Part 13

133 14 0
                                    

Aku tahu, jalan untukku kembali mungkin sudah tak ada lagi.
-Zelo-


"Aku membencinya. Aku tak ingin bertemu dengannya lagi" tangis Jessy pecah saat Sean berhasil memeluknya.

Sean tak tahu, siapa orang yang Jessy maksud. Ia hanya berusaha menenagkan gadis tersebut dan membiarkannya menumpahkan kesedihannya.

"Dia kembali. Disaat aku sudah tak bisa bersamanya lagi. Kenapa dia terlambat muncul? Kenapa....." Jessy terus mengeluarkan kata-kata yang membuat Sean semakin bingung.

"Siapa yang kembali? Apa ini ada kaitannya dengan anak baru itu?" Batin Sean.

Sejak awal Zelo pindah ke sekolah mereka, Sean sudah mulai memiliki perasaan tak menyenangkan pada anak baru itu.

"Aku.... Aku mencintainya.... Kenapa dia baru datang disaat aku sudah akan menjadi milik orang lain?"

Sean sekarang menegerti. Orang yang dibicarakan Jessy sejak tadi adalah pria yang ia cintai. Dan besar kemungkinan pria itu adalah si anak baru.

"Kau mencintainya?" Tanya Sean sambil melepaskan pelukannya.

Jessy hanya mengangguk dan terus menangis.

"Jadi kau mencintainya..." Ujar Sean sambil mundur meninggalkan jarak benerapa langkah dari Jessy.

"Lalu apa aku ini bagimu?"
Jessy menatap Sean dengan bingung.

"Apa selama ini aku bukan apa-apa untukmu? Apa aku hanya sebuah sampah yang bisa kau permainkan?!!?"

Mata Jessy membulat sempurna saat Sean tiba-tiba membentaknya.

"Aku..."

"Yah, ini salahku. Aku yang salah karena aku terlalu kegeeran. Berpikir bahwa hubungan kita lebih dari teman" Sean membalikan badan dan berjalan menjauh meninggalkan Jessy.

"Maaf" hanya itu yang bisa Jessy katakan.

Zelo yang mendengar semua yang Jessy katakan tadi merasa sakit.

Bagaimana bisa dia begitu jahat pada Jessy selama ini. Bagaimana dia bisa meninggalkan Jessy saat itu.
Seharusnya dia tak perlu menelpon abulans dan tetap disisi Jessy.

Jika saja...

Namun Zelo tersadar. Meskipun dia harus kembali kekeadaan waktu itu, dia akan tetap melakukan hal yang sama.

"Meskipun aku tak bisa bersamanya lagi, setidaknya dia masih ada di bumi ini" gumam Zelo.

Zelo melangkah mundur dan berbalik.

Masa bodoh jika saat ini dia terlihat seperti pria pengecut.

Suara tangis Jessy terus menggema di telinga Zelo.

"Maaf" hanya itu yang terus keluar dari bibir pria itu.

Dia tak bisa melihat Jessy seperti itu. Dia tak bisa melihat air mata Jessy.

Jika dengan kepergiannya mampu membuat Jessy bahagia. Maka ia akan melakukannya.
Ia tak peduli jika Jessy akan tetap salah paham padanya dan terus membencinya.

Yang dia inginkan hanya Jessy tersenyum.


















Terus ikuti Love never know yah.

Jangan lupa tinggalin jejaknya yah readers

😍😍😍😘😘😘😘💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

LOVE NEVER KNOW [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang