BAB 10 BEBAS

670 34 0
                                    

"Pagi Ma, Pa !!" Sapa Meldy, yang bergabung duduk bersama keluarganya di meja makan.

"Pagi, tumben kamu bangun lebih pagi dari biasanya, sekarang baru jam enam pagi, biasanya kamu jam enam lewat baru makan, ada apa ??" Tanya Papa yang heran akan perubahan sikap putrinya.

"Nggak ada apa-apa Pa, aku lagi mau berangkat pagi aja." Jawab Meldy.

"Kalau gitu Kak Meldy anterin aku ke sekolah ya kak !!" Pinta Joe.

"Joe, Kak Meldy nanti dijemput Kak Ervan, kamu sama Papa aja berangkatnya, lagipula Papa sama Joe searah." Jelas Mama.

"Ervan, siapa Ma ??" Tanya Papa yang baru mendengar nama Ervan hari itu.

"Oh papa belum tahu ya, Ervan itu teman satu sekolah Meldy yang sering berangkat bareng sama Meldy akhir-akhir ini." Jelas Mama.

"Oh gitu. Kamu pacaran sama Ervan, Mel ??" Tanya papa lagi.

"Nggak Pa, Kak Meldy nggak pacaran sama dia." Jawab Joe cepat mewakili jawaban Meldy.

"Joe, papa lagi ngomong sama kakak kamu sayang, bukan sama kamu, kog kamu yang jawab !!" Ucap Papa yang menegur Joe anak bungsunya.

"Nggak Pa, aku nggak pacaran sama Ervan atau pacaran sama siapapun." " Jawab Meldy.

"Tapi kayanya kalian deket, apa cuma sekedar teman ??" Sekarang gantian mama yang menanyakan kedekatannya dengan Ervan.

"Iya cuma teman nggak lebih." Jelas Meldy.

"Tuh benar kan, mereka itu nggak pacaran Ma, karena Kak Meldy nggak mungkin suka sama cowok itu, dan Kakak cuma cocok sama aku." Jawab Joe senang.

"Kenapa Kak Meldy nggak mungkin suka sama Ervan ??" Tanya Mama.

"Ya karena Kak Meldy punya aku, jadi Kak Meldy nggak perlu siapa-siapa lagi selain aku. Jadi kakak anterin aku ke sekolah ya Kak !!" Pinta Joe.

"Iya-iya." Jawab Meldy pasrah akan permintaan adiknya.

"Asik !!" Joe pun kegirangan karena hari ini Ia akan berangkat ke sekolah bersama kakaknya.

Meldy mengantar Joe ke sekolahnya, sekolah Joe tak jauh dari rumah mereka, hanya perlu 5 menit untuk sampai disekolah Joe. Dengan senangnya Joe berjalan menuju sekolahnya bersama Meldy yang mengenggam erat tangan adiknya. Banyak hal yang Joe ceritakan pada kakaknya tentang sekolah, teman-teman satu kelasnya, dan juga makanan yang sangat Ia sukai saat jam istirahat, tapi sepertinya pikiran Meldy tak fokus mendengarkan cerita adiknya, tubuhnya memang dekat dengan Joe tapi pikirannya sangat jauh dari adiknya. Menyadari hal itu Joe menghentikan ceritanya, dan melepas genggaman tangan Meldy.

Meldy yang sadar Joe melepas tangannya dari genggamannya, lalu menoleh ke adiknya. "Kenapa Joe ??" Tanya Meldy.

"Kakak yang kenapa ? aku cerita tapi kakak malah nggak dengerin cerita aku !!" Protes Joe kesal.

"Kakak dengerin kog !!" Sanggah Meldy.

"Kalau kakak dengerin cerita Joe, tadi Joe cerita soal apa ??"

"Cerita tentang...!!" Meldy yang binggung harus menjawab apa, karena Ia memang sama sekali tidak mendengar cerita Joe.

"Kakak nggak bisa jawab ? berarti memang kakak nggak dengerin aku." Ujar Joe yang kecewa pada Meldy.

"Maaf Joe, maafin kakak ya !!" Jawab Meldy menyesal.

"Kakak mikirin cowok yang namanya Ervan itu ya ??" Tanya Joe tiba-tiba.

"Joe nggak baik manggil Kak Ervan dengan panggilan Ervan, dia itu lebih tua dari kamu !!" Meldy langsung marah dan menasehati Joe untuk memanggil Ervan dengan sebutan kakak.

"My First Kiss "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang