan akhir-akhir ini Ia sudah berani merangkul pundak ku atau Intan, tapi tentu saja bila tidak ada Radit, bila Radit ada sudah dapat dipastikan habislah Erza jadi bahan amukan kemarahan Radit, sedangkan aku siapa juga yang mau marah kalau Erza merangkul pundak ku, secara pacar saja aku nggak punya. Tetapi walaupun Erza merangkul Aku dan Intan di depan Dania, Dania tidak akan marah karena Ia tahu kelakuan pacarnya itu hanya sekedar gurauan dan Erza pun hanya berani melakukan hal tersebut kepada kami karena kami merupakan sahabat baik Dania, tapi tetap saja aku agak risih karena biar bagaimana pun Ia adalah pria dan aku adalah wanita, dan juga aku harus menjaga perasaan Dania sahabatku sendiri. Bahkan sekarang pun Erza mengatakan kalau aku ini adalah wanita keduanya setelah Dania, aku yang tak terima langsung protes, siapa juga yang mau jadi wanita kedua apalagi harus jadi wanita kedua dari pacar sahabatnya sendiri. Pikirku.

Tapi apa boleh buat protesku sama sekali tak diperdulikan Erza, Aku tahu Ia hanya menggodaku, karena diantara Dania, dan Intan hanya Aku yang belum memiliki pacar, Dania juga tidak marah saat Erza menganggap Aku adalah pacarnya keduanya Erza, karena Ia yakin Erza hanya bercanda akan perkataannya. Kembali lagi ke sifat cuek dan dingin dari Erza, aku pun tak tahu cara apa yang Dania lakukan pada Erza sehingga dapat merubah Erza pria dingin dan cuek itu menjadi pria yang mulai mau bergaul dengan kami, tapi tentu saja sifat cuek dan dinginnya tetap tidak berubah pada wanita lain selain padaku dan Intan.

Aku keluar dari kelas ku yang sudah mulai sepi hanya ada beberapa siswa yang berbicara satu sama lain, sementara yang lainnya berada di kantin atau lapangan basket, aku yang masih ada di lantai dua segera menuruni anak tangga, dan disinilah saat dimana Aku tiba-tiba terjatuh karena menginjak salah satu tali sepatu ku yang lepas dari ikatannya. Dan inilah juga saat-saat terburuk yang terjadi di dalam hidupku dan mungkin akan menjadi hari yang akan aku sesali.

"Bruukkk !!"

Aku terjatuh dan menabrak seseorang, dan paling memalukannya lagi Aku terjatuh dan mencium bibir seorang pria yang tidak ku kenal bahkan namanya pun Aku tidak tahu, dengan posisi kami yang sungguh sangat sial dengan tubuhku yang menimpa diatas tubuh pria tersebut.

Cukup lama Aku tidak bangun dari posisi tersebut, Ia pun juga tidak berusaha membangunkanku, karena posisi kami yang sangat tidak menguntungkan khususnya bagiku. Saat Aku sadar dari lamunanku dan juga sadar bahwa Aku mencium orang dengan sembarangan, Aku langsung bangun di ikuti pria tersebut. Dengan wajah memerah menahan malu Aku menundukkan wajahku dalam - dalam sambil meminta maaf pada pria yang tidak ku kenal itu.

"Ma...maaf ya gue benar-benar gak sengaja, tadi gue ke injak tali sepatu gue yang lepas, maaf ya, maaf banget !!" Ucapku masih dengan menundukkan wajahkudalam - dalam di depan pria tersebut sembari tidak lupa aku katupkan tanganku di depan tubuhku hendak meminta maaf.

Aku mencoba melihat ke depan dan kulihat pria tersebut hanya terdiam dengan wajah memerah sama seperti diriku, Ia hanya mendengarkanku tanpa berkata apa-apa. Setelah meminta maaf Aku putuskan untuk berlari pergi meninggalkan pria tersebut, dan tanpa aku sadari Aku sudah ada di kamar mandi sekolah yang ada di lantai satu, cepat-cepat ku basuh wajah dan bibirku, dan kejadian memalukan itu muncul lagi dipikiranku.

"Arrggghhhh !!"

Dasar bego-bego, kenapa lo bisa jatuh, nggak ini pasti mimpi." Jawab Meldy pada dirinya sendiri di depan cermin kamar mandi sekolah tersebut, tapi lagi-lagi kejadian memalukan itu muncul lagi dipikirannya.

"Tapi itu benar-benar nyata !!!" Teriak Meldy sambil menangis, Ia harus menerima kenyataan bahwa kejadian memalukan tadi benar-benar terjadi pada dirinya.

"Itu kan "firstkiss" gue, balikin !!" Ucapku sambil terus menangis, yamemang itu adalah ciuman pertamaku, dan Aku ingin ciuman pertamaku ini akuberikan pada pria yang benar-benar ku sukai dan itu impianku. Tapi sekarangsemua sudah hangus, lenyap sudah ciuman pertamaku yang telah diambil olehseseorang yang tidak aku suka, bahkan seseorang yang tidak aku kenal namanya,hmm...malangnya nasibku. Batin Meldy.

"My First Kiss "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang